PERTANYAAN yang paling sering dilontarkan dari murid piano mungkin adalah,
“Seberapa sering saya harus berlatih piano?”, “Emang harus ya latihan piano tiap hari?”. Hmm… jawaban apa yang Anda inginkan? “Tidak” sambil tersenyum manis (you wish). Setiap guru piano pasti akan menjawab dengan lantang “Ya!”.
Sejujurnya tidak ada jawaban yang universal. Tergantung! Tergantung apa? Banyak faktor, tergantung pada kondisi dan tujuan akhir Anda. Banyak jalan menuju Roma, ada 1001 cara untuk berlatih. Mungkin latihan setiap hari tidak menjamin kemajuan seseorang, tetapi yang jelas “Malas” adalah bukan opsi.
Sebetulnya latihan itu bukan soal waktu yang dihabiskan, tapi lebih pada kualitas latihan. Latihan yang terkonsentrasi dan efektif dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan berjam-jam nggak jelas tanpa tujuan di depan piano. Menjaga sesi Anda tetap menarik dan mudah dikelola adalah kunci kemajuan yang berkelanjutan.“Not scales, never. Exercises, never….. I worked on pieces. Then if that didn’t work, I’d work on individual passages. ~ Martha Argerich
Anda juga perlu memahami latihan itu bukanlah instan tapi proses. Proses berlatih itu ibarat memasak telur. Kalau mau merebus telur dengan cepat, tentunya airnya harus mendidih. Kalau apinya terlalu kecil, airnya akan mendidih lebih lama, ya telurnya akan matang lebih lama. Jika apinya mati atau cuma hangat doang ya telurnya tidak akan pernah matang dan Anda tidak jadi sarapan. Latihan pun ya sama. Anda perlu memberikan usaha yang konsisten supaya membuahkan hasil repertoar-repertoar yang berkualitas.
KONSISTENSI
Otak manusia hanya dapat menyimpan beberapa informasi dalam waktu singkat. Dalam mempelajari bahasa misalnya, Anda belajar untuk mengingat kosa kata, angka, dan mengulangi frase-frase tertentu. Anda harus sering mengulanginya selama beberapa hari, beberapa minggu untuk mempertahankannya supaya tidak lupa (short-term memory).
Begitu pula dengan latihan musik, Anda akan melatih motif/pattern dan seiring dengan waktu Anda bisa mengulangi frase lagu yang lebih panjang dalam ingatan jangka panjang (long-term memory). Inilah sebabnya Anda perlu berlatih secara konsisten (baca: sesering mungkin) dalam jumlah yang cukup setiap hari.
Pengulangan harian ini diperlukan agar proses “memasak” bisa dimulai. Sangatlah penting untuk fokus pada kualitas latihan, supaya latihan menjadi lebih efektif dan Anda tidak menghabiskan waktu yang lama untuk mencapai tujuan. Untuk itu diperlukan komitmen dan disiplin. Pengulangan tanpa berpikir panjang tidak ada gunanya sama sekali. “Berlatih, membutuhkan kecerdasan dan seluruh kemauan murid.”- Frédéric Chopin
Berapa banyak repertoar yang ingin Anda kuasai? Satu? Sudah satu lagu pakai malas dan nawar pulak. Kapan mau bisanya? Biasanya pianis mempunyai beberapa target repertoar yang dikuasai dalam waktu tertentu, misalnya: 2-4 repertoar yang berbeda zaman dan etude untuk 6 bulan ke depan. Semakin banyak jumlah repertoar dan tinggi tingkat kesulitannya, maka semakin banyak pula waktu yang diperlukan untuk berlatih. Untuk itu dibutuhkan strategi berlatih yang efektif.
Tentunya dibutuhkan keterampilan latihan yang sangat berbeda untuk mempelajari sebuah karya baru dibandingkan untuk menyempurnakan karya yang sudah lama Anda mainkan. Hal ini jelas tidak dapat dibandingkan dengan merebus beberapa telur pada saat yang bersamaan dan pada akhirnya semua telur akan matang dengan sempurna. Oh tidak Ferguso, tidak semudah itu. Pada waktu tertentu, Anda akan mengerjakan bagian-bagian pada tahapan berbeda dalam proses pembelajaran.
BANYAK WAKTU
Pada awalnya Anda akan membutuhkan banyak waktu untuk membaca not dan memilih fingering yang baik. Kemampuan membaca sight reading (prima vista) yang baik akan sangat membantu Anda pada fase ini. Jika Anda berada dalam tahap menengah, Anda akan mengerjakan bagian yang lebih besar menantang secara teknis, meningkatkan tempo, detail artikulasi, dinamika.
Sedangkan pada tahap akhir Anda akan mempersiapkannya untuk pertunjukan, dengan melakukan run-through (bermain dari awal hingga akhir), menghafalkannya, belajar menginterpretasikan, memolesnya, dan memproyeksikannya dengan sempurna. Oleh karena itu kita harus realistis dan kritis dalam memilih repertoar. Pilihlah yang sesuai dengan level Anda.
Cita-cita setinggi langit, mau memainkan Liszt’s La Campagnella dan Rachmaninoff’s Piano Concerto No. 2. Boleh aja. “it’s challenge”. Tapi Anda sebaiknya berkaca terlebih dahulu. Anda tentu tidak ingin memainkan musik yang terlalu sulit sehingga Anda tidak dapat melatih semuanya dalam jangka waktu yang wajar.
Jika Anda duduk di depan piano dan kesulitan memainkan satu atau dua baris, dan setelah sesi latihan yang padat Anda hanya menyelesaikan sedikit saja, piece tersebut kemungkinan masih berada pada level di atas posisi Anda saat ini. Boleh nggak? Ya boleh aja, kalau Anda merasa hidup ini boring dan kurang menantang. Boleh aja bikin hidup lebih susah dan ribet. Berapa banyak waktu dan energi yang Anda miliki?
Dalam berlatih, progress dan kemajuan itu akan memotivasi Anda. Jika Anda tidak akan dapat menyelesaikan banyak hal di piano dan membuang waktu, bukannya motivasi yang didapat tapi zonk dan putus asa. Adalah lebih bijaksana untuk mempelajari repertoar yang sesuai dengan level Anda. Seiring dengan waktu, keterampilan Anda akan berkembang (jika disiplin dan tekun berlatih) dan semoga Anda akan siap untuk memainkan piece tersebut.!
DURASI BERLATIH & WAKTU BERLATIH
Faktanya adalah, kebanyakan pianis tidak berlatih setiap hari. Guru Anda tidak mengharapkan Anda menyerahkan waktu Anda sepulang sekolah/kerja untuk membaca lembaran musik setiap malam. Tetapi Anda harus meluangkan waktu untuk berlatih. Komitmen dan disiplin adalah bagian dari berlatih.
Seberapa sering? Sesuaikanlah waktu berlatih dengan kondisi Anda dan lakukan. Berlatihlah secara rutin dan sesering mungkin dengan efektif dan berkualitas. Bijaklah dalam time management Anda! Anda juga tidak perlu menjejalkan semua latihan Anda selama 4 jam non-stop dalam satu hari. Anda perlu membangun memori otot dan Anda juga perlu memproses apa yang Anda pelajari. Latihan satu hari sebelum piano lesson juga “a big no”. Ini bukan cerita Rara Djonggrang.
Berlatihlah di prime time Anda, dimana Anda tidak terlalu lelah dan bisa fokus (tanpa gangguan HP, Netflix, Drakor, Toped, Shopee, Sosmed, dan games). Apapun jadwal Anda, janganlah terlalu memaksakan diri. Buatlah jeda diantara sesi latihan. Waktu istirahat memberikan lengan, tangan, mata, dan tubuh Anda untuk memulihkan diri dan rileks.
Murid grade 1-2 bisa mulai berkomitmen berlatih antara 20-30 menit/sesi. Murid grade 3-4 antara 30-40 menit/sesi. Murid grade 4-5 antara 40-50 menit/sesi. Murid grade 6-7 antara 50-60 menit/sesi. Murid grade 8 antara 60-90 menit/sesi. Porsi latihan ini adalah untuk siswa yang tidak mengambil jurusan musik.
Dalam satu hari Anda bisa memiliki 2-3 sesi. Anda juga bisa mengatur durasi yang lebih sedikit jika Anda memutuskan untuk melakukan sesi yang lebih banyak. Sesuaikanlah sesuai dengan kebutuhan Anda dan pastikan setiap sesinya dilakukan dengan kualitas yang baik. Terkadang, sesi yang lebih pendek dan fokus lebih produktif. Kuncinya adalah membangun kualitas dalam waktu latihan Anda, sehingga Anda dapat memaksimalkan kemajuan dan meminimalkan frustrasi.
Jika Anda serius dan berencana mengikuti audisi penerimaan kuliah musik, maka Anda harus mengiventasikan waktu berlatih lebih banyak dari ini untuk mengasah keterampilan Anda, agar terus membuat kemajuan dengan cepat. Termasuk berlatih tangganada dan arpeggio, serta etude.
MENANTANG LATIHAN TRADISIONAL
Ada kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam latihan piano yang tertanam dalam diri kita sejak usia dini dan telah menjadi suatu bentuk “dogma piano”. Sebagai siswa piano muda, kita dapat menerima praktik ini tanpa ragu, percaya pada senioritas guru kita dan pernyataan bahwa latihan ini “baik untuk Anda”, bahwa latihan ini akan menjadikan Anda “seorang pianis yang lebih baik”. Termasuk didalamnya latihan tangga nada, arpeggio dan latihan teknis lainnya (Hanon, Czerny, dan lain-lain), latihan tangan terpisah, latihan dengan tempo lambat dan penggunaan metronom.
Meskipun menerapkan semua aktivitas di atas dalam latihan piano Anda itu baik, pendekatan terbaik yang “didasari musik” dan artistik akan memungkinkan Anda berlatih dengan lebih produktif dan, yang terpenting, menyenangkan daripada latihan mekanis yang membosankan. Jangan takut mencari alternatif dan bereksperimen dengan berlatih. Pada dasarnya, ini tentang menemukan pendekatan yang cocok untuk Anda sebagai individu, bukan “pendekatan satu ukuran untuk semua”. Selamat berlatih! (*)
10 TIPS LATIHAN
TIDAK yakin harus mulai dari mana saat Anda duduk di depan piano? Kiat latihan ini akan membuat Anda tetap fokus pada peningkatan yang berarti.
1. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Jika Anda duduk di depan piano dan berkata, “Saya akan bermain sebentar,” Anda tidak akan belajar apa pun. Sebaliknya, tetapkan tujuan. Karena Anda menetapkan tujuan, Anda akan terus mencapainya sampai Anda mencapainya. Anda juga harus memastikan bahwa tujuan Anda dapat dicapai dalam jangka waktu latihan Anda.
2. Pemanasan Membosankan!
Bisa dimengerti. Ini adalah cara yang membosankan untuk memulai, tetapi tanpanya, Anda berisiko terkena cedera. Anda lebih suka menghabiskan 10 menit untuk melakukan pemanasan daripada kesakitan selama enam bulan.Ini adalah salah satu tip latihan piano yang paling penting
3. Luangkan Waktu untuk Hal-hal Dasar
Pastikan setidaknya 15 menit waktu latihan Anda disisihkan untuk hal-hal seperti skala, akurasi, dan waktu. Anda hanya memperoleh keterampilan teknis melalui pengulangan. Cukup kembangkan dasar-dasar dalam 15 menit untuk setiap latihan Anda dan Anda akan dapat memainkan karya-karya yang sangat teknis.
4. Memperlambat
Trik untuk mempelajari lagu-lagu sulit adalah mempelajarinya dengan kecepatan setengah dan kemudian mempercepatnya secara perlahan. Perlambat hingga kecepatan berapa pun Anda bisa memainkannya dengan sempurna. Kemudian, ketika Anda dapat memainkannya dengan sempurna pada kecepatan itu sebanyak tiga kali, percepatlah sedikit.
5. Gunakan Metronom
Jika Anda tidak dapat memutar lagu tepat waktu, maka Anda tidak dapat memutar lagu tersebut. “Flight of the Bumblebee” dimainkan, tergantung bagaimana Anda menghitungnya, dengan kecepatan sekitar 500bpm. Namun jangan mulai mencoba mempelajari lagu tersebut pada kecepatan 500bpm. Mulai pada 50bpm. Bila Anda bisa memainkannya di 50, percepat hingga 60, dan seterusnya hingga Anda bisa bermain dengan kecepatan yang tepat.
6. Jika Tidak Mendengarnya, Pelan-pelanlah
Musisi yang baik belajar bagaimana melatih lagu cepat dengan kecepatan sepersepuluh, dan kemudian secara bertahap mempercepatnya kembali ke kecepatan normal.
7. Dengarkan
Sebutkan 10 pianis favorit Anda. Jika Anda tidak memiliki daftarnya, Anda belum cukup mendengarkan pianis. Anda harus tahu seperti apa suara “hebat” agar Anda sendiri terdengar hebat. Sangat mudah untuk menemukan pianis dan musik hebat
8. Meniru, lalu Berinovasi
Setelah Anda mendengarkan, cobalah meniru solo piano yang Anda sukai, lalu cobalah membuatnya lebih baik. Di sinilah Anda mengetahui siapa diri Anda dan apa yang spesial dari permainan piano Anda. Ini adalah kesempatan untuk berubah dari hebat menjadi unik.
9. Istirahatlah
Anda telah melakukan pemanasan, menghabiskan 15 menit untuk mempelajari dasar-dasarnya, mempelajari cara bermain “Jupiter”, dan sekarang Anda menuju ke “Mars”. Anda menghabiskan 20 menit mendengarkan dan menyalin solo Fats Waller. Apa yang kamu lakukan selanjutnya? Kamu berhenti.… dan bernapas. Kemudian kembali ke dalamnya.
10. Mulailah dan Akhiri Dengan Kegembiraan
Pastikan Anda memainkan sesuatu yang Anda sukai saat mulai berlatih dan sesuatu yang Anda sukai setelah selesai, sebaiknya sesuatu yang Anda kuasai dengan baik. Ini akan menjaga kepercayaan diri Anda! (*)
Penulis: Jelia Megawati Heru
(Master of Musik Education from Fachhochschule Osnabrück Konservatorium, Institut für Musikpädagogik,Germany).