GLENN GOULD Interpreter Terhebat Johann Sebastian Bach

57

Article Top Ad

GLENN GOULD (1932–1982) adalah salah satu musisi paling terkenal yang hidup di abad 20. Glenn Gould terkenal sebagai interpreter dari karya-karya keyboard dari Johann Sebastian Bach. Cara Gould memainkan karya Bach terlihat istimewa karena memperlihatkan penguasaan teknik yang luar biasa dan kemampuan untuk mengartikulasikan tekstur kontrapuntal.

Ia berhasil memenangkan musik keyboard Johann Sebastian Bach, dan pada tahun 1956 ia melejit ke panggung dunia melalui rilis albumnya di Columbia Records pertamanya, yang menampilkan performance nya yang brilian: Bach’s “Goldberg” Variations (BWV 988). Ketika itu Glenn Gould baru berusia 23 tahun. Selanjutnya, New York merekam “Goldberg” Variations. Disc itu menjadi the best-selling “classical” album di tahun ketika di-release, dan kini lebih dari separoh abad sesudahnya, rekaman tersebut tidak pernah keluar dari katalog. Sekarang, kita dengan mudah dapat menemukan rekaman tersebut di Youtube.

Article Inline Ad

Menurut Paul Hume (1955) – seorang kritikus musik Amerika, Glenn Gould adalah seorang pianis yang memiliki bakat yang langka. Tidak butuh lama setelah mendengar permainannya, maka orang akan mengakuinya karena ia memang pantas. Tidak ada pianis seperti dia dari usia berapapun. Demikian kata Hume. Sementara itu Mark Kingwell – seorang filsuf, mengatakan,”His influence has become inevitable. No performer after him can escape the example he set…now everyone must play through him. You can imitate him, you can reject him, but you cannot ignore him.”

Glenn Gould tidak hanya disebut great, namun artistri-nya mengejutkan para pianis terkemuka yang hadir diantara para penonton. Martin Canin, salah seorang pianis besar yang hadir disana, mengomentari konser tersebut sebagai salah satu yang terbesar dari yang pernah didengarnya. Sementara Barry Graffman menyatakan, “absolutely floored … It was more than just hearing a very talented newcomer” he explained. “It was a unique personality already.” Disana hadir pula pianis terkenal lain di masa itu, seperti: Paul Badura-Skoda, Claude Frank, Eugene Istomin, serta William Kappell.

Tidak dapat dipungkiri, Glenn Gould adalah seorang anak yang sangat inteligen dan sangat kreatif dengan manual dexterity dan koordinasi mata-tangan yang luar biasa, disertai attentional memory yang tinggi dan absolute pitch. Beranjak dari bakat ini, Gould membangun pola berlatih yang intens, sistematis, self-directed practice, dan dia memilih piano-piano dengan shallow keyboard.

MASA KECIL
Glenn Hebert Gould lahir di Toronto, 25 September 19 32. Ia adalah anak dari pasangan suami-istri yang bernama Russel Hebert Gold dan Florence Emma Gold. Florence Gold adalah seorang guru vokal dan keyboard. Kakek dari Ibunya Florence – John Charles Holman Grieg, adalah sepupu dari komposer Norwegia Edvard Grieg.

Ketika melahirkan Gould, usia Florence sudah mencapai hampir 41 tahun. Sebelum Gould lahir, Ibunya pernah mengalami keguguran beberapa kali, dan Gould adalah satu-satunya bayi yang berhasil dikandungnya sampai pada waktunya. Menariknya, sebelum menikah, Florence telah meramalkan bahwa suatu hari dirinya akan memiliki seorang anak laki-laki bernama Glenn yang akan menjadi seorang pianis.

Sejak Glenn masih berada dalam kandungan hingga masa kanak-kanak awal, Florence banyak memperdengarkan musik melalui rekaman, siaran radio, serta nyanyian dan permainannya sendiri. Bakat musik Glenn yang luarbiasa sudah terlihat sejak bayi. Sejak bayi, Glenn lebih banyak bersenandung dibandingkan menangis; Glenn juga sering memainkan jari-jarinya seperti memainkan akord. Tidak hanya itu. Di usia 3 tahun Glenn sudah memperlihatkan perfect pitch.

Untuk memelihara kemampuannya itu, Florence merancang permainan berjenjang, mulai dari mengenali sebuah not tunggal hingga menamai semua not dari akord yang dia mainkan di piano ketika Gould berada di ruangan lain. Florence mulai memberikan pelajaran piano di tahun-tahun berikutnya, dan Gould membaca not-not dengan lancar sebelum mampu membaca kata-kata. Di usia 5 tahun, Gould sudah mampu menggubah dua pieces sederhana dan mampu memainkankan karya orang lain dengan hanya setelah mendengarkannya saja. Di usia itu Gould juga mengumumkan kepada Ayahnya bahwa suatu hari ia akan menjadi seorang concert pianist.

Pada tanggal 5 Juni 1938, di usia 6 tahun, Gould untuk pertama kalinya perform piano di depan umum, dimana ia mengiringi kedua orangtuanya menyanyi duet di Gereja. Gereja tersebut merupakan salah satu dari dua tempat utama yang digunakan Gould untuk perform sampai usia remaja. Tempat kedua adalah sekolah. Di sekolah Gould bermain secara berkala di pertemuan siswa, konser, dan acara lainnya.

Meskipun orangtuanya menyadari bakat istimewa Gould, orangtua ingin agar di masa kanak-kanak Gould dapat fokus pada studinya seperti anak-anak normal lainnya. Oleh karena itu orangtua Gould mengatur agar Gould dapat memperoleh pelajaran akademis secara privat pada malam hari di rumahnya. Orangtua tidak mengijinkan Gould berlatih piano terlalu lama. Orangtua Gould menghindari eksploitasi bakat dan premature exposure, seperti yang terjadi pada Mozart. Teman sekelas dan tetangga masa kecil Gould – Robert Fulford yang kemudian menjadi seorang jurnalis terkenal, menyatakan bahwa “Tidak seorangpun di rumah itu yang ingin Glenn disebut sebagai anak ajaib. Mereka ingin dia normal.”

Akibatnya, tidak banyak yang dapat kita ketahui mengenai awal perkembangan musiknya. Ibunya tidak pernah meninggalkan catatan. Meskipun demikian, masih terdapat dokumen atau arsip mengenai tonggak-tonggak musikalitasnya, serta kisah-kisah yang disampaikan oleh Ayahnya, sepupu, serta kenalan-kenalan di masa kanak-kanak Gould.

Gould diingat sebagai seorang anak yang inteligen dan terus-terang namun suka menyendiri dan tidak menyukai sekolah, meskipun Gould menonjol di beberapa mata pelajaran yang diminatinya. Gould tidak pernah menamatkan SMA. Preokupasinya terhadap musik bahkan ketika masih di Sekolah Dasar, telah menggiringnya untuk berlatih piano selama empat jam perhari. Jumlah waktu maksimum yang diijinkan oleh Florence. Piano menjadi tempat berlindung baginya. Piano juga digunakan untuk menanamkan disiplin terbaik yang digunakan oleh orangtuanya. Jika perlu orangtua dapat mengunci piano.

Ujian piano pertama dilakukan ketika Gould masih berusia 7 tahun (tahun 1940), yakni di Toronto Conservatory. Dengan cepat Gould dapat memenuhi persyaratan Konservatorium Grade 3 hingga 9 untuk applied piano, memenangkan sejumlah silver medals dan termasuk the top award untuk performancenya di Conservatory examinations.

Usia 10 tahun, Gould sudah menguasai Book I dari Bach’s Well- Tempered Clavier, beberapa Mozart sonatas, waltzes dari Chopin dan Liszt, serta sejumlah repertoire lain. Usia 12 tahun, Gould sudah memainkan Bach’s Partitas. Di usia 10 tahun juga (tahun 1942), Gould juga mulai belajar organ kepada Frederick Silvester, dan tidak lama kemudian ia memperoleh conservatory medals untuk instrumen tersebut.

Di musim gugur tahun 1943, sebelum ulang tahunnya yang ke 11 (tahun 1943), Ibunya membawa Gould untuk belajar pada Alberto Guerrero dimana Gould belajar padanya sampai tahun 1952 (usia sekitar 20 tahun). Di bawah pengawasan Guerrero, Gould mempelajari berbagai mainstream piano literature, termasuk karya-karya Bach, Beethoven, Brahms, Chopin, Haydn, Liszt, Mendelssohn, Mozart, Paderewski, Scarlatti, Schubert, dan Schumann.

Di usia 11 tahun (tahun 1944), Gould memenangkan tiga hadiah pertama pada inaugural Kiwanis Music Festival di Toronto. Tahun 1945 (usia 13 tahun), Gould mengikuti final conservatory examination untuk applied piano, dan seperti biasa, Gould meraih nilai tertinggi diantara para kandidat. Dia juga menerima penghargaan ganda pertama di Kiwanis festivals di tahun tersebut dan di tahun berikutnya.

Tahun 1946, Gould lulus dari advanced theory and history examinations untuk tingkat Conservatory’s Associate diploma, dimana ia merupakan orang termuda yang pernah mencapai hal itu. Sementara itu, Guerrero juga memperkenalkan Gould pada musisi besar abad 16 dan 17, seperti Byrd, Gibbons, dan Sweelinck, serta tokoh-tokoh terkenal abad 20 seperti Hindemith, Prokofiev.

Disamping berbagai piala dan beasiswa yang diperoleh, sebagai the Kiwanis prize-winners’ concerts, Gould untuk yang pertama kalinya diekspos di hadapan publik, termasuk di hadapan para pianis dan para kritikus profesional dan memperoleh asesmen pertama dari ahli untuk permainannya, disamping para penguji Konservatorium dan para juri Festival.
Mereka keheranan ketika melihat ketenangan dan interpretasinya yang sangat luar biasa dari seseorang yang masih demikian muda. Mereka juga menemukan banyak kualitas yang dikagumi, seperti linear clarity, a singing tone, impeccable articulation, fluent technique (meskipun belum waktunya untuk dinyatakan sudah ahli / virtuosic), rhythmic vitality, structural thinking, serta commanding intelligence.

Performance di hadapan publik yang utama dan pertama – resital bersama dengan dua siswa tingkat lanjut lainnya dalam rangkaian konser “Young Canadian Organists”, dilakukan ketika Gould berusia 13 tahun, dan merupakan satu dari tujuh performance (empat diantaranya dengan organ), yang dilakukan di tahun 1945.

Gould mendapat sambutan hangat ketika memainkan Bach’s “Little” Fugue in G Minor, a movement of the Dupuis Organ Concerto, serta two movements of Mendelssohn’s sixth organ sonata. Toronto Telegram memberikan pujian “the fearless authority and finesse” dari permainannya dan menyatakan ia “a genius”. Meskipun performance dengan organ yang terakhir di tahun 1948 dan studinya dengan Silvester berakhir di tahun berikutnya, Gould sangat menyukai permainan organ dengan bass lines. Minatnya terhadap musik kontrapuntal menjadi semakin mantap. Kata Gould,”Sampai usia 10 tahun, saya benar-benar homofoni, dan kemudian tiba-tiba saya menangkap sesuatu, dan Bach mulai tumbuh di benak saya.”

Tahun 1946 (usia 14 tahun), Gould diundang untuk memainkan bagian pembukaan dari piano concerto keempat Beethoven bersama Conservatory Orchestra. Awal tahun 1947, Gould debut dengan Toronto Symphony, memainkan seluruh Beethoven Concerto No. 4 dibawah pimpinan Australian conductor Bernard Heinze.

Meskipun demikian debut di usia 14 tidak menempatkan Gould sebagai salah satu dari piano prodigies seperti Claudio Arrau (yang debut di usia 5 tahun), Daniel Barenboim (usia 7 tahun), Leon Fleischer dan Vladimir Ashkenazy (usia 8 tahun), atau Gary Graffman, Josef Hofmann, dan William Kapell (usia 10 tahun), Gould tidak jauh tertinggal di bawah Van Cliburn (usia 12 tahun) dan bahkan di atas Vladimir Horowitz (usia 17 tahun).

Di musim panas tahun 1947, di Konservatorium, Gould memberikan resital pianonya yang pertama, dimana Gould memainkan dua karya Bach préludes and fugues, sonatas Haydn (No. 52) dan Beethoven (No. 7), Chopin’s Impromptu No. 2, serta Mendelssohn’s Andante and Rondo Capriccioso. Di musim gugur tahun itu, Gould menyelenggarakan professional recital debut sebagai seorang pianis, dengan membawakan program yang bervariasi namun konvensional: five Scarlatti sonatas, a Couperin Passacaille, Beethoven’s “Tempest” Sonata, Liszt’s Au Bord d’une Source, Chopin’s Waltz in A flat dan Impromptu No. 2, serta the Mendelssohn Andante and Rondo Capriccioso.

Di akhir tahun 1947 (usia 15 tahun), Gould membawakan Beethoven’s first concerto bersama Toronto Symphony dibawah pimpinan Music Director Sir Ernest MacMillan. Seluruh performance-nya di tahun tersebut memperoleh ulasan yang bersifat pujian. Globe and Mail menyatakan: “Here was a player who conceived movements, entire compositions as wholes, and whose every detail was calculated to reveal total structures.” Kemampuan seperti itu yang teramati pada seorang remaja berusia 15 tahun merupakan hal yang hampir tidak terbayangkan.

Di usia 18 tahun, Gould merupakan kandidat terbaik untuk memasuki Konservatorium di Kanada, yang mensyaratkan minimal kemampuan memainkan Grade 10 dengan baik. Di level itu, prestasi Gould jauh diatas normal untuk usianya. Grade 10 merupakan proficiency level for first-year performance majors in music degree programs di universitas-universitas Kanada.

MASA DEWASA AWAL
Menjelang tahun ke sembilan berguru pada Guerrero, terjadi debat yang intensif antara keduanya mengenai isu fundamental seperti yang berkenaan dengan repertoire & style. Seiring dengan kemajuan Gould selama usia belasan, kemampuan Gould dalam menerima pendapat-pendapat dan kritik-kritik yang bertolak-belakang, sepertinya menurun secara menyolok, dimana hal ini menggiring pada pecahnya relasi dengan sejumlah orang.

Peter Ostwald, seorang psikiater yang lama berhubungan dengan Gould menyatakan bahwa “Gould could not tolerate being contradicted”, dan “always had to do things his own way”. Setelah mengakhirinya studinya dengan Guerrero di usia 19 tahun, Gould mulai menghabiskan banyak waktunya dalam pengasingan di pondok keluarga, menyempurnakan tekniknya, mengeksplorasi literatur piano, dan mempersiapkan karya-karyanya untuk performance.

Periode menyendiri dan introspeksi ini memberikan Gould rasa kemerdekaan pertama dari Ibunya yang overprotektif, dan memungkinkan Gould menetapkan rutinitas bekerja yang paling baik baginya. Hal itu juga membawa perubahan dramatis pada Gould dalam membuat pilihan untuk repertoire-nya, termasuk bagaimana cara memainkannya, sebagaimana yang kelak dunia akan mengenalnya sebagai Glenn Gould. Resital pianonya di tahun 1948-1950, seluruhnya berjumlah 10 diselenggarakan di sekitar Toronto. Meskipun tidak ada yang panjang lebar, semuanya melanjutkan pola yang disukai gurunya, dengan menghadirkan berbagai kelompok karya sepanjang sejarah, termasuk yang berasal dari periode Romantik.

Tahun 1950, Bach muncul untuk yang pertama kalinya dalam permainan yang matang dari Gould. Tahun 1955, tahun dimana ia melakukan recital debut di AS dan melakukan rekaman untuk Goldberg Variations, performances Gould menjadi terkenal, dimana waktu itu Gould dominan membawakan karya Bach dan Beethoven. Dari delapan penampilannya bersama orkestra di tahun itu yang semuanya diselenggarakan di Kanada, Gould membawakan Beethoven concertos sebanyak tujuh kali.

Pada penampilan yang ke delapan, Gould membawakan Bach D-minor clavier concerto serta Strauss Burleske. Disamping itu, di Kanada Gould juga mengadakan tiga kali resital, dimana ia membawakan seputar Goldberg Variations, disertai repertoire lainnya, seperti Beethoven’s Op. 111 dan sonata ketiga dari Hindemith & Krenek.

Repertoire Gould secara perlahan makin meluas, termasuk diantaranya Bach’s Art of Fugue, Partitas pertama dan keenamnya, Brandenburg Concerto No. 5, serta the F-minor clavier concerto. Selain itu juga concertos dari Beethoven (No. 3), Mozart (No. 24), dan Schoenberg. Sisa terakhir dari eksplorasinya di masa muda adalah literatur keyboard abad 19, seperti Brahms Intermezzi dan Mendelssohn’s Variations sérieuses, yang kadang-kadang masih dimainkan di tahun 1950an. Ia juga tampil memainkan Brahms D-minor concerto, piano concertos dari pertengahan abad 19, dan melakukan rekamn untuk Brahms Intermezzi.

Di awal tahun 1950an, media yang berperan terhadap menyebarnya reputasi Gould di Kanada adalah jaringan dari CBC dan Radio Kanada. Keduanya melakukan live broadcasts dari sejumlah studio recitals & concerto performances yang dilakukan Gould bersama orkestra Kanada. Melalui CBC Television tahun 1952, French & English TV networks juga sering memamerkan talenta Gould, bersama dengan bintang-bintang baru seperti Maureen Forrester, Lois Marshall, dan Oscar Peterson. Dengan demikian, di pertengahan 1950an, Glenn Gould sepertinya sudah cukup dikenal di Kanada sebagai “classical” musician.

Selanjutnya, mulai tahun 1955 karir Gould mulai meluas dan melakukan rekaman.
Mengenai perbedaan gayanya dengan Guerrero, Gould menegaskan: “Our outlooks on music were diametrically opposed. He was a ‘heart’ man and I wanted to be a ‘head’ kid.” Dalam upaya mencapai hal itu, Gould mengembangkan pendekatan yang jelas lebih kuat dalam permainan Bach dan patut diperhatikan dalam hal intensitas, kecepatan, keahliannyan, détaché articulation, serta menghindari penggunaan sustaining pedal.

Joachim Kaiser seorang kritikus musik Jerman sekaligus seorang profesor, menemukan bahwa rekaman Goldberg dari Gould tahun 1955, yang memperlihatkan muscular allegros serta andante yang jernih, merupakan “perpaduan yang menakjubkan antara constructivism, virtuosity, and non-conformity” Sementara penulis biografi Gould – Kevin Bazzana, menyaatakan,”Sebelum ini, tidak seorangpun pernah mendengar perpaduan antra pesona dan pengetahuan dalam Bach.”

Kecuali Edwin Fischer dan Rosalyn Tureck, hanya terdapat beberapa pianis sebelum Gould yang mengadakan program atau merekam permainan Bach, dengan tujuan utama untuk pendidikan (didaktik). Wanda Landowska unggul dalam permainan Bach di harpsichord, namun baik dia maupun Fischer tidak dicatat secara detail dalam sejarah. Rosalyn Tureck yang lebih dicatat dan permainanya turut menarik perhatian Gould, meskipun pada akhirnya Gould mengembangkan gayanya sendiri dalam interpretasi karya Bach.

“Rhythmic propulsion, whatever the tempo, is a very important element”, demikian kata Gould. “I do tend to favour somewhat unyielding tempi.” Mengenai artikulasi, Gould menjelaskan, “I happen to adore . . . the clarity of texture that one gets when the prevailing touch is of a détaché nature.” Terkait sikapnya yang tidak lazim terhadap piano sonority, Gould mengakui: “I discovered a very early dislike of the sustaining pedal, and, except when it’s specifically and absolutely required by the music, I play with no pedal whatsoever.” Gould mendapatkan dasar yang kuat dari gurunya, yang lebih ke arah beraliran Romantik. Namun kemudian Gould banyak mengembangkan gaya permainannya sendiri.

PERILAKU UNIK SINDROM ASPERGER

Glenn Gould lahir ketika Ibunya sudah berusia di atas 40 tahun, suatu batas usia dimana risiko bayi yang dilahirkan mengalami autisme akan meningkat. Menurut Peter Ostwald, psikiater yang lama menangani Gould, beberapa perilaku yang diperlihatkan oleh Gould, dari masa bayi hingga masa remaja mengarah pada sindrom Asperger, yang merupakan bentuk ringan dari autisme, dengan gejala seperti: defisiensi dalam keterampilan sosial, terobsesi pada ritual dan rutin, sangat sensitif terhadap stimuli sensoris (seperti: tidak toleran terhadap suhu dingin), dan kadangkala memperlihatkan bakat yang luar biasa di bidang tertentu.

Selain itu, terdapat sejumlah perilaku lain yang muncul di masa kanak-kanak seperti: mengepakkan tangan, tidak pernah menangis, takut terhadap obyek-obyek tertentu, kesulitan empati, menarik diri secara sosial, mengisolasi diri. Tidak hanya itu, Gould juga memperlihatkan sejumlah perilaku tidak biasa lain seperti: tidak adanya perilaku atau komunikasi timbal-balik ketika berinteraksi dengan orang lain, keterampilan motorik kasar yang istimewa (seperti menggoyang-goyangkan tubuh / body rocking, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol), hipokondria, kompulsi (kebiasaan berpakaian yang berlebihan), minat yang sempit (kebiasaan bekerja yang tiada henti), sangat amat kaku atau tidak fleksibel (seperti homesick), masalah komunikasi verbal maupun nonverbal (monolog dalam bertelepon, kebiasaan merawat diri yang buruk).

Sepertinya sifat-sifat ini meningkat secara dramatis selama usianya menginjak belasan tahun, dimana ini merupakan ciri yang umum dijumpai pada banyak remaja autistik. Menurut ahli, setidaknya minimal terdapat 10% individu autistik yang memiliki “taraf keberbakatan yang tidak biasa,” seperti kecakapan yang menonjol di bidang matematika atau seni, keterampilan menghitung kalender, dan sebagainya. Glenn Gould sepertinya termasuk kategori ini, dan banyak diantara bakat Gould itu merupakan hal yang sentral bagi kekuatannya sebagai seorang musisi.

Ada beberapa perilaku Gould yang unik. Tangan Gould harus direndam dalam air yang sangat panas sebelum rekaman. Gould tidak mampu mentolelir air conditioning sehingga membutuhkan pemanas listrik di sisinya ketika berada dalam studio rekaman. Gould juga harus diet biskuit tertentu dan minum air mineral. Ketiga hal ini dinilai aneh dan diliput oleh jurnalis dengan persetujuan Gould.

Gould memperlihatkan mannerism yang unik yang oleh sejumlah kritikus dianggap antik. Perilakunya di piano juga membuat penonton tertawa. Tahun 1947, ketika berusia 14 tahun, Gould secara halus ditegur oleh seorang kritikus Toronto terkait “incipient mannerisms” di piano.

Mannerism adalah gerakan atau ekspresi khas seseorang, seperti cara berjalan atau gerakan-gerakan tertentu yang tidak lazim atau aneh dan cenderung diulang-ulang. Incipient artinya belum lama muncul. Jadi yang diartikan “incipient mmanerism” di piano yang ada pada Gould adalah gerakan-gerakan atau ekspresi yang khas, yang cernderung berulang, dimana gejala tersebut belum lama muncul-mengingat usianya juga belum jauh (masih berusia belasan tahun).

Gurunya sendiri dengan sinis menyebut sebagai “platform antics.” Kasihan Gould. Penampilannya yang pertama dengan American orchestra – yakni ketika membawakan Beethoven’s fourth piano concerto bersama Detroit Symphony Orchestra di bawah Paul Paray pada bulan Maret 1956 – terdapat beberapa kritikus yang lebih tidak memaafkan ketika Gould dianggap melanggar norma kesopanan konser mereka. The Detroit Times menyatakan, “His behavior at the piano produces laughter in his audience,” dan bertanya, “Why do pianists feel they can indulge in these fantastic emotional ecstasies.”

Apa sih yang sebetulnya oleh para audiens Detroit dianggap “antics” sehingga Gould memperoleh kritik yang pedas? Pertama, adalah menyangkut Gould’s “storm-tossed mannre of hair” serta pakaian konser yang kebesaran dan lusuh, dimana tidak mungkin para audiens mengabaikannya pada saat ia melangkah di panggung. Dengan penampilan seperti itu, Gould dipandang tidak elegan ketika mendekati pianonya. Ia duduk di bangkunya yang rendah dengan “invertebrate posture,” dimana wajahnya seringkali hanya berjarak beberapa inci dari tangannya, pergelangan tangan seringkali berada di posisi lebih rendah dari keyboard, dan beberapa ciri lainnya.

Karena jarang menggunakan pedal, ia cenderung menyilangkan kedua kakinya atau meletakkan kaki kanannya di sisi bangku, dimana kedua hal itu dianggap sangat buruk bagi seorang pianis klasik. Pada saat-saat klimaks dalam musik, Gould dapat mengangkat kakinya dari lantai kemudian menjatuhkannya lagi dengan keras. Tidak hanya itu, dan inilah masalahnya: Gould terus-menerus menyenandungkan irama musik dengan cukup keras sembari bermain piano, sampai terdengar oleh para audiens.

Ketika salah satu tangannya bebas sementara waktu, Gould mengangkat tangannya dan membuat gerakan seperti memimpin secara berlebihan. Khusunya dalam gerakan lambat, Gould tampak benar-benar terbawa oleh musik, matanya tertutup, kepalanya menghadap ke belakang, dan tubuhnya bergoyang perlahan ke depan dan ke belakang. Detroit Free Press mengkritik pemandangan seperti itu dan menyebutnya sebagai “sheer show business”, meskipun pada akhirnya mengakui bahwa performance Gould jenius.

Seperti Kesurupan
Di akhir tahun 1950an, selama tur kejayaan di Rusia (dimana ia menjadi sensasi semalam), di Eropa dan Israel, banyak pengulas tidak dapat menahan komentarnya mengenai perilakunya dan secara ekslusif menyoroti penampilannya / mannerism-nya. Hans Stuckenschmidt – seorang kritikus dan professor musik dari Berlin, mendeskripsikn sebagai seorang pemuda yang seperti sedang keserupan.

Sepulang tur di tahun 1958 dari Inggris, Jerman, dan Switzerland, Gould tidak pernah lagi meninggalkan Amerika Utara, Meskipun demikian, di sirkuit konser di AS selama lima tahun mendatang, Gould tetap dihadapkan pada sejumlah kritik menyangkut aspek visual dari performance-nya.

Chicago Daily News mencemooh “peninggalan kursi reyot yang digergaji dan diikat dengan kabel”, dan mengeluh mengenai orkestra yang acak-acakan, dimana ia bernyanyi dan menginjak dan memimpin orkestra yang tidak terlihat.” Tidak mau kalah, orang Chicago American mengatakan bahwa “pakaiannya tidak pas, rambutnya perlu dipotong dan dirawat, dan saku celananya sepertinya diisi dengan jeruk bali.”

Reviewer ini juga mengejek cara Gould berjalan. Sesungguhnya, saku celananya biasanya diisi dengan botol yang berisi resep obat-obatan. Karena malu dengan beberapa kata kasar yang ditujukan kepadanya dari beberapa kritikus, Gould mulai minum obat penenang sebelum konser, untuk mengurangi efek adrenalin dan hormon stres lainnya terhadap tubuhnya, dengan harapan hal tersebut dapat menekan perilakunya yang aneh di panggung dan mencegah serangan yang ditujukan kepadanya dalam bentuk “tawa para audiens”.

Terkait karirnya, ketika rekaman Goldberg tahun 1955 sukses besar, Gould mengatakan bahwa periode itu merupakan tahun tersulit yang pernah ia hadapi….. “Sampai-sampai saya tidak menganggap ….. eksentrisitas saya ….. sebagai catatan khusus yang harus diperhatikan…. Ketika tiba-tiba saya menyadari hal ini di tahun 1956, saya menjadi sangat sadar-diri mengenai segala sesuatu yang saya lakukan.”

Memang Gould mendapatkan banyak ulasan yang sangat membebani dia. Dia pernah mengakui, “Mungkin banyak keluhan mengenai saya di atas panggung…. Itu sebetulnya karena saya sedang dalam semacam hubungan yang sangat intens dengan apa yang sedang berlangsung,” misalnya fokus total untuk memberikan yang paling menarik yang dia bisa berikan setiap saat.

Selain masalah yang dialami karena banyaknya kritik yang dilontarkan kepadanya, Gould juga mengalami banyak kesulitan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terkait dengan perjalanan, yang menyebabkan Gould mengalami homesick, hipokondria akut, dan takut terbang. Hal ini membuat Gould membatalkan sejumlah penampilan di menit terakhir, yang menimbulkan masalah tentunya. Kebiasaannya menggunakan pakaian yang kedodoran dan pakaian musim dingin di sepanjang tahun, serta kurangnya merawat diri, menjadi sasaran empuk bagi para komedian dan karikaturis.

Pada bulan November 1958 di aula yang diakui dingin di Yerusalem, Gould membawakan Beethoven concerto dengan mengenakan mantel, syal, dan sarung tangan tanpa jari, dengan 8 buah pemanas yang mengelilingi dirinya di panggung. Insiden itu menimbulkan persepsi bahwa dia aneh.

Terdapat keanehan lain yang mempengaruhi interaksi sosial Gould. Ia enggan berjabat tangan atau disentuh sama sekali dan hal ini memberi kesan ia tidak sopan. Selera humornya tidak biasa. Gould kadangkala tersinggung oleh lelucon yang tidak berbahaya yang diceritakan oleh orang lain. Dia hanya memiliki sangat sedikit sahabat dekat, dan sebagian besar persahabatan itu berakhir buruk. Gould bekerja tanpa henti, biasanya pada malam hari, dan mengharapkan kolaborator melakukan hal yang sama, bahkan di akhir pekan dan hari libur.

Gould menjadi terkenal karena melakukan panggilan telepon di larut malam, khususnya ke kolega dimana ia berbicara tidak henti-henti mengenai proyek-proyek terakhirnya dan temuan-temuan musikalnya yang baru, memutar kaset audio piringan hitam yang akan datang, jarang membiarkan mereka yang di ujung telepon berbicara.

Gould juga memperlihatkan perilaku kompulsi dengan berkotbah mengenai topik-topik yang diminatinya, termasuk membuat catatan-catatan, menulis di artikel-artikel majalah, membuat naskah untuk CBC radio dan program-program televisi, seperti dokumentari yang dihasilkan Gould mengenai Casals, Schoenberg, Strauss, dan Stokowski. Meskipun demikian, bahasa yang digunakan Gould (baik lisan maupun tulisan) terkesan aneh dan kaku. Terkait dengan gabungan antara “lecture–recitals” dari Gould yang berakhir jauh lebih dominan pengajaran dibandingkan resital, seorang jurnalis dan kritikus musik – Bernard Haggin, mengatakan, “Glenn Gould memilih berbicara mengenai apapun dan dimanapun mengenai hal-hal yang omong-kosong, dibandingkan bermain secara luar biasa di gedung konser.”

Setelah sembilan tahun menjalani karir internasional yang cemerlang, Gould lelah menjalani “freak show.” “Ia merasa terlalu banyak masyarakat yang datang untuk MELIHAT dia dibandingkan mendengarkan permainannya, dan menonton mannerism-nya yang terkenal itu yang memang tidak disadari dan tidak dapat diubahnya. Gould pernah protes,”Di konser, saya merasa direndahkan.” Akhirnya, di usia 31 tahun, Gould “pensiun” dari panggung konser, kemudian melanjutkan karirnya dengan caranya sendiri, dimana ia menggunakan mediasi teknologi untuk berinteraksi dengan dunia.

Keputusan Gould untuk menghentikan tur, memberi Gould lebih banyak kesempatan untuk memperluas cakupan literatur piano. Meskipun Bach dan Beethoven tetap menjadi fokus utamanya, sementara Mozart dan Schoenberg menjadi fokus keduanya, discography-nya juga memuat karya Bizet, Grieg, Handel, Haydn, Scriabin, Sibelius, Strauss, Wagner, dan lain-lain.

Namun dia sengaja melewati Chopin, Liszt, Mendelssohn, Schubert, dan Schumann. Ia tidak pernah memainkan concertoes yang terkenal dari Chopin, Grieg, Liszt, Mendelssohn, Rachmaninov, Saint Saëns, Schumann, atau Tchaikovsky. Menurut salah seorang konduktor paduan suara sekaligus penyiar – Howard Dyck, “For Gould, music always was first and foremost an intellectual experience.”

Gould sangat sedikit memainkan musik yang dianggapnya terutama “sensual.” Disamping lima piano concertos & the triple concerto dari Beethoven, serta six of the seven clavier concertos plus the fifth Brandenburg dari Bach, repertoire concertoes profesional Gould terbatas pada Brahms first, Mozart’s 24th, Schoenberg, Strauss Burleske, dan pernah di awal karirnya ia memainkan Weber Konzertstück.

BAKAT MUSIK
Salah satu keunggulan Gould adalah ia mampu melakukan improvisasi berdasarkan permintaan, dalam style komposer apapun yang dipilih oleh rekan-rekannya: “Brahms, Schubert, Rachmaninoff – Anda tinggal menyebutkan nama komposernya – ia akan melakukan improvisasi secara indah dalam style komposer itu”.

Gould juga dapat melakukan sight-read secara sempurna terhadap musik apapun yang dihadapkan di depannya, termasuk scores untuk orchestra yang besar, dimana terdapat berbagai instrumen dengan transposisi yang berbeda. Seorang konduktor – Boris Brott, serta Head of Radio Music for the CBC, John Roberts, terpesona ketika menyaksikan bagaimana Gould melakukan hal itu: menurut Brott, itu adalah full score dari Schoenberg’s Pierrot Lunaire.

Dan sementara Roberts membalikkan halaman-halamannya, Gould melakukan sight-read baik untuk bagian orchestra maupun bagian solo dari Grieg’s Piano Concerto dengan kecepatan penuh. Kemampuan musical mimicry dan sight-reading seperti itu di piano merupakan hal yang langka. Meskipun secara fisik terlihat canggung di piano, Gould menikmati kemampuan mengontrol motorik halusnya yang “hampir ajaib” di piano, dan permainan musiknya seakan merupakan sebuah wahyu bagi banyak pengamat. Bernard Haggin mengatakan, “couldn’t recall another pianist achieving anything like Gould’s playing of counterpoint.”

Sementara Joachim Kaiser – seorang kritikus sastra, teater, & musik juga berkomentar bahwa “the independence and freedom of his hands is astonishing; the art with which the parts are precisely held and shaded staggering.” Sementara Stuckenschmidt – seorang komposer, musikolog, ahli sejarah dan kritikus musik Jerman hanya menyatakan: “His technical ability borders on the fabulous.”

Kemudahan Gould untuk secara simultan menghadirkan nuansa dari tiga atau empat musical lines di piano merupakan kemampuan multi-tasking yang luar biasa: ia “mampu membagi atau menyekat setiap bagian, untuk membuat sebuah bagian bekerja dan susul-menyusul dengan bagian-bagian lain di waktu yang sama. Banyak rekan, termasuk film-maker Bruno Monsaingeon, dan violis Jaime Laredo, serta produser rekaman Paul Myers, memberikan penjelasan detail melalui kesaksiannya ketika melihat bagaimana Gould melakukan hal itu. Kolega lain menyebut Gould “omniattentive” dengan melaporkan bahwa ia “mampu mengingat Beethoven score sembari melakukan sebuah percakapan.

Setelah belajar teknik mempelajari score dari Guerrero di masa mudanya, Gould menyatakan bahwa di akhir usia belasan tahun ia meluangkan lebih banyak waktu untuk menganalisis score dibandingkan berlatih: “Even in my younger days . . . I would learn the score completely by memory first, and then go to the piano.” Dengan melakukan hal itu, katanya, “You get a kind of X- ray view of the score.” Inilah yang menjelaskan kedalaman serta keluasan persepsinya mengenai semua musik yang dimainkannya.

Gould paham mengenai bagian-bagian dari keseluruhan bangunan komposisi dari sebuah karya, yang mengandung banyak variasi, mulai dari yang mikro hingga makro, bagian tema maupun latarbelakangnya. Tidak hanya paham, Gould juga berusaha memberikan pencerahan terhadap hal itu melalui permainannya.

Mengenai memorinya, Gould tidak hanya memiliki photographic memory namun juga kuat dalam mengingat secara aural maupun kinestetik. Ia mengingat seluruh opera karya Wagner dan Strauss hanya dengan mendengarkan rekaman atau mendengarkan siaran radio, dimana ia dapat memainkan di piano tanpa harus melihat scores, dan memainkan karya secara akurat dan lengkap.

“His muscular memory was so acute that he remembered the tactile characteristics of every piano he had ever played”. Di juga “kept a mental image of every key of the piano— not only where each note was, but how it would feel to reach for it and touch it . . . Then it was a rather simple matter . . . to strike the key with the desired force.”.

Gould mengembangkan kemampuan menggunakan mental imaging dibandingkan physical touch untuk berlatih piano. Teknik ini secara rutin digunakan oleh para atlet level elit. Gould bersikeras, “I think you have to keep the music stored in your mind. As long as its image is very clear and very strong, and you run the piece through your mind often enough in order to consolidate that image, it is, in fact, at its strongest when you are away from the instrument.”

Selanjutnya, “The actual practicing goes on in my head, all the time.” Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah ketika Gould berada di Yerusalem tahun 1958, ketika ia sangat kesulitan memainkan satu-satunya piano bekas yang dapat digunakan untuk berlatih. Setelah melakukan rehearsal untuk Beethoven second concerto bersama orkestra, ia melakukan visualisasi memainkan seluruh karya di piano di pondok keluarganya, yang menurutnya telah membantunya melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan di instrumen piano sebenarnya yang digunakan untuk tampil.

Merancang pendekatan baru untuk bidang yang menarik perhatiannya, merupakan kemampuan yang dimiliki oleh banyak high-functioning autistics – dimana hal ini merupakan second nature dari Gould. Caranya yang unik dalam memainkan Bach di keyboard merupakan salah satu contohnya.

Selain itu, cara pendekatan Gould dalam proses rekaman juga merupakan “an art form with its own laws”, yang berbeda dari concert performances, seperti halnya tayangan film yang berbeda dari teater langsung. Memperluas proses kreatif ke dalam ruang editing merupakan satu dari banyak ide baru yang dikembangkan oleh Gould dalam hal memproduksi rekaman audio. “A performer should treat audio tape, as a film-director treats his rushes.”

Tujuan yang ingin dicapai Gould melalui pendekatan barunya adalah membuat para pendengar “lebih berpartisipasi dalam pengalaman musical.” Karena itulah Gould cenderung menempatkan mikrofon di dekat piano karena hal ini memungkinkan pendengar lebih dekat dengan instrumen dibandingkan di concert hall. Hal ini memungkinkan Gould dapat berkomunikasi secara lebih langsung dengan setiap individu.

Glenn Gould meninggal pada tanggal 4 Oktober 1982 karena penyakit stroke, tidak lama setelah ulang tahunnya yang ke 50. Tidak banyak pianis klasik yang masih terus hidup dalam kenangan, meskipun sudah lama wafat. Gould dikenal karena kepribadiannya yang eksentrik, interpretasi musik yang tidak konvensional, serta mannerism-nya ketika bermain di piano.

Gould berhenti memberikan konser di usia 31 tahun lalu fokus pada rekaman di studio, disamping juga aktif sebagai seorang penulis, banyak muncul di televisi dan radio, komposer, dan konduktor. Sebagai penulis, Gould banyak sekali berkontribusi untuk majalah musik dimana ia banyak membahas mengenai teori musik dan filsafat musik. Akhir kata, dengan segala keunggulan dan keanehannya, Glenn Gould telah berhasil memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam sejarah piano klasik – khususnya untuk karya Bach, dan .. terutama yang tidak terlupakan, tetap dikenang, didengar hingga kini – permainannya untuk Goldberg Variations. (benedictine )

Disadur dari tulisan S. Timothy Maloney, “Glenn Gould: Conventional prodigy, unconventional profession” yang terdapat di buku Musical Prodigies – Interpretations from Psychology, Education, Musicology, & Ethnomusicology dengan editor Gary E. McPherson, Oxford University Press, 2016

 

 

Article Bottom Ad