Peran yang dapat dimainkan orangtua adalah sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat dalam memantau kualitas perkembangan pendidikan musik anak-anak, bukan hanya terbatas pada buah hati Anda saja. Bantuan yang disumbangkan bisa berupa tenaga, waktu luang ataupun sebagai penyandang dana yang mendukung anak menambah pengalaman dan wawasan bermusik.
Bantuan sukarela itu tidak terbatas berupa berapa lama waktu yang Anda habiskan dalam setahun, tetapi juga dalam berbagai kesempatan. Misalnya pada waktu sekolah atau guru mengadakan event. Tentu saja tenaga yang disumbangkan pada saat itu bukan sebagai pendidik, tetapi bisa berupa masukan atau saran-saran yang berkenaan dengan bagaimana kemajuan persiapan anak-anak. Ini akan menjadi aktivitas positif yang menyenangkan.
Beberapa contoh lainnya adalah bertindak sebagai tenaga sukarelawan yang menangani konsumsi, penerima tamu atau monitoring anak-anak pada saat mengikuti atau mengadakan kompetisi. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat menghilangkan kejenuhan daripada Anda berdiam diri hanya menunggu. Tetapi secara tidak langsung juga ikut membantu guru atau sekolah lebih berkonsentrasi pada kompetisi itu sendiri.
Bahkan disaat guru sibuk mengurus segala keperluan anak-anak untuk kompetisi, lanjut dia, orangtua bisa membantu mengantarkan anak-anak ke tempat lokasi atau sebaliknya. Bila belum pernah melakukannya, jangan terkejut. Sebab di dalam kendaraan yang penuh anak-anak, Anda akan melihat beragam cara mereka dalam mengungkapkan rasa ketegangannya.
Antara antusias, senang, kuatir dan ketakutan bercampur aduk menjadi satu. Cara mereka mengungkapkannya bisa membuat Anda terkesima. Ini bisa dimanfaatkan sebagai pelajaran dan perbandingan dengan buah hati Anda. Mungkin bila belum melihat sendiri bagaimana ekspresi teman-teman lainnya, Anda akan mengira reaksi buah hati Anda terlalu berlebihan, penakut, tegang dan sebagainya. Tetapi melalui pengalaman ini Anda bisa menyimpulkan bahwa reaksi buah hati Anda dalam menghadapi sebuah event sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan lainnya.
Bila guru mengadakan konser di rumah atau sekolahnya, orangtua siswa pun bisa membantu, misalnya membenahi seusai acara. Tetapi jika waktu terbatas, Anda masih punya peluang dalam memberikan sumbangan. Jangan ragu-ragu mengatakannya bahwa Anda merasa bangga dengan konser atau kompetisi yang diadakan ini.
Terlibat secara langsung sebenarnya sangat mudah. Orangtua siswa tinggal menanyakan secara langsung pada pihak sekolah, apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu aktivitas sekolah putra putri Anda. Dengan terlibat secara langsung Anda tidak akan menyadari telah melakukan hal-hal yang menyenangkan untuk membantu pendidikan musik anak-anak, khususnya buah hati Anda.
Idealnya, orangtua juga jangan hanya menyerahkan masalah keberhasilan sang anak sepenuhnya kepada guru. Mereka harus tetap terlibat, misalnya, dengan membuat catatan sendiri tentang anaknya. Mereka juga harus aktif, misalnya meminta pendapat guru bagaimana seharusnya teknik berlatih bermain musik yang baik bila diterapkan pada usia anak Anda, dengan kemampuan seperti itu. Sehingga ketika di rumah, orangtua tetap dapat menjadi pendamping sekaligus guru bagi anaknya.
Tetapi hal ini sebenarnya bukan persoalan yang gampang. Sebab meski di rumah, orangtua tetap diharapkan menerapkan disiplin sebagaimana mestinya, jangan terlalu sering membuat interupsi, atau membuat kegiatan yang dapat membuyarkan konsentrasi anak. Jangan terlalu banyak memberikan kelonggaran-kelonggaran semata-mata hanya pertimbangan karena latihan di rumah, sehingga anak berlatih semaunya. Misalnya, sambil menyalakan televisi, atau terlalu banyak waktu yang disia-siakan karena di sela-sela latihan harus ini, harus itu dan sebagainya.
Satu bulan pertama adalah saat yang tepat untuk mencapai pengertian antara guru, siswa dan orangtua. Dengan pendekatan ini diharapkan baik guru, siswa dan orangtua dapat mengucapkan selamat tinggal pada ‘ganjalan yang memberatkan’ yang biasanya membebani proses belajar musik. (dini)
