UNTUK sukses berkarir sebagai pianis, dibutuhkan keinginan kuat dan ketekunan belajar. Bakat tidak hanya berasal dari lahir, tetapi juga dari latihan dan dedikasi yang tekun. Totalitas, kesabaran dan empati dari seorang guru, juga mutlak diperlukan. Mereka memahami bahwa belajar musik membutuhkan waktu dan usaha, dan mereka memberikan dukungan serta dorongan yang tiada henti dalam proses belajar murid-muridnya. Berikut bincang-bincang singkat dengan Happy Lestari, guru piano di Tangerang
Bagaimana masa kecil Anda dan bagaimana Anda terhubung dengan musik?
Saya lahir di kota Pematang Siantar. Saat itu tidak banyak sekolah musik, tetapi ada beberapa guru private yang bagus disana. Saat saya berumur 7 tahun, saya memulai kursus piano dengan guru private disana. Tidak mudah bagi saya untuk konsisten belajar dan untuk hadir pada saat kursus pada umur itu. tetapi orgtua selalu mendorong saya untuk tetap datang ke tempat les di waktu yang memang sudah ditentukan.
Siapa yang berperan mengenalkan Anda ke musik dan menginspirasi Anda untuk menjadi guru piano?
Orang tua saya. Mereka membiayai saya untuk les piano sejak umur 7 tahun dan selalu mendorong saya untuk tetap mengikuti les piano setiap minggunya. Yang menginspirasi saya adalah ketika melihat guru saya yang begitu semangat mengajar dan juga mengusahakan saya sebagai muridnya untuk memahami musik itu seperti apa, memberikan segala penjelasan, tidak luput dari mereka yang begitu tegas dan detail dalam menuangkan teknik-teknik2 bermain musik khususnya piano.
Dimana dan dengan siapa saja Anda belajar
Awal saya belajar piano disaat saya berumur 7 tahun dengan Miss Lydia, dan ketika saya memasuki Grade 5 ABRSM saya mengambil double kursus bersama Miss Junia sampai selesai di Grade 8.
Sejak kapan Anda mengajar dan apa yang memotivasi Anda menjadi guru piano
Awal 2013 , saya memulai mengajar part time. Di tahun 2015 saya bergabung di sekolah musik sampai sekarang. Yang memotivasi saya sampai saat ini mau mengajar, disamping saya senang untuk berbagi ilmu dan juga berkomunikasi dengan anak-anak, saya juga melihat pentingnya seni musik dalam kehidupan anak-anak zaman sekarang yang dimana musik dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental dan juga emosional.
Bagaimana Anda membangun tempat kursus musik Anda
Dengan menerapkan Quality over the Quantity. Consistency. dan juga Relationship. Membangun sebuah sekolah musik ataupun tempat kursus adalah hal yang mudah, tetapi tidak banyak tenaga pengajar yang bisa menjaga kualitas tetap sama atau bahkan bisa meng-upgrade lebih lagi. Penting bagi kita sebagai pengajar, untuk konsisten dan juga menjaga hubungan yang baik antar sesama orangtua juga.
Apa tantangan sebagai guru piano sekaligus pengelola kursus musik
Tantangannya adalah, pada era ini banyak sekali tempat kursus yang bermunculan, baik yang berbasis online maupun offline. Persaingan yang semakin ketat ini membuat saya harus berusaha untuk membedakan diri dari pesaing dan menawarkan nilai lebih. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyiapkan materi dengan matang, selalu upgrade diri dengan mengikuti seminar-seminar. Menjalin kerja sama dengan mengadakan konser, dan juga lomba di setiap tahunnya.
Problem apa yang banyak Anda hadapi sebagai guru piano, baik yang berkaitan dengan siswa maupun dalam hubungan dan kerjasama dengan orangtua siswa?
Kebanyakan problem yang saya hadapi adalah perilaku murid yang buruk dan mudah menyerah. Mudah menyerah karena lagu yang dimainkan mungkin “kelihatan” susah, jadi Ketika dikasi tugas lagu, mereka menolak untuk belajar tanpa mencoba terlebih dahulu. Sementara lagu2 yang mereka mainkan harus lah ada kemajuan , dalam arti semakin lama akan semakin susah, perlu untuk meluangkan Waktu untuk mengulang latian di rmh karena Waktu kursus mgkin terbatas. Jadi solusinya adalah saya meminta kerja sama orangtua untuk membantu menemani saat Latihan, atau biasa jika orgtuanya sibuk bekerja, saya akan siap jika murid menanyakan apa yg mereka tidak mengerti melalui WhatsApp jika sedang latian di rmh. Murid tersebut bisa bertanya kapan pun. Dengan demikian orgtua juga berpikir, kita sebagai guru anak2 mereka, bisa ad perhatian lebih untuk anakny supaya maju.
Bagaimana Anda menghadapi orangtua yang terlalu ikut campur dalam pengajaran musik anak-anaknya?
Semua orgtua pasti ingin anaknya yang terbaik. Jadi pasti ada rasa keingintahuan dari mereka dan rasa ikut campur berlebih. Beberapa dari mereka adalah orgtua yang kritis, namun sebagai guru, kitalah yang lebih tahu persoalan belajar si anak. Kita sebagai guru juga berusaha membuat mereka percaya pada kita, jadi antara orgtua dan guru harus ada komunikasi yang baik. Terkadang jika proses belajar mengajar berlangsung, ada anak yg sama sekali tidak mau bermain piano ketika dia melihat orangtuanya ada di dalam kelas. Mostly. Jadi saya akan meminta mereka untuk mengambil alih di rumah saja untuk mengingatkan si anak latihan, atau mengerjakan tugas yang saya berikan di kelas.
Peran orangtua siswa seharusnya bagaimana?
Parents cukup mengingatkan jadwal latihan setiap hari untuk anaknya, menemani latihan walaupun mungkin beberapa parents tidak mengerti not balok, tetapi perhatian dari mereka untuk turut serta menemani saat latian di rumah sudah sangat bagus. Jadi wktu latihan lebih banyak ada di rumah dan si anak juga jadi termotivasi.
Hal-hal apa saja yang menjengkelkan Anda dan hal-hal apa saja yang menyenangkan Anda dalam profesi Anda?
Beberapa hal yang tidak saya sukai adalah murid yang tidak tepat waktu, suka terlambat dan sengaja mengulur-ulurkan waktu les supaya habis terbuang. Sedangkan hal yang menyenangkan bagi saya adalah ketika murid-murid bisa terbuka kepada saya soal apa kesenangan atau kesusahan mereka saat ini. Karena, itu penting bagi saya sebagai guru untuk tau masing-masing karakter dari anak-anak tersebut, dan beberapa anak yang bisa terbuka dan menjalin komunikasi yang baik, biasanya mereka akan lebih gampang untuk diberi pemahaman soal latihan di rumah seperti apa, daripada anak yang pendiam, taunya cuma datang les dan pulang tanpa ada hal yang dia bicarakan.
Guru musik yang ideal itu seperti apa?
Menurut saya, dia harus menguasai materi, memiliki skill komunikasi yang bagus, memiliki kesabaran , tetapi tegas, dan tetap mau belajar
Bagaimana Anda memberi dorongan kepada siswa yang kurang bersemangat dalam belajar? Hal-hal apa saja yang Anda tekankan?
Setiap tahun saya akan membuat atau mencari event untuk murid tampil diatas panggung, seperti konser, kompetisi, dan juga untuk beberapa siswa mereka akan menghadapi ujian kenaikan level. Dengan begitu, anak-anak terpacu untuk berlatih keras di rumah, atau bisa juga untuk beberapa kasus anak yang masih tidak berani tampil di panggung, saya akan menawarkan mereka untuk ikut konser atau kompetisi online terlebih dahulu. Hal-hal yang saya tekankan biasanya, mereka harus mampu melawan rasa takut mereka ketika dipanggung karena melihat begitu banyak orang yang memperhatikan mereka saat bermain piano. Lalu mereka harus menguasai sekali lagu yang akan mereka bawakan tersebut supaya feeling atau pesan dari lagu yang mereka bawakan sampai kepada penonton.
Bagaiman gaya mengajar Anda?
Saya adalah guru yang menghargai waktu dan juga tegas. Untuk materi yang diajarkan di setiap siswa bisa berbeda-beda karena setiap siswa tidaklah sama untuk cara belajarnya juga. Jadi saya berusaha menyesuaikan. Setiap tahun saya berkomitmen untuk mengajak murid-murid saya untuk mengikuti konser tahunan. Semua murid. Dan juga kompetisi dan ujian untuk murid yang sudah siap. Ini merupakan salah satu konsistensi saya juga sebagai guru. Saya adalah guru yang komunikatif, dan berusaha yang terbaik untuk murid-murid saya.
Anda merasa menjadi guru piano adalah panggilan jiwa? Bagaimana aplikasinya?
Ya. Menjadi guru piano selama 11 tahun sampai saat ini, saya belajar banyak mengenai karakter, kelemahan anak, dan juga minat mereka. Saya berusaha sebiasa mungkin menyesuaikan pengajaran secara individu.
Apa filosofi hidup Anda, baik sebagai pengajar piano maupun sebagai pribadi?
Saya ingin menjadikan murid-murid yang rajin membaca not, sabar dan pantang menyerah , serta memainkan musik menurut karakter mereka masing- masing. Untuk berhasil berkarir sebagai pianis, dibutuhkan keinginan kuat dan ketekunan dalam belajar. Bakat tidak hanya berasal dari lahir, tetapi juga dari latihan dan dedikasi yang tekun. Saya sangat yakin dalam mengambil pendekatan yang sabar dalam belajar bermain piano, memungkinkan anak mengembangkan keterampilan secara bertahap, dan profesional. Mempelajari cara ini tidak hanya membutuhkan waktu tetapi banyak latihan dan semangat terhadap instrumen tersebut
Bagaimana pianis yang baik menurut Anda?
Pianis yang punya rasa emosional, mereka yang ekspresif, yang bisa membawakan pesan lagu sampai kepada pendengarnya. Mempunyai teknik yang kuat saat bermain piano, dinamika dan juga alunan setiap melodi yang sangat detail.
Apa yang Anda pesankan kepada mereka yang ingin membangun karier sebagai pianis dan juga guru piano?
Jangan ragu untuk mencari pengalaman sebanyak- banyaknya. Bergabung dengan komunitas diantara guru-guru yang sudah berpengalaman supaya bisa berbagi info-info seminar dan pengajaran juga.
Anda lebih suka mengajar siswa anak-anak atau dewasa? Mengapa dan apa alasannya?
Saat ini saya mengajar anak-anak dari usia 4 tahun sampai usia dewasa di 38 tahun. Saya merasa setiap jenjang umur ad kesulitannya masing-masing. Di umur yang terlalu muda, gak semua anak mempunyai fokus yang tinggi. Dan dengan bertambahnya usia, fokus anak-anak lebih mantap namun akan ada batasan waktu untuk belajar musik karena kesibukan sekolah dan kursus lain. Juga untuk ke kelas dewasa, biasanya lebih kearah waktu yang kurang untuk latihan karena ada kesibukan lain.
Bagaimana Anda menginspirasi dan memotivasi siswa
Saya sering berbagi pengalaman saya dan bercerita kepada mereka saat saya dulu masih menjadi murid, ada suatu waktu dimana saya juga merasa bosan, mungkin juga merasa tidak ada kemajuan. Tetapi bagaimana kita bisa melewati itu semua dengan tidak menyerah dan tetap berlatih. Mungkin untuk kasus pada anak jaman sekarang lebih ke tarik ulur materi pembelajaran. Mungkin untuk beberapa minggu kedepan di selingin dengan lagu yang mereka sukai.
Bagaimana jika orangtua tidak puas dengan progres anaknya dalam belajar piano?
Saya akan menanyakan kepada orangtua bagaimana latihannya di rumah. Bagaimana keterlibatan orangtua saat anak latihan di rumah. Apakah anak tersebut ada latihan? Karena keterbatasan wktu yang ada di tempat kursus, maka diperlukan sekali latihan yang intens di rumah. Intinya adalah komunikasi. Jika komunikasi terus dilakukan antara guru dan orangtua, saya yakin orangtua akan jarang protes tentang progress anaknya.
Nilai-nilai apa yang Anda ingin tanamkan pada murid-murid Anda?
Nilai-nilai tentang ketekunan dan kegigihan untuk belajar menyelesaikan suatu lagu. Kemandirian, tanggung jawab, dan juga semangat pantang menyerah.
Sebagai guru piano, apa tujuan profesional Anda?
Saya mau memberikan pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak, memberikan inspirasi dan juga motivasi supaya mereka mencapai kesuksesan dan impian mereka.Saya mempromosikan kecintaan seumur hidup terhadap musik dengan mengajari siswa cara menghargai komposer dan gaya musik yang berbeda. Saya mendorong siswa untuk mendapatkan pemahaman tentang manfaat dan nilai dari musik, baik klasik maupun kontemporer.
Apa rencana ke depan Anda?
Karena era jaman sekarang yang serba menggunakan teknologi untuk menggapai pembelajaran, untuk kedepannya saya mau belajar menggunakan teknologi untuk berbagi ilmu dan juga pengalaman saya
Terimakasih telah berbagi pengalaman
Sama-sama. Salam saya untuk guru-guru musik di Indonesia. (eds)