Pembaca Budiman,
ANAK-anak sesungguhnya dapat memahami sesuatu dengan tepat dan cepat. Tapi karena masih anak-anak, mereka belum mampu mengekspresikan apa yang dipahami dengan kata-kata, apalagi menjabarkannya dalam kalimat panjang.
Para psikolog bahkan menyimpulkan bahwa sesungguhnya manusia itu dalam posisi superior, justru ketika ia masih kanak-kanak. Mereka memiliki daya tangkap luar biasa, respon ajaib, rasa ingin tahu yang meledak-ledak, passion yang menggelegak, dan daya hidup yang menggebu-gebu.
Guru musik yang mengajar siswa anak-anak seringkali menemui keajaiban yang diperlihatkan anak-anak. Mereka bisa menangkap dengan mudah apa yang disampaikan guru hanya melalui peragaan dan contoh-contoh. Sebaliknya, para guru sering frustasi menghadapi siswa-siswa dewasa yang sulit menangkap apa yang dimaksudkan guru, jika tidak disertai penjelasan detail.
Tetapi meski diciptakan dengan kondisi superior, anak-anak tetaplah anak-anak yang selalu memerlukan stimulus. Betapapun hebatnya seorang anak, tanpa dirangsang dan diarahkan dengan tepat, dia akan kehilangan kesempatan untuk mempergunakan kesuperiorannya, yang pada akhirnya justru akan hilang begitu saja.
Para psikolog dan ahli medis menyimpulkan bahwa setiap bayi yang lahir ke dunia memiliki lebih banyak sel-sel di otak, dibandingkan dengan orang-orang dewasa. Ketika seorang anak beranjak dewasa sesuai bertambahnya usia, sel-sel yang sebelumnya demikian banyak di otaknya, satu persatu menghilang dengan sendirinya. Jika sel-sel tersebut tidak diperlukan, maka ia tak pernah dipergunakan karena kurang mendapat stimulus. Pada akhirnya, anak yang kini menjadi dewasa itu tumbuh dengan bekal lebih sedikit sel-sel otaknya, sesuai dengan kebutuhannya.
Peran orang-orang dalam lingkungan hidup anak-anak, sangat penting untuk memberi rangsangan dan stimulus. Salah satu stimulus itu adalah musik. Baru akhir-akhir ini saja, para ahli sibuk melakukan percobaan dan membuat kesimpulan beraneka ragam, yang pada intinya musik ternyata memberi rangsangan positif pada perkembangan otak anak. Maka musik kini menjadi “makanan” yang bergizi untuk “kesehatan” anak.
Karena masa depan anak-anak sangat ditentukan oleh bagaimana ia melewati masa kanak-kanaknya, maka peran orang-orang di sekelilingnya (orangtua, guru, teman-teman, dan sebagainya), dan lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang, menjadi sangat vital. Starting point-nya adalah, bagaimana anak-anak itu dibimbing dan dididik.
Para ahli mengatakan bahwa pendidikan yang baik adalah proses pengajaran yang mampu mengoptimalkan dan mempergunakan semua kemampuan yang dimiliki anak. Mereka harus diajar dengan konsisten, sistematik, dan terarah, selagi masih mempunyai waktu sebagai anak-anak. Dasar dari kehidupan ini adalah memberikan pengajaran dan pendidikan setiap hari.
Adalah tugas kita, para orangtua, guru, rohaniawan, dan orang-orang dewasa, untuk terus menerus memberikan sesuatu yang berharga dan bermanfaat bagi anak-anak, disertai dengan kasih sayang, dan mungkin sesekali ketegasan, disamping dorongan. Tidak perlu berlebihan, tetapi jangan malas. Pengajaran dan pendidikan adalah sebuah never ending process, yang hanya akan menemukan batasnya pada kematian.
Salam Musik,
Eddy F. Sutanto