SEMUA orang yang memainkan piano, entah itu pemula atau menengah, profesional maupun amatir, pernah berjuang, setidaknya sekali dalam pengalaman bermusik mereka, dengan dampak emosional yang menghancurkan akibat kegagalan bermain piano.
Butuh waktu bertahun-tahun bagi mereka (dan banyak kesalahan dan kegagalan dari semua jenis) untuk memahami bahwa selalu ada pilihan, bahwa penderitaan dapat dihindari dan bahwa semuanya adalah masalah perspektif. Mengapa kegagalan begitu menyakitkan dan begitu sulit untuk ditangani? Karena kita cenderung memberdayakannya dengan memberinya arti penting. Berikut ini tips bagaimana Anda menghadapi kegagalan dalam bermain piano:
1. Nikmati Apa yang Anda lakukan!
Cobalah bertanya pad diri sendiri: apakah Anda senang bermain piano? Jujurlah! Jika Anda tidak menyukainya, jangan lakukan itu. Tidak apa-apa! Jangan takut dan jangan khawatir tentang apa yang akan dikatakan orang lain. Hidup Anda adalah milik Anda sendiri dan hanya Anda yang dapat menemukan di mana bakat Anda berada. Jika Anda tidak menikmati menjadi pianis, Anda tidak perlu membaca artikel tentang mengatasi kegagalan bermain piano. Anda hanya perlu menemukan gairah sejati Anda!
Di sisi lain, jika Anda menikmati apa yang Anda lakukan, maka Anda akan dengan mudah belajar cara menangani kegagalan. Anda hanya perlu menambahkan 3 bahan ke resep berbasis gairah Anda: informasi yang benar, kesadaran, dan perubahan sikap. Langkah selanjutnya akan membantu Anda mencapainya.
2. Hadapi Rasa Takut Anda
Rasa takut gagal sering kali lebih traumatis daripada kegagalan itu sendiri. Selain menyakitkan, rasa takut gagal juga melumpuhkan, sehingga kita tidak dapat bertindak dan mengembangkan potensi unik kita. Daripada menghindari hal yang Anda takuti, jadilah pemberani dan hadapi rasa takut Anda. Tatap matanya dan tanyakan: Apa hal terburuk yang mungkin terjadi?
Fakta bahwa Anda akan gagal ujian? Fakta bahwa semua orang akan melihat dan mendengar Anda melakukan kesalahan? Jadi apa? Anda akan lulus ujian berikutnya. Jangan berkecil hati. Ini rahasianya: 10 detik setelah Anda melakukan kesalahan, tidak ada yang akan mengingatnya (kecuali Anda, tentu saja!).
Dengan pola pikir yang berani, Anda tidak hanya akan lulus ujian pertama kali. Anda juga akan tampil cemerlang! Seperti yang dikatakan R.W. Emerson, melakukan hal yang Anda takuti akan menghilangkan rasa takut Anda. Lebih mudah untuk menjadi pemberani ketika kita tahu bahwa hukum universal ini mendukung kita!
Kiat lain untuk melawan rasa takut adalah, saat berlatih, nikmatilah momen itu. Jangan pikirkan kegagalan atau keberhasilan. Nikmati saja prosesnya! Dengan cara ini, tidak akan ada ruang untuk rasa takut. Alih-alih membuang waktu karena takut, Anda akan menggunakan waktu latihan untuk meningkatkan keterampilan Anda sehingga meminimalkan kemungkinan gagal.
3. Apa Itu Kegagalan?
Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri apa perbedaan antara kegagalan dan kesalahan? Coba pikirkan! Apa yang Anda perhatikan? Hal pertama yang terlintas di benak Anda adalah fakta bahwa perbedaan antara kesalahan dan kegagalan hanya terletak pada pikiran kita, pada seberapa penting kita memberi perhatian pada hal-hal tertentu.
Jika Anda memainkan beberapa not yang salah selama ujian, apakah itu kegagalan atau kesalahan? Bagaimana dengan fakta bahwa jari Anda terpeleset dan Anda memainkan C alih-alih C# selama konser penting itu? Apakah kegagalan atau kesalahan jika Anda lupa teks dan berhenti bermain selama pertunjukan panggung? Bagaimana dengan masuk angin setelah bekerja keras selama beberapa bulan dan tidak bisa bermain sama sekali?
Jika sesuatu memengaruhi Anda secara negatif dalam jangka panjang, apakah itu kegagalan? Ya, jika Anda membiarkannya. Ya, jika Anda lupa bahwa hanya Anda yang dapat memutuskan bagaimana peristiwa tertentu akan memengaruhi masa depan Anda. Kita memiliki kekuatan untuk membangun hidup kita seperti yang kita inginkan, tetapi kebanyakan orang bahkan tidak mengetahuinya! Semua hal itu relatif. Not-not yang salah bisa jadi merupakan tragedi bagi seseorang, sementara orang lain bahkan tidak akan menyadarinya. Cara Anda memandang sesuatu akan menentukan cara orang lain memandang Anda!
4. Kesalahan (bahkan kegagalan besar) adalah Hal yang Wajar.
Tidak mungkin untuk tidak gagal. Gagal atau melakukan kesalahan adalah bagian dari belajar dan menjadi manusia. Berapa kali Anda harus jatuh untuk belajar mengendarai sepeda? Jika Anda berlatih yoga, berapa kali Anda jatuh untuk menguasai postur keseimbangan? Hal yang sama dapat dikatakan tentang bermain piano! Kita tidak dapat menghindari membuat kesalahan. Kita tidak dapat menghindari kegagalan besar sesekali. Namun, kita tentu dapat mengubah perspektif kita, tersenyum, menerima bahwa gagal adalah hal yang wajar, dan terus maju
.
5. Kurangi Pentingnya Ujian atau Konser yang akan Datang.
Semakin penting kita memberi perhatian pada acara tertentu, semakin besar kemungkinan kita akan gagal. Para filsuf mengatakan bahwa dengan cara ini, semesta menyeimbangkan timbangan. Sebagai seorang pianis, ada baiknya Anda punya penjelasan yang lebih sederhana: jika Anda memberi perhatian terlalu besar pada ujian berikutnya, pikiran rasional Anda akan berkata: “Kegagalan tidak dapat diterima!” Dengan cara ini, Anda menyambut stres. Ketika Anda tegang (secara mental dan fisik), Anda tidak hanya memengaruhi kesehatan Anda, tetapi Anda juga meningkatkan kemungkinan lupa teks atau kehilangan nada selama pertunjukan.
Kegagalan yang berhubungan dengan stres tidak terjadi karena Anda melakukan kesalahan. Itu bukan hukuman dan bukan masalah pribadi. Satu-satunya kesalahan, Anda disebut ‘kurangnya informasi’. Jika tidak mengetahui hukum keberadaan, Anda tidak dapat menggunakannya untuk keuntungan Anda. Jadi kurangi stres, kurangi ketegangan, lebih banyak relaksasi, lebih banyak konsentrasi, dan Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik!
Sekarang sedikit filosofi lagi: Segala sesuatu selalu kurang penting daripada yang kita pikirkan. Alam tidak memberi ‘pentingnya’ pada fenomenanya. Hujan turun tanpa arti penting. Pergantian musim terjadi secara alami, tanpa penekanan. Segala sesuatu itu sendiri tidak baik atau buruk, penting atau tidak penting. Segala sesuatu itu “ada”. Hanya sikap kita yang membuatnya tampak baik atau buruk, penting atau tidak penting. Biarkan segala sesuatu terjadi. Jangan proyeksikan perasaan dan pendapat Anda pada segala sesuatu.
Anda adalah satu-satunya yang dapat memutuskan apa yang penting dan apa yang tidak penting. Jika Anda berpikir bahwa kegagalan ini akan menghancurkan karier Anda, coba tebak apa yang akan terjadi? Pikiran Anda akan membentuk realitas dan masa depan Anda. Di sisi lain, jika Anda berpikir bahwa kegagalan ini tidak penting, bahwa itu hanya pelajaran yang harus Anda pelajari dan bahwa karier Anda hanya akan diuntungkan dari kesalahan Anda, maka coba tebak apa yang akan terjadi? Ya, itu akan seperti yang Anda bayangkan!
Jangan terlalu terikat secara emosional dengan kegagalan. Jangan terlalu banyak memikirkannya. Jangan menjadikannya sebuah peristiwa. Biarkan saja, pelajari apa yang harus Anda pelajari dan terus maju. Dan ingatlah bahwa berbagai hal dapat menyebabkan penderitaan emosional hanya jika kita membiarkannya mempengaruhi kita dengan menganggapnya penting.
6. Lakukan yang Terbaik Hari Ini.
Daripada khawatir tentang ujian besok, nikmati latihanmu hari ini! Santai, konsentrasi, nikmati momen saat ini dan lakukan yang terbaik sekarang!, dan waspadalah: hasil yang fantastis akan mengikuti!
7. Singkirkan Keseriusan
Umumnya, orang-orang membuat hal-hal menjadi terlalu sulit dan menganggapnya terlalu serius. Kebanyakan pianis juga terlalu serius. Ini fakta ilmiah! Pada saat seorang siswa piano mencapai masa remaja, dia sudah kewalahan oleh kesulitan dan pentingnya aktivitas musikal mereka. Terkadang kita begitu dibutakan oleh keseriusan dan sikap serius kita sehingga kita gagal memperhatikan keindahan lingkungan sekitar atau fakta bahwa hidup jauh lebih mudah dari yang kita kira.
Belajarlah untuk menyingkirkan keseriusan Anda, hari demi hari! Tersenyumlah dan santai saja! Hasil piano Anda tidak akan memburuk karenanya, jangan khawatir. Hasilnya hanya akan membaik! Semakin santai dan biasa kita tentang sesuatu, semakin baik hasilnya!
8. Berhati-hatilah
Latihlah kesadaran. Jangan biarkan emosi membimbing Anda. Pianis dan musisi adalah orang yang sangat sensitif. Namun, Anda harus tahu bahwa sensitivitas itu sendiri tidak menyebabkan penderitaan. Sensitivitas hanya dapat memperparahnya. Penyebab sebenarnya dari penderitaan adalah cara kita memandang sesuatu. Berhati-hatilah. Sikap dan emosi adalah bagian yang melekat dalam kehidupan manusia. Anda tidak dapat menghilangkannya. Tapi, Anda dapat menyadarinya, memahaminya, dan melepaskannya.
9. Bersikaplah Santai dan Percaya Diri.
Berpikirlah seperti pemenang. Jangan pernah menyerah! Dunia di sekitar kita selalu mencerminkan kondisi pikiran kita. Jika Anda berpikir seperti pemenang, Anda akan menjadi pemenang. Jika Anda seorang pengeluh dan terlalu memperhatikan kegagalan, Anda mengerti maksudnya! Bersikaplah percaya diri, apa pun yang Anda lakukan. Seiring waktu, kepercayaan diri yang ‘palsu’ akan menjadi nyata, percayalah! Bernapaslah dan bersikaplah santai meskipun lutut Anda gemetar.
Seiring waktu, lutut Anda akan beradaptasi dengan kenyataan bahwa lutut Anda adalah milik orang yang kuat dan percaya diri. Jangan pernah menyerah, tidak peduli seberapa sering Anda gagal! Kesuksesan bukan tentang seberapa keras Anda jatuh, tetapi tentang bangkit dan mencoba sekali lagi! Tidak melakukan apa pun adalah cara termudah untuk menghindari kegagalan.
10. Jangan Pedulikan Kritik.
Tentu saja, Anda harus mendengarkan kritik yang membangun, terutama saran dari guru piano Anda. Pada saat yang sama, belajarlah untuk membedakan antara kritik yang membangun dan komentar negatif dari mereka yang iri pada Anda dan ingin merusak hari Anda. Ketika seseorang mengkritik Anda, jangan bereaksi. Jangan marah atau bersikap defensif dan jangan mencoba membenarkan diri sendiri.
Orang-orang tidak peduli dengan kegagalan Anda. 99% dari waktu, orang hanya memikirkan diri mereka sendiri. Kritik datang dari harga diri yang rendah. Ketika orang mengkritik Anda, mereka melakukannya hanya untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri atau untuk membenarkan kelemahan mereka.
11. Hilangkan Rasa Bersalah.
Orang suka memanipulasi orang lain. Kewajiban, ketakutan, dan rasa bersalah adalah pemicu paling kuat dalam hal manipulasi. Di sekolah, siswa dipaksa merasa bersalah karena tidak melakukan ‘kewajiban’ mereka: pekerjaan rumah atau latihan harian mereka. Apakah itu mengingatkan Anda? Pertama-tama, pahamilah bahwa Anda tidak memiliki ‘kewajiban’ apa pun. Anda hanya memiliki hak untuk menjalani hidup yang bahagia, bebas, dan terpenuhi.
Kedua, pahamilah bahwa merasa bersalah setelah mengalami kegagalan tertentu tidak akan menghasilkan apa pun. Itu hanya akan membuat Anda semakin sulit untuk melanjutkan dan melanjutkan latihan Anda. Buang jauh-jauh rasa bersalah itu! Itu hanya ilusi! Analisis kegagalan Anda dan lihat perbaikan apa yang dapat Anda lakukan. P
elajari pelajaran Anda, tersenyumlah, dan teruslah maju! Hari esok pasti akan menjadi hari yang lebih baik! Anda mungkin bertanya: “Baiklah, dan apa yang harus saya lakukan jika kegagalan itu memang salah saya, jika saya tidak lulus ujian karena tidak cukup berlatih?” Pertanyaan yang bagus! Dalam kasus ini, daripada merasa bersalah, ambil tanggung jawab atas tindakan Anda.
Pilihan Anda memiliki konsekuensi. Jika Anda tidak cukup berlatih, permainan Anda akan semakin buruk. Jika Anda tidak mempelajari mata pelajaran tertentu, Anda tidak akan lulus ujian. Ini tidak ada hubungannya dengan rasa bersalah. Ini hanya masalah pilihan. Tetapkan prioritas dan tujuan Anda dan bertindaklah sesuai dengan itu! Satu hal lagi, jangan menyalahkan orang lain atas kegagalan Anda. Kegagalan bukan tentang menyalahkan (diri sendiri atau orang lain). Kegagalan adalah tentang pembelajaran.
12. Jangan Buang Waktu Menyesali Sesuatu
“Bagaimana jika…?” Ini mungkin salah satu pertanyaan yang paling tidak berguna dan memakan waktu di dunia! Anda tidak dapat mengubah masa lalu. Jangan sia-siakan masa kini Anda yang berharga dengan terobsesi dengan kesalahan masa lalu dan menyesali pilihan Anda. Buatlah pilihan yang lebih baik, sekarang dan ciptakan masa depan yang lebih baik!
13. Tidur dan Istirahat yang Cukup
Ya, ini serius! Kurang tidur dan kelelahan dapat membuat Anda melihat segala sesuatu dalam warna negatif. Ketika tubuh dan pikiran Anda lelah, kekebalan tubuh Anda akan menurun, Anda akan lebih sering sakit, Anda akan merasa tertekan dan kesal. Dapatkah kita berbicara tentang produktivitas, antusiasme, dan kepuasan dalam keadaan seperti itu?
14. Segala Sesuatu adalah Pilihan.
Sikap kita adalah pilihan. Perspektif kita terhadap berbagai hal adalah pilihan. Cara kita bereaksi terhadap kegagalan adalah pilihan. Ingatlah bahwa setiap saat, Anda memiliki kekuatan dan hak untuk memilih: Anda dapat memilih untuk tersenyum atau cemberut; untuk bersikap positif atau khawatir; untuk bereaksi terhadap kritik atau mengurus urusan Anda sendiri; untuk putus asa atau mencari inspirasi; untuk menyalahkan atau untuk mengerti.
Kita tidak dapat mengendalikan segalanya. Ya, tidak ada batasan untuk kesempurnaan dan kita dapat terus meningkatkan permainan kita, tetapi tidak mungkin untuk mengendalikan, hingga milimeter, bagaimana setiap jari akan ‘mendarat’ di keyboard. Membuat kesalahan adalah manusiawi. Gagal adalah manusiawi. Terkadang Anda tidak dapat menghindari kegagalan. Namun, Anda tentu dapat memilih untuk mengubah sikap Anda terhadap kegagalan.
15. Perluas Wawasan Anda, Belajarlah, dan Buatlah Variasi!
Jika Anda seekor katak kecil yang tinggal di kolam kecil, ikan di sebelahnya mungkin tampak sangat menakutkan dan seekor bebek yang lewat, bisa menjadi akhir dunia. Jika Anda seekor lumba-lumba yang berenang di lautan, Anda bahkan tidak akan menyadari ikan atau bebek itu. Semuanya adalah masalah perspektif.
Musik bukanlah pusat alam semesta. Ya, Anda tidak salah baca. Tentu saja, musik adalah seni yang menakjubkan, ia memberi inspirasi, mengubah hidup (bahkan menyelamatkan hidup), menarik, misterius, mencengangkan, dan sangat indah, tetapi ia hanyalah satu aspek dari keajaiban menakjubkan yang kita sebut kehidupan.
Jika Anda bermain piano sepanjang hari tanpa mempelajari hal-hal lain, tanpa menghabiskan waktu di luar ruangan, tanpa berkomunikasi dengan orang-orang yang menarik, Anda berisiko berakhir seperti katak itu: kegagalan pertama Anda akan menghancurkan Anda karena Anda tidak dapat melihat perspektif yang lebih besar.
Jika Anda ingin sukses dalam permainan piano, Anda harus berpikiran terbuka. Anda mungkin seorang musisi yang baik, tetapi sayangnya hal ini tidak serta merta membuat Anda menjadi orang yang bijak. Jangan takut untuk belajar, dan jangan dengarkan mereka yang mengatakan bahwa “tidak ada cara untuk menjelaskan hal-hal tertentu – hal-hal itu terjadi begitu saja”. Fatalisme ini muncul dari kemalasan dan kurangnya informasi. Tentu saja, Anda tidak dapat ‘membatalkan’ badai yang akan datang, tetapi cara Anda bereaksi terhadap badai ini akan membuat perbedaan!
16. Belajarlah Setiap Saat
Belajarlah setiap saat. Pelajari cara kerja kehidupan. Belajarlah dari orang-orang bijak dan sukses. Baca Tao Te Ching, pelajari Zen, baca buku-buku seperti Creative Visualization and Living in the Light karya Shakti Gawain, Reality Transurfing karya Vadim Zeland, The Power of Less karya Leo Babauta, Think and Grow Rich karya Napoleon Hill, dan lain-lain.
Jika karena suatu alasan Anda tidak menyukai rekomendasi saya, ada ratusan buku bagus lainnya yang dapat membantu Anda menjadi lebih bijak, lebih kuat, dan lebih bahagia. Biarkan diri Anda menjadi penasaran dan pelajari aspek-aspek lain dalam kehidupan selain musik – membaca buku tentang meditasi, kesuksesan finansial, atau pengembangan pribadi dapat menjadi pencerahan sejati di masa sulit.
Mungkin kita tidak mampu memiliki pengetahuan absolut. Namun, kita tentu mampu memahami hukum-hukum kehidupan manusia. Mungkin kita tidak dapat menghindari kegagalan-kegagalan tertentu. Namun, cara kita menanganinya menentukan keberhasilan kita dalam bermusik dan hidup. Dunia adalah cermin Anda. Apa yang akan dipantulkannya hari ini? (eds)