TIDAK diragukan lagi banyak siswa piano yang berusaha keras untuk menguasai permainan sonatina. Sementara mengajarkan sonatina, bagi guru tidak sekadar memberi kepada siswa bentuk-bentuk musik, tetapi mengajari juga beberapa aspek penting dalam sonatina, seperti kehalusan, kelembutan dan kepekaan.
Ini sangat penting bagi perkembangan siswa di kemudian hari, terutama dalam kaitannya dengan ekspresi atau penjiwaan. Juga memberi keuntungan bagi siswa karena siswa dapat menemukan bentuk dan gaya permainannya sendiri melalui elemen-elemen yang ia temui dalam sebuah sonatina.
Secara umum ada beberapa alas an mengapa siswa sangat menyukainya. Pertama, banyak karya dalam bentuk sonatina berasal dari periode klasik. Menurut kebiasaan pada waktu itu, sonatina-sonatina ditulis dan untuk dimainkan dalam sebuah keyboard dengan jarak nada yang terbatas.
Kebanyakan sonatina tidak mengharuskan pemain untuk bergerak luas pada keyboard, dan untuk kebanyakan siswa, mereka sangat menyukainya dan nyaman mempelajarinya dengan pembatasan-pembatasan tersebut.
Kedua, sesuatu yang memikat dari begitu banyak karya sonatina adalah penggunaan yang umum dan wajar dari Alberti Bass sebagai sebuah pengiring. Ketiga, musiknya sering penuh semangat di bagian pertama. Siswa seringkali menyukai bermain musik yang hidup dan penuh semangat.
Sonatina juga sesuatu yang menarik dari sudut pandang pedagogi. Untuk bisa memainkan karya ini dengan baik, siswa harus memusatkan perhatiannya pada cara pengucapan atau cara pembawaan dan perubahan nada atau inflection. Dua kualitas ini adalah elemen pokok bila ingin berhasil memainkan sonata dengan baik.
Dengan adanya inflection ini, seorang pemain bisa menambahkan sentuhan kepribadian atau gayanya sendiri dalam permainan. Kemampuan untuk membangun sendiri ‘cara memainkan’ dan ‘gaya permainan’ sangat dibutuhkan dalam permainan keyboard dan juga sangat diperlukan dalam pertunjukkan untuk semua level.
Lagi pula, sonatina memerlukan dan mengembangkan kebebasan jari-jari atau finger independence. Seorang siswa yang dapat bermain pelan atau memainkan bagian-bagian lirik atau lirik-lirik tema dalam setiap bagian dengan indah, ia berada pada cara yang benar untuk mengembangkan kepekaannya akan kehalusan dan kelembutan.Ini akan memudahkan dia memainkan nada-nada yang sesuai dalam sebuah alur musik.
Beberapa hal lainnya yang harus diperhatikan siswa dalam memainkan sonatina adalah:
1. Siswa sebaiknya tetap berusaha untuk menjangkau lebih luas membuat bunyi-bunyi yang teratur pada setiap unit frasa, Memainkan setiap bagian dengan benar dan jangan dulu bergerak lebih jauh sebelum setiap unit dikuasai dengan baik. Siswa sebaiknya tidak terjebak pada ketukan saja, dan sebaiknya menghindari penekanan pada beat secara bersama-sama.
2. Dialog adalah elemen penting dalam bentuk musik ini. Siswa dapat menemukan beberapa contoh frasa yang secara harafiah ‘bersahut-sahutan’ dengan lainnya. Dengan mengetahui frasa-frasa itu, siswa dapat memahami karakter-karekter musik yang dimainkan, pada setiap bagian. Ini memberikan keuntungan bagi siswa karena sekaligus ia dapat mengetahui apa yang dimaui komponisnya.
3. Banyak-banyaklah mendengarkan sonatina agar siswa mengetahui apa yang dimaksud dan diinginkan sang komposer melalui lagunya. Ini akan membantu siswa ketika ia memainkan sonatina yang dimaksud.
Beberapa siswa mungkin harus menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk memainkan sonatina-sonatina Clementi. Tetapi untuk itu tidaklah mudah. Sebelum memainkan sonata-sonata Clementi, sebaiknya guru mengenalkan mereka dengan sonata-sonata sebelum Clementi atau ‘pre Clementi’.
Misalnya, salah satu sonata mudah karya Duncombe, Sonatina in C Major. Karya lainnya yang tergolong mudah adalah Sonatina in G Major, Op. 57, No.1. (Attwood). Untuk melengkapi Clementi Op.36 dapat disiapkan sonatina lainnya, di antaranya Lynes Sonatina in C Major, Op.39, No.1, Beethoven Sonatinas in G dan F Major, Kohler Sonatina in G Major, Sonatina in G Major karya Pleyel, Sonatina in C Major karya Schmitt dan Sonatina in C Major, Op. 157, No.1 karya Spindler.
Karya-karya sonata lain yang memungkinkan siswa menjelajahi level yang sama dengan Clementi Sonatina in C Major, Op.36, No3 antara lain Diabelli Sonatina in G Major, Op. 168 No.2 (satu diantara bagian terbaiknya untuk mengembangkan lirik). Juga Latour Sonatina No.3 in C Major (sejenis karya fanfare yang bagus), Camdige Sonatina in G Major, atau juga Haydn Sonatina in G Major, H.XVI, No.8. banyaknya pilihan akan membantu siswa menyukai memainkan karya-karya Sonatina.
Berikut ini beberapa ide yang mungkin bisa digunakan untuk mengajar sonatina.
1. Ambil tema pokok dari Clementi Op.36 No.3 (bagian pertama) dan biarkan siswa mengetahui dan menemukan beberapa cara mendengarkannya serta memainkannya. Setelah itu tunjukkan cara bagaimana menampilkannya.
2. Perhatikan bagian pertama PleyelSonatina in C, Majhor dan carilah bersama siswa bagaimana music memerlukan irama pada beat 1 dan 3 dari setiap ketukan di bagian pembuakaan, agar berhasil dalam performance.
3. Periksalah bagian pertama dari Schmitt Sonatina in C, Op. 157, No.1 dan hitungkan mulai dari permulaan sampai selesai seluruh bagian untuk mengetahui berapa banyak ketukan yang tidak memiliki bagian pada motif enam note pada pembukaan.
4. Carilah bersama-sama dengan siswa coda besar dalam bagian pertama Sonatina in G Major, Anh 5, No.1 Karya Beethoven.
Karya-karya klasik, terutama Sonatina-sonatina Clementi sangat bagus dan menyenangkan, kadang-kadang lebih luas dari yang disadari. Banyak karya-karya yang baik, menunggu seorang pianis untuk menemukan sendiri cara untuk menguasai sonatina Clementi dan setelahnya. (dini)