Miskonsepsi Teknik Piano

239

Article Top Ad

APA sebenarnya yang dimaksud dengan teknik piano? Ini adalah pertanyaan yang harus dipahami terlebih dahulu karena tanpa pemahaman yang benar tentang teknik, dapat menyebabkan terjerumus pada ketidaktepatan dalam menentukan metode latihan yang diterapkan. Lebih penting lagi, sebuah pengertian yang mendalam tentang teknik dapat membantu siswa untuk mengembangkan beragam model latihan yang tepat.

Ada kesalahan konsepsi terminology “teknik”, dalam belajar musik, apapun instrumennya.
Dalam belajar piano misalnya, salah pengertian yang umumnya terjadi adalah bahwa teknik adalah hal-hal yang berhubungan dengan keterampilan tangan. Padahal bukan itu yang dimaksud. Ketangkasan tangan seorang pianis yang berbakat alami dengan mereka yang melalui latihan terus menerus, tidak berbeda.

Ini artinya bahwa melalui latihan yang terus menerus seseorang dapat belajar untuk memainkan musik dengan baik. Terdapat banyak contoh orang- orang yang memiliki kelemahana mental dengan koordinasi yang sedikit, bisa mengalahkan orang-orang yang berbakat.

Article Inline Ad

Sayangnya, sebagian besar orang lebih banyak mengejar ketangkasan tetapi tidak bisa mengatur aspek musikalitas lainnya, lantaran ia terjebak pada sesuatu yang sederhana, yang berasal dari kesalahan pemahaman. Penguasaan teknik sesungguhnya adalah sebuah proses kemajuan dari keberhasilan mengembangkan otak, bukan berasal pengembangan kekuatan jari-jari.

Teknik adalah kemampuan untuk mengeksekusi atau melakukan ribuan bagian-bagian yang berbeda dalam sebuah karya musik, piano misalnya. Bukan hanya mengenai ketangkatan tangan saja, tetapi sebuah perpaduan akumulasi dari beragam ketrampilan. Itu adalah hal yang menakjubkan dari teknik piano dan yang terpenting adalah bahwa beragam skill piano dapat dipelajari dalam jangka waktu yang singkat, selama ia belajar dengan menerapkan prosedur yang tepat.

Beragam skill ini dapat dikuasai dalam dua tahapan. Pertama, menemukan bagaimana jari-jemari, tangan, lengan dan sebagainya seharusnya dipindah -pindahkan dan digerakan. Kedua, pengkondisian otak, syaraf dan otot-otot untuk menjalankan tugasnya dengan mudah dan terkontrol.

Kebanyakan siswa beranggapan bahwa latihan piano seperti menghabiskan waktu berjam-jam untuk latihan pergerakan jari-jari. Karena mereka tidak pernah memahami dengan sebenarnya pengertian dari teknik. Seharusnya adalah dalam latihan piano Anda juga harus berproses secara nyata dalam mengembangkan otak.

Sion M. Honea dari American Music Teacher mengatakan, dengan pehamaman yang benar itu sama artinya anda secara langsung membuat diri Anda sendiri lebih smart dan turut mengembangkan memori Anda. Inilah sebabnya, mengapa belajar piano dengan benar menghasilkan banyak keuntungan dalam segi kehidupan lainnya.

Misalnya, berhasil di sekolah, memiliki kemampuan lebih baik dalam menyelesaikan masalah setiap harinya, dan kemampuan menanamkan memori lebih lama dibandingkan kemampuan mengingat pada orang-orang seusianya. Inilah sebabnya pula mengapa memori adalah sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari penguasaan teknik bermain piano.

“Kita harus memahami anatomi tubuh kita sendiri dan belajar bagaimana mencari dan menguasai teknik yang tepat bagi diri sendiri. Pada tahapan ini, bisa dikatakan sebuah penugasan yang hamper mustahil bila dikerjakan dengan asumsi menyamaratakan kemampuan otak manusia, tanpa Anda berusaha melibatkan seluruh aspek kejiwaan kita kedalamnya dari masa kanak-kanak,” katanya.

Tanpa hal itu, sulit untuk berhasil. Alasannya adalah bahwa tanpa melalui petunjuk yang tepat, seorang pianis tetaplah dituntut untuk dapat menemukan aspek kejiawaan dan aspek lainnya yang tepat dari lagu yang dimainkan, melalui proses mencoba dan mencoba.
“Anda harus mempertimbangkan pada adanya kemungkinan kecil bahwa, saat Anda mencoba memainkan bagian lagu yang sulit yang memiliki tempo lebih cepat, tangan Anda tiba-tiba terjebak dan menyebabkan konsentrasi Anda terfokuskan pada gerakan tangan tersebut. Apabila Anda sedang tidak beruntung, maka tangan Anda tidak akan pernah dapat menemukan pergerakannya kembali dan Anda akan terjebak selamanya, sebuah fenomena yangkerap disebut dengan ‘speed wall’,” kata Sion M.Honea.

Kebanyakkan siswa yang masih awal belajar piano tidak mempunyai pengetahuan yang jelas tentang kompleksitas pergerakan tangan, jari-jari, dan lengan yang semua aspek tersebut dapat dijadikan sisi yang layak ditonjolkan dalam sebuah ‘perform’. Sayangnya, banyak para musisi jenius yang lahir sebelum kita tidak banyak menyoroti bagaimana memanfaatkan penemuan ini secara maksimal untuk dapat diterpkan secara efisien dalam sebuah metode latihan.

Mental Bermain
Apabila kita hanya berkonsentrasi pada bagaimana mengembangkan teknik jari-jari menaklukkan sebuah musik selama latihan, kita akan terjebak dalam sebuah kebiasaan-kebiasaan permainan yang non musikal.

Permainan non musikal adalah jelas tidak dibenarkan selamanya karena itu merupakan salah satu bentuk kesalahan. Salah satu tanda yang umumnya terjadi dari bentuk kesalahan ini adalah ketidakmampuan memainkan sebuah lagu ketika guru atau oranglain mendengarkan. Pada saat disadarinya ada seorang penonton yang hadir, maka siswa akan banyak melakukan kesalahan, padahal selama latihan ia tidak pernah melakukan hal-hal. seperti itu.

Hal ini bisa terjadi karena siswa berlatih memainkan lagu tanpa rasa penghargaan pada musik tersebut, melainkan secara tiba-tiba menyadari bahwa musik yang ada dihadapannya harus dimainkan karena ada seseorang yang akan mendeangnya, sehingga waktu belajar usai, mereka tidak pernah benar-benar melatih aspek- aspek musikalitas lagu tersebut. Itulah mengapa, kebanyakan siswa yang terjebak dalam pemahaman yang keliru ini atau terbiasa berlatih secara non musikal, kerap merasa tidak nyaman saat latihan pada saat ada orang lain yang mendengarkannya.

Para guru piano tahu bahwa siswanya membutuhkan latihan secara musikal agar supaya dapat menguasai beragam teknik. Sebab apa yang tepat bagi pendengaran dan otak akan terbawa dengan tepat pula dalam bentuk mekanisme dapat diterpkan secara efisien dalam sebuah metode yang natural. Kedua-duanya, baik musikalitas maupun teknik perlu dikuasi secara akurat dan terkontrol. Selama latihan, beragam teknik akan muncul dalam sebuah lagu, bila kita menguasai keduanya, maka kita akan dapat mendeteksinya dalam sebuah musik.

Pada tahapan yang paling akhir, musik adalah pengujian tertinggi dari apakah seseorang itu telah menguasai teknik permainan piano dengan benar atau salah. Dari ulasan terakhir tersebut, dapat diketahui mengapa ada begitu banyak alasan yang membuat musik tidak dapat dipisahkan dari teknik. Itulah sebabnya, mengapa kebanyakan siswa lebih suka mengabaikan hal lainnya di luar teknik kecekatan tangan, dan lebih suka bekerja dengan tanpa ada orang lainnya berada disekitarnya.

Ada beberapa metode latihan yang justru menjerumuskan siswa dengan memberikan arahan yang keliru, yang akan melahirkan apa yang disebut ‘closet pianists’. Karena mereka senang memainkan musik tetapi bisa perform.Jika para siswa dibiasakan bermain secara musikal setiap saat, tipe-tipe permasalahan seperti ini tidak akan muncul. Performing dan latihan adalah satu dan sama. Salah satu yang langkah yang disarankan adalah merekam permainan Anda sejak awal.

Banyak siswa membuat kesalahan dalam berpikir bahwa jari-jari mengontrol musik dan mereka menunggu piano untuk menghasilkan suara yang menakjubkan. Ini akan dihasilkan dalam sebuah penampilan atau performance yang seadanya dan dengan hasil-hasil yang tidak dapat diramalkan. Musik harus mula-mula berada dalam pikiran dan seorang pianis harus membujuk piano untuk menghasilkan suara yang diinginkan. Ini sebuah mental bermain.

Jika Anda tidak pernah melatih mental bermain sebelumnya, Anda akan menemukan bahwa hal itu memerlukan sebuah tingkat penghapalan dan pengingatan yang belum pernah diperoleh sebelumnya. Tetapi hal itu adalah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan untuk menutupi kekurangan dalam sebuah performance.

Untungnya, mental bermain hanya langkah kecil dibalik prosedur-prosedur penghapalan, tetapi bisa menjadi lompatan raksasa dalam kemampuan musikal Anda, bukan untuk hanya teknik dan membuat musik, tetapi juga untuk belajar banyak aspek dalam permainan piano. Jadi, teknik, musik, dan mental saling kait mengait dan tidak bisa dipisahkan.

Sekali Anda menguasai mental bermain secara mendalam, Anda akan menemukan bahwa hal itu tidak benar-benar bekerja tanpa pola titinada yang sempurna.
Para guru memegang peranan penting dalam membantu siswa menemukan sendiri mental bermain mereka. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memahami secara tepat aspek-aspek teknik dan bagaimana menerapkan pada situasi yang berneda-beda. (din)

Article Bottom Ad