Keceriaan di Tengah Pandemi

325

Article Top Ad

Pentas Musik Nasional 2021

PANDEMI Covid 19 yang telah berlangsung hampir  satu setengah tahun dan belum jelas kapan berakhir, ternyata tidak mematikan semangat anak-anak untuk tetap belajar dan berlatih musik. Bahkan semangat untuk tampil dalam pertunjukan musik pun, tidak hilang meskipun selama pandemi mereka belajar secara online.

Hal itu setidaknya terlihat di Pentas Musik Nasional 2021, sebuah konser musik yang diikuti peserta dalam rentang usia 5 hingga di atas 17 tahun yang digelar secara online di YouTube Staccato Magazine Channel, hasil kerjasama majalah STACCATO, LTMB, MainMusic.com dan Forte Musik.

Article Inline Ad

Dalam konser ini peserta mengirim video permainannya sesuai dengan kategori dan alat musiknya. Pentas musik ini menampilkan vokal dan piano. Sebanyak 88 peserta dari berbagai kota tampil penuh ceria dan kegembiraan dalam

87 pertunjukan  selama dua hari yang dibagi dalam lima sesi.

Antusisame peserta terlihat dari ekspresi kegembiraan mereka saat tampil secara online dalam fomat solo maupun duet, vokal dan piano. Penilaian bahwa konser online cenderung kurang menarik, justru berbalik melihat penampilan peserta secara online. Yang terasa justru sebaliknya. Terasa sekali antusiasme dan gairah bermusik yang kuat dari setiap peserta.

Konser online mungkin kehilangan satu atau dua nuansa dan aura dibanding live. Tetapi justru pada konser online  ada tantangan unik, yakni peserta termotivasi untuk tampil sebaik mungkin. Bukan hanya karena ditonton banyak orang, tetapi karena kesempatan untuk tampil baik sering tidak mudah di konser offline, terutama peserta yang masih belum menguasai panggung.

“Nah di konser online ini dimana mereka mengirim video permainannya ke penyelenggara konser, tentu harus beberapa kali shoot untuk sampai pada penampilan terbaiknya. Dan ini tentu tidak mudah, dan saya berpikir peserta pasti harus berkali-kali harus trial and error. Saya kira ini bentuk lain dari pembelajaran musik, dimana ada dorongan untuk tampil sebaik mungkin. Dalam hal ini, tidak ada bedanya antara online dan offline,” kata Pimpinan Redaksi STACCATO, Eddy F. Sutanto.

Lebih jauh Eddy mengatakan bahwa tujuan konser ini lebih untuk memberikan wadah bagi mereka yang masih belajar musik untuk tampil. Untuk memperlihatkan hasil proses belajarnya. Mengapa? Dalam kondisi pandemi seperti ini, tidak mudah untuk menggelar konser live. Di sisi lain, anak-anak terancam kejenuhan dan kebosanan berhadapan dengan pengajaran secara online yang tidak jelas kapan berakhir.

“Jadi konser online ini adalah semacam pelepasan untuk keluar dari kejenuhan dan kebosanan. Dengan demikian kita berharap siswa tetap bersemangat untuk belajar dan berlatih karena ada harapan untuk tampil. Bermain musik itu pada dasarnya sebuah katarsis, pelepasan perasaan,” kata Eddy. (*)

Article Bottom Ad