Hi Doktor Stephanie,
SAYA merasa tidak nyaman dengan murid-murid yang datang ke saya untuk belajar tetapi mereka sakit dan batuk-batuk. Saya pernah ditularkan virus dari murid dan setelah itu saya tidak dapat beraktifitas selama beberapa hari.
Walaupun demikian, saya juga mempunyai dilema jika mereka tidak datang untuk belajar juga. Jika mereka tidak datang belajar, saya akan kehilangan pendapatan dan juga akan lebih susah untuk memantau pembelajaran mereka jika mereka tidak hadir. Biasanya, materi yang telah diajarkan sudah tidak lengket lagi pada mereka ketika kita tidak bertemu setiap minggu.
Saya menjadi sedikit frustasi. Apakah Anda dapat memberikan saran untuk mengatas dilema ini? Terima kasih!
Bertha
Jambi
Saudari Bertha,
SAYA mengerti dengan dilema ini yang dimana peran seorang guru dapat meresikokan kesehatan pribadi Anda. Ini adalah dilema yang dihadapi oleh pendidik-pendidik di seluruh dunia, terutama pada dalam menghadapi penyakit menular seperti pilek, flu, atau bahkan infeksi serius seperti COVID-19. Tentu saja, keamanan dan kesehatan Anda merupakan prioritas utama, tetapi juga penting untuk mempertimbangkan kebutuhan pendidikan murid Anda dan juga pendapatan Anda.
Berikut ini adalah beberapa saran yang semoga dapat membantu Anda dalam mengatasi dilema ini:
Komunikasi
Undangalah murid atau orang tua murid Anda untuk mendiskusikan masalah ini. Jelaskan bahwa Anda ingin menjaga kesehatan Anda dan mencegah penyebaran penyakit. Saya merasa bahwa mereka akan dapat memahami situasi ini dan bersedia untuk menunda pertemuan dengan Anda sampai mereka sembuh sepenuhnya.
Pembelajaran alternatif
Saya memiliki peraturan dan tata tertib untuk murid-murid saya. Salah satu hal yang saya bahas adalah jika murid berhalangan untuk hadir, mereka diharuskan untuk memberitahu saya setidaknya 1 minggu sebelumnya. Saya tidak akan memberi kelas penggantian jika mereka tiba-tiba tidak datang. Dengan aturan ini, saya dapat menggunakan waktu yang kosong itu untuk mengajar murid lain. Ketika mereka sakit, saya menyarankan mereka untuk tetap belajar tetapi mereka dapat belajar secara online pada waktu yang sama. Dengan demikian, Anda masih dapat memberikan pembelajaran tanpa harus bertemu langsung.
Kebijakan sakit
Terkadang, murid jatuh sakit dan tidak memiliki energi untuk menghadiri kelas sama sekali. Sebagai seorang guru, kita harus mempertimbangkan ini juga dimana kita dapat memberikan kebijakan untuk murid tersebut untuk beristirahat. Anda dapat memberikan kelas pengganti atau juga memberikan materi tambahan di kemudian hari untuk mereka yang absen karena sakit parah.
Penggantian Jadwal
Buatlah kebijakan penggantian jadwal yang fleksibel untuk murid-murid yang sakit. Dengan demikian, mereka dapat mengambil kelas tambahan di waktu lain ketika mereka sudah pulih.
Utamakan Kesehatan
Ajaklah murid-murid Anda untuk menjaga kesehatan bersama dengan cara mengedukasikan mereka tentang pentingnya mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan belajar Anda, menjaga jarak fisik, dan juga mengenakan masker jika diperlukan.
Ingatlah bahwa kesehatan Anda adalah prioritas utama. Dengan berkomunikasi yang baik dan solusi yang tepat, Anda dapat mengatasi dilema ini tanpa mengorbankan kesehatan Anda atau kualitas pendidikan murid-murid Anda. Semoga saran ini dapat membantu Anda dan pembaca majalah Staccato lainnya dalam menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi dilema ini.
Salam Staccato,
Dr. Stephanie
DOKTOR Stephanie Neeman telah memenangkan berbagai kompetisi terkemuka di Indonesia, termasuk juara pertama Kompetisi Piano Yamaha tingkat nasional ketika ia masih berusia enam tahun. Stephanie juga memenangkan juara pertama kompetisi piano internasional diantaranya Empire State International Piano Competition, Lillian Fuchs Chamber Musik Competition, NJMTA Piano Competition, dan Liszt-Garrisson International Piano Competition ditambah dengan penghargaan “The Best Interpretation and Outstanding Performance of Franz Liszt” di Amerika Serikat. DR. Stephanie Neeman meraih gelar Bachelor of Musik dan Master of Musik dari Manhattan School of Musik di New York City dan Doctor of Musical Arts dari College-Conservatory of Musik di University of Cincinnati dengan beasiswa penuh sebagai murid dari pianis legendaris Prof. James Tocco. “DR. Stephanie Neeman kini adalah CEO/Artistic Director dari Musik for Canberra di Australia dan menjabat sebagai pimpinan bagian conservatory dari Elly Lim Musik Studio/E.L.M.S. Conservatory di Jakarta. Untuk info lebih lanjut: http://www.neemanpianoduo.com atau [email protected]. Selamat mengikuti.