TIGA juri di babak final kategori Talentum C Steinway Indonesia Youth Piano Competition 2020, Iswargia R.Sudarno, Mario Santoso, dan Alfred Sugiri, mengakui kualitas teknik pianistik yang dimiliki para finalis tahun ini, menunjukan perkembangan yang signifikan.
Mario Santoso, salah satu juri mengatakan, penampilan para finalis sangat bagus sekali. “Speechless! Saya ingat dulu waktu seumuran mereka, level saya, baik teknik maupun musikalitas, jauh dibandingkan dengan mereka. Ini berarti pendidikan musik di Indonesia meningkat pesat dari tahun ke tahun. Saya bangga melihat penampilan peserta yang semakin maju teknik maupun musikalitas. Selamat kepada orangtua dan guru yang luar biasa mendukung para peserta yang juga sudah bekerja “endless hours” untuk manampilkan permainan mereka yang profesional di usia yang relatif muda,” kata Mario.
Sebuah karya seni termasuk musik, menurut Mario, memang tidak bisa dinilai secara kompetisi, karena musik itu adalah perayaan yang menghargai interpretasi kebebasan, spontaintas, dan perspektif dari seorang individual terhadap karya itu. Apalagi musik, dimana not-not hitam itu sudah ditulis ratusan tahun yang lalu, dan not-not itu yang sebetulnya meaningless sampai ada seorang performer yang “menghidupkan” not-not tersebut.
“Nah, juara 1 tahun ini secara sukses dan profesional berhasil mempresentasikan 3 hal yang sangat meyakinkan. Pertama, dia tidak mengedepankan ego artisnya dan betul-betul memperhatikan the original intention of the composer. Kedua, interpretasi dan pengertian dia akan style dari komposer dan lagu itu juga kuat sekali, dan ketiga, personality individualnya juga tertampilkan dengan baik tanpa merubah original intention of the composer and the music,” kata Mario.
Juri lainnya, Iswargia R.Sudarno menambahkan, sepanjang dia menjadi juri di kompetisi piano Steinway sejak 2012, pada penyelenggaraan tahun inilah dia menyaksikan transformasi dan perkembangan teknik permainan piano yang luar biasa. “Dari empat kali saya jadi juri di kompetisi ini, baru kali ini melihat perkembangan teknik permainan yang dimiliki para finalis, benar-benar menunjukan sebuah kemajuan yang sighnifikan, setidaknya dibanding finalis-finalis pada penyelenggaraan sebelumnya. Sepanjang beberapa kali menjadi juri kompetisi ini, kata Iswargia, selalu ada yang potensial di tiap penyelenggaraan. “Bagus. Ini menunjukkan adanya progress yang baik di tiap generasi. Saya kagum,” kata Lendi, panggilan akrab Iswargia.
Sementara juri ketiga, Alfred Sugiri sependapat dengan yang disampaikan Mario dan Iswargia. “Semua finalis memiliki kualitas sebagai juara. Secara umum teknik permainan peserta mengagumkan,” katanya. (eds)