Lebih dari setahun sudah, Pandemi Covid-19 menerpa. Gaya hidup kita sehari-hari pun harus berubah, tak terkecuali dengan kegiatan-kegiatan bermusik seperti konser, kompetisi, workshop, seminar dan lain-lain yang kini tak bisa dijalankan selayaknya biasa sebelum masa pandemi ini. Mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial, mempertahankan kesehatan mental dan semangat untuk terus bermusik bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dijalani di masa ini. Namun, itu semua tidak membuat surut semangat komunitas Preanger Guitarian untuk terus aktif bermusik dan berkomunitas.
Preanger Guitarian, adalah sebuah komunitas gitar klasik di Bandung yang aktif sejak 6 November 2016. Komunitas yang didominasi oleh guru gitar, mahasiswa dan pecinta gitar klasik ini biasa berkumpul di Bandung Creative Hub untuk workshop dan latihan. Selain itu, ada juga program kelas repertoar yang biasa ditutup dengan acara “Nongkrong Bareng Pregian” yang dibuka untuk umum, membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengetahui mengenai gitar klasik. Program tersebut sejalan dengan salah satu visi Pregian (panggilan singkat dari Preanger Guitarian) untuk memperkenalkan gitar klasik kepada masyarakat.
Diluar dari acara rutin mingguan tersebut, Pregian juga seringkali mengadakan acara konser. Konser yang biasa diadakan setahun sekali untuk merayakan ulang tahun Pregian, menjadi salah satu motivasi bagi para anggota untuk berlatih keras dan mengembangkan potensi mereka. Dalam acara ini, mereka tak hanya menampilkan permainan solo atau duet gitar saja, namun ensembel gitar yang terdiri dari rata-rata 12 orang pun turut ditampilkan, menjadi bukti kekompakkan serta kekonsistenan komunitas ini. Tak hanya itu, Pregian juga menjadi rumah bagi gitaris-gitaris Indonesia untuk mengadakan konser di Bandung. Gitaris-gitaris Indonesia yang pernah turut menggelar konser bersama Pregian diantaranya ada Theduardo Prasetyo, Aruna Mahira dan Ahmad Fauzi Ihsan.
Memasuki masa pandemi, senasib dengan komunitas-komunitas lainnya Pregian pun tak dapat melakukan kegiatan-kegiatan berkumpul secara fisik yang biasa mereka lakukan. Tak berputus asa, mereka mengkonversi kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bentuk virtual. Muncullah inovasi-inovasi baru dari tim Pregian dalam berkomunitas, seperti acara “Kunjungan Relasi” (kunjungan secara virtual dari komunitas gitar klasik lain yang juga berdomisili di Bandung), Konser Gitar Virtual “PSBB” (Pregian Selalu Bergitar Bersama) yang disiarkan melalui kanal youtube Preanger Guitarian, dan ensembel virtual dari Pregian yang menampilkan karya-karya ensembel gitar dan diunggah melalui kanal instagram Preanger Guitarian. Seluruh kegiatan komunitas yang masih berlangsung meskipun dilakukan dari rumah masing-masing tersebut, menjadi wujud dari api semangat komunitas Preanger Guitarian untuk tetap bergitar dan berkomunitas di masa pandemi.
Menurut Yanda (ketua komunitas Preanger Guitarian), dengan berkomunitas di Preanger Guitarian para anggota jadi selalu punya teman bertukar pikiran yang satu frekuensi, menambah relasi serta pekerjaan. “jadi gak gampang jenuh..” tutur Yanda. Harapan dari komunitas Pregian, semoga komunitas-komunitas gitar klasik di daerah lainnya di Indonesia juga dapat bertumbuh dan saling bersilahturahmi antar komunitas, sehingga semakin memajukan gitar klasik di Indonesia dan memupuk minat serta ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap gitar klasik. (Priscilla Setiawan)
Ditulis oleh Priscilla Setiawan,
Tangerang, 23 Maret 2021.