SEJARAH piano duet (piano empat tangan), sama tuanya dengan piano solo. Setidaknya ada tiga komposer penting yang memberi kontribusi besar pada gaya permainan piano duet ini, yakni Mozart, Haydn and Clementi. Lebih dari sekadar variasi bentuk permainan piano, piano duet memberikan pengaruh besar pada beberapa aspek penting lainnya dalam dunia musik piano.
Dapat dikatakan bahwa resital pertama piano empat terjadi pada 13 Mei 1765 di Hickford’s Great Room di London, melalui penampilan Wolfgang Mozart yang kala itu masih berusia 9 tahun dengan kakaknya, Maria Anna atau yang kerap dipanggil sebagai Nannerl.
Keduanya bermain bersama dengan menggunakan dua harpsichord manual yang dibuat Tchudi atas pesanan untuk Frederick the Great. Dalam duet piano pertama ini mereka memainkan sebuah sonata empat tangan pada kunci C (K.19d) yang mungkin khusus ditulis untuk kesempatan itu. Tiga tahun kemudian muncul rekaman resitaal duet piano yang dimainkan Johann Christian Bach di tahun 1768.
Dalam sejarah musik, Mozart dikenal sangat menyukai permainan piano duet. Bukan hanya memainkannya, ia juga mengajarkan permainan piano empat tangan, sekaligus membuat banyak komposisi piano khusus untuk empat tangan. Pasangannya bermain duet biasanya dalah murid-muridnya, disamping Maria Anna, antara lain Johann Nepomuk Hummel, Marianne Martinez dan Ignaz Von Beecke. Bersama Beecke adalah resital terakhir dihadapan umum yang berlangsung di Frankfurt tahun 1790.
Segera setelah penampilan duet piano Mozart mendapat sambutan publik yang luar biasa, permainan musik dengan empat tangan menjadi sangat berkembang. Dan bentuk musik duet ini begitu popular hingga ke Eropa dan Amerika. Menurut sejarahwan Charles Burney, komposer Georg Wagenseil pun pernah beberapa kali tampil duet dengan salah seorang muridnya di tahun 1772. Mozart pernah menulis surat pada ayahnya di tahun 1777 yang menceritakan bahwa ia mendengar Abbe Johann Sterkel bermain duet di Mannheim.
Dan pada tahun 1779, Muzio Clementi juga mulai melibatkan dirinya dalam recital musik empat tangan. Di Vienna, Vanhall dan Kozeluh sering kali dijadikan ajang berduet para komposer. Demam permainan piano duet ini kemudian mengilhami pembuat piano terkenal saat itu John Broadwood untuk mengembangkan range piano dari lima oktaf menjadi enam oktaf. Pianis Johann Cramer dan Johann Dussek, menjajal piano baru buatan Broadwood ini dalam konser duetnya pada tahun 1791.
Ketika piano dikerjakan oleh tangan, tangga nada dan beberapa aspek lainnya dari instrumen itu tidak pernah ada standardisasinya. Namun sejak 1794 piano enam oktaf mulai bermunculan dan tahun 1803, Broadwood membuat yang instrument yang lebih ringan dengan 6,5 oktav, yang kemudian dikenal sebagai keyboard ‘duet range’.
Tahun 1850 mereka mulai membuat yang 7 oktav dan akhirnya di tahun 1870 hingga sekarang piano-piano memiliki standard 88 kunci.Terdapat sebuah pengaruh yang kuat disini, dimana permainan duet piano menjadi sebuah rangkaian aturan yang signifikan dalam awal ekspansi dari tangga nada piano.
Pergumulan antara tangga nada satu menimpali permainan tangga nada lainnya dalam permainan duet, menjelma menjadi kekayaan tersendiri dalam bermain piano. Penuh dengan permainan bunyi, secara tiba-tiba dan tidak terduga, para komposer bagaikan menemukan lebih banyak lahan untuk memainkan musik-musiknya dan menjadikannya sebuah ajang permainan yang menantang antara satu pianis dengan pianis lainnya saling berhadapan dalam sebuah keyboard yang besar.
Komposisi permainan duet piano yang pertama kali dipublikasikan adalah milik Charles Burney dengan Empat Sonata atau Due untuk Dua Performer dengan Sebuah Piano Forte atau Harpsichord di London tahun 1777.
Meskipun musik ini dianggap tidak terlalu mendapat sambutan, tetapi langkah Burney ini cukup mempengaruhi perkembangan permainan duet piano. Ia mengatakan bahwa duet lebih menantang dan membutuhkan latihan ekstra daripada memainkan dua piano.
Karena permainan dua piano jarang sekali berada dalam tune bersama-sama dan juga karena salah satunya jarang mendapatkan ruangan cukup besar untuk mengakomodasi dua piano. Menurutnya, sejumlah keuntungan variasi musical dapat dihasilkan dari permainan empat tangan.
Kegembiraan dalam membuat musik dengan rekan lainnya merupakan tantangan bermain piano empat tangan. Dan tantangan itu dalah bagaimana keduanya tetap dapat memainkan lagu itu secara tepat sedangkan pada pada saat bersamaan harus tetap konsentrasi bermain lebih jauh dengan fleksibilitas, serta tetap menjaga keseimbangan antara tangan-tangan tersebut.
Kostum Berubah
Perkembangan permainan duet piano ternyata juga ikut mempengaruhi perubahan kostum dari para musisi selama periode 1780-an. Misalnya, penggunaan wig mulai memudar dari kostum para komposer dan lebih menyukai yang lebih pendek, kemudian rambut asli menjadi mode. Korset yang kala itu dikenakan oleh pianis pria maupun wanita mulai dirasakan sebagai kostum yang tidak membuat mereka nyaman dan tidak sesuai dengan kesehatan.
Gaun lebar yang menggembung hingga menyentuh lantai dianggap sebagai kesalahan kostum yang menghambat gerakan mereka. Lambat laun tuntutan terhadap perubahan kostum itu semakin mengeras. Perusahaan-perusahaan garmen mulai merancang pakaian-pakaian yang lebih sederhana dan meninggalkan gaya pakaian Yunani dan Roma kuno. Dengan menggenakan gaya pakaian yang lebih sederhana hal itu membuat lebih mudah bagi para komposer itu saat performance side-by-side di hadapan piano.
Di abad 19-an ketika dunia tengah didominasi oleh pecahnya perang Napoleon, selama 15 tahun pertama, permainan duet piano juga terkena imbasnya. Hal ini membuat perkembangan duet piano menjadi terhambat, lantaran pendudukan tentara Prancis di Vienna di tahun 1805 dan 1809.
Saat menghadapi Austria, Napoleon menarik pajak yang sangat tinggi pada warga setempat guna untuk membiayai perang mereka dan menyebabkan negara bangkrut di tahun 1811. Kaum bangsawan atau golongan orang-orang kaya yang sebelumnya mampu mengundang orkestra atau chamber musik sebagai hiburan bagi tamu yang diundang menghadiri pestanya yang diselenggarakan di rumah, kini tidak lagi dapat menikmati kemewahan itu. Sehingga, permainan duet piano menjadi bagian dari entertainment.
Tidak lama setelah itu symphony, musik chamber bahkan opera mulai diperkenalkan kehadapan public, termasuk performance antara sang composer dengan asistennya dalam berbagai duet versi. Selama abad 19 performance duet piano bersaing kuat dengan permainan solo piano dalam meraih popularitas.
Buku-buku Bermunculan
Buku-buku permainan piano duet pun bermunculan, misalnya yang ditulis Czerny berjudul “Carl Czerny’s Practical Pianoforte School for Four Hands, Op.239” yang merupakan buku pertama tentang bermain piano empat tangan dan cukup penting keberadaannya.
Demikian juga “Czerny’s Ensemble Exercises: Studies for Piano Duet, Op. 751”, menjadi acuan bagi mereka yang belajar piano empat tangan. Joseph Concone juga menulis dua volume bagaimana belajar piano duet(Op.38 dan 45), yang lebih menekankan pada aspek-aspek piano performing. Sementara Louis Kohler dalam bukunya “School for Four Hand Playing, Op. 280” juga menulis beberapa etude untuk pedal, balance, staccato, legato dan tantangan-tantangan lainnya untuk para pemain piano duet.
Di luar itu, ada asumsi bahwa Beethoven tidak terlalu tertarik dalam permainan piano duet karena seluruh karyanya yang berada di medium ini diciptakan pada awal kariernya. Selebihnya tidak. Mungkinkah berkurangnya ketertarikkannya ini disebabkan pada saat itu ia mulai kehilangan pendengaran, yang membuatnya harus berjuang ekstra keras untuk menempatkan persepsinya dengan rekan permainannya?
Sebuah rumor yang masih berkembang menyebutkan: tahun 1804 Beethoven tampil premier dengan karyanya March Op.45 dengan duet bersama Ferdinand Ries, namun saat itu seorang bangsawan muda justru bercakap-cakap dengan seorang teman wanitanya di sebelah ruangan. Hal itu membuat Beethoven spontan melompat dan berteriak “Saya tidak akan bermain untuk kalian!”.
Pada periode Romantik, komposer duet luar biasa yang pertama adalah Franz Schubert yang telah menciptakan komposisi lebih dari 70 hasil karyanya untuk medium ini. Itu ditujukan bagi Beethoven, yang sangat ia puja-puja melebihi lainnya, yang ia dedikasikan melalui duet pianonya “Variatians”, sebuah French Song, Op.10, D 624.
Duetnya sendiri mendapat respon yang sangat luar biasa dan dapat diterima pasar dengan baik. Hingga akhirnya dua penerbit, Probst dan Artaria meminta Schubert untuk membuat komposisi duet untuk mereka karena permintaan pasar yang tinggi. Fakta pasar yang demikian membuat sejumlah opus dipublikasikan. Sepanjang hidup Schubert komposisi duet pianonya melampaui karya-karya lagunya.
Piano sendiri juga terus mengalami kemajuan teknikal dalam banyak hal, seiring pengaruh dari kepopuleran instrumen ini tidak hanya dapat digunakan sebagai permainan solo tetapi juga secara duet.
Para komposer juga semakin terinspirasi untuk menghasilkan sejumlah karya-karya yang impresif yang dapat dimainkan secara berduet dengan membagi-baginya menurut beberapa kategori.Antara lain:
1. Karya dipergunakan untuk pedagogi
2. Karya untuk musik di rumah, biasanya adalah karya-karya yang sentimental dan mudah untuk dinikmati
3. Karya untuk konser
4. karya yang sangat variatif yang biasanya dipergunakan untuk symphoni, musik kamar dan opera.
Felix Mendelssohn, adalah musisi yang tertarik pada duet. Ia kerap kali tampil dengan saudarinya Fanny, atau dengan gurunya Ignaz Moscheles dan Clara Schumann. Ia terkenal ketika dalam konser memainkan Allegro Brillante, Op.92 dan Andante and Variations, Op.83. Ia menulis Fantasia namun tidak dipublikasikan dan mengaransir beberapa karya orkestra untuk empat tangan.
Teman dekatnya Pangeran Albert dan Ratu Victoria kerap menemaninya sebagai performer amatir duet piano. Penerbit Mendelssohn, Breitkopf and Hartel berani menyediakannya organ untuk mengerjakan Six Sonatas Op.65 dan Three Preludes dan Fugu Op.37 untuk keduanya, baik organ solo maupun duet piano. Karyanya Six Preludes and Fugues Op.35 dipublikasikan sebagai piano solo dan piano duet.
Franz Liszt juga adalah salah satu musisi dan kom- poser yang disebut-sebut antusias pada performer duet piano. Ia selalu menulis karya-karya untuk dapat dimainkan dengan berbagai cara. Misalnya, Mephisto Waltz untuk dimainkan secara solo, duet piano dan untuk orkestra. Liszt mengajak berkolaborasi dua rekannya, Franz Doppler dan Joachim Raft sebagai asisten selama ia mengaransemen karya-karyanya.
Dalam berbagai resital, Liszt selalu melibatkan seorang temannya untuk bekerja sama dengannya dalam sebuah performing duet piano. Di Paris, Chopin juga mengajak Liszt dalam sebuah performance Grande Valse de Bravura. Liszt kadang-kadang juga mengakhiri resitalnya dengan satu piano, enam tangan atau dua piano, delapan tangan.
Mengejutkan bahwa seseorang bisa menemukan lebih dari 80 duet piano terdaftar sebagai aransemen dari puisi lirikalnya, berbagai rhapsodi, march dan karya-karya lainnya. Brahms juga membuat beberapa komposisi untuk piano duet, sepeti beberapa walzt-nya, Op. 39, Hungarian Dances, Liebeslieder Waltzes dan mungkin Variations on a Theme by Robert Schumann.
Bagaimanapun, Brahms sekurang-kurangnya membuat 20 komposisi untuk piano duct. Brahms membuat empat symphoni, keduanya berbentuk konserto dan sejumlah karya chamber untuk piano duet. Para komposer biasanya bekerja membuat symphoni dengan keyboard, membuat scorenya pertama kali sebagai piano duet: sebelum kemudian membuat orkestrasinya.
Brahms juga memberi semacam jaminan bahwa aransemen-aransemen duetnya sama indahnya untuk dimainkan sebagaimana aransemen-aransemen untuk piano solonya. Pada abad 19, beberapa composer besar juga membuat komposisi-komposisi untuk piano duet, misalnya Max Reger, Maurice Ravel, Claude Debussy, Gabriel Faure, Edvard Grieg, Amy Beach, dan satu komposer yang paling terkenal dalam hal ini: Antonin Dvorak.
Memasuki abad 20, gaya permainan piano duet, mulai kurang diminati seiring munculnya teknologi televisi, radio, dan kemudahan transportasi yang memungkinkan orang bisa menghadiri konser dengan mudah. Kondisi ini pelan-pelan mengubah paradigma “partispasi aktif” menjadi “kerjakan sendiri” dalam musik, sehingga orang cenderung menjadi pendengar yang pasif.
Di lain pihak, para pemain musik pun lebih merasa tertantang untuk bermain sendiri. Pelan tapi pasti, bentuk permainan solo kembali menemukan publiknya. Bagaimanapun juga, piano duet sebagai salah satu bentuk permainan musik piano, tetap memiliki daya tarik tersendiri.Guru-guru piano terkenal, banyak menganjurkan murid-muridnya untuk bermain piano duet. Dalam salah satu bukunya, “Eighty-eight Rules for Young Beginners,” Schumann menulis, “One should never miss the opportunity to play piano duets.” (Dini)