BERGABUNG dalam kontingen Indonesia di kegiatan internasional WCOPA 2022 (World Championsips of Performing Arts) yang berlangsung di Anaheim, Orange County, South California, Amerika Serikat 24-30 Juli 2022, Nathasia Djong, meraih prestasi pertamanya di Amerika.
Pianis cilik multi talenta ini meraih 3 medali emas dan 3 medali perak serta 2 overall winners. Nathasia meraih dua medali emas di Piano, 1 emas di Ballet, 2 perak di Drum, dan 1 perak di Dance Open. Kompetisi internasional yang sering disebut sebagai “Olimpiade Bakat” untuk calon artis dan penghibur ini, pada tahun ini diikuti lebih dari 70 negara termasuk Tim Indonesia yang menyertakan sebanyak 15 peserta di berbagai kategori dan kelompok umur.
Ke-15 peserta berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Manado, Yogya, dan Lampung. Kontingen Indonesia yang berjumlah 15 peserta itu berangkat ke Amerika setelah lolos seleksi. Babak seleksi untuk bisa ikut acara ini dilakukan satu tahun sebelum perhelatan dimulai, diselenggarakan di Amerika, Kanada, Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Eropa, Asia dan Afrika Selatan. Untuk Indonesia, seleksi diadakan di Jakarta.
Dari dua kategori kelompok umur Junior dan Senior, kontingen Indonesia meraih lebih dari 30 medali, dimana kategori Junior menyumbang 12 medali emas, 8 medali perak dan 10 medali perunggu. Di kategori Junior ini, selain Nathasia dengan 8 medali, ada juga Yohanes Azka dengan 5 medali, dan Arsy Hermansyah, yang merupakan anak dari musisi Anang Hermansyah dengan 6 medali emas, 2 perak dan 6 overall untuk kategori vokal. Nathasia juga merupakan peserta pertama dari Indonesia yang namanya di panggil sebagai peraih emas pertama untuk Indonesia, dimana dia berkesempatan membentangkan Sang Merah Putih di panggung internasional ini.
“Rasanya bangga sekali melihat Nathasia membentangkan Merah Putih di negara orang hahaha….Sebagai perwakilan Indonesia dan bisa mengharumkan nama bangsa dan negara kita, jelas ini merupakan pengalaman yang monumental dan luar biasa. Tak bisa terlupakan, khususnya untuk Nathasia’’ kata ibunda Nathasia, Lidiana Bunyamin.
Selain meraih medali, Nathasia juga mendapatkan fasilitas khusus Go Sees, semacam pilihan juri bagi peserta di bidang seni, untuk mendapatkan pengajaran di bidangnya. Nathasia mendapatkan dua fasilitas Go Sees ini.
Sementara itu di kategori senior berhasil menambah pundi-pundi medali setelah Nadia Suwarno, Roferina dan Exel Tampilang naik podium untuk pengalungan medali kategori usia 18-24 dan 16-17 vocal R&B dan soul jazz.
Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Saud Purwanto Krisnawan yang hadir khusus pada kesempatan tersebut mengaku bangga atas prestasi kontingen Indonesia dan menyampaikan bahwa para peserta muda Indonesia merupakan duta bangsa dalam mempromosikan citra dan budaya indonesia.
Konjen RI ini juga memberikan apresiasi kepada ibu Feibe Pusung, selaku Direktur World Championship of Performing Arts Indonesia dan Lucky Tampilang sebagai pelatih yang telah mempersiapkan secara serius keikutsertaan kontingen indonesia dalam ajang tersebut.
WCOPA merupakan kompetisi performing arts tingkat dunia yang berlegitimasi dan terbesar di dunia. Setiap tahun acara ini diikuti ribuan peserta dari berbagai negara dan berbagai jenis kesenian. Seleksi untuk kontestan resmi di acara ini diadakan tiap tahun di Amerika Serikat, Kanada, Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Eropa, Asia dan Afrika Selatan.
Kontingen Indonesia sendiri telah berpartisipasi sejak 2015. “Kiranya keikutsertaan talenta muda Indonesia ini dapat terus didukung pemerintah maupun industri kreatif agar mereka dapat membuka wawasan dan akses untuk meniti karier di kancah internasional,” kata Saud.
Acara dimeriahkan parade setiap Negara (Parade of Nations), Worldstars Boot camp dan webcast global di mana Grand Champions of the World akan dipilih. Banyak pemenang meraih hadiah dengan total senilai lebih dari seperempat juta dolar dalam bentuk beasiswa dan hadiah. Komentar yang paling sering dibuat tentang WCOPA adalah “acara ini mengubah hidup saya” karena merupakan jalan bagi peserta untuk meraih popularitas.
Bagi Lidiana sendiri, keikutsertaan Nathasia di arena berskala dunia ini, tentu memberikan pengalaman yang luar biasa. “Setidaknya membuka wawasan Nathasia betapa luasnya dunia seni itu, dan setiap orang punya kesempatan untuk berkarier sesuai bakat dan talentanya,” kata Lidiana.
Nathasia merupakan pianis cilik berbakat yang memiliki talenta seni luar biasa. Selain piano, dia juga menguasai drum, violin, vokal, dan ballet. Sejauh ini Nathasia Djong telah meraih 200 lebih penghargaan yang diperoleh dari berbagai kegiatan dan lomba yang diikuti. (eds)