Tanpa sebuah pertunjukkan, musik hanyalah sebuah benda mati berupa deretan notasi di atas kertas. Tidak seperti ukiran atau lukisan, musik disampaikan kepada audien melalui seorang re-creator, yakni seorang musisi yang menjadikan notasi musik itu menjadi “bunyi” rangkaian nada yang indah. Sebuah komposisi bahkan yang sudah sangat dikenal sekalipun, bisa menjadi sebuah pengalaman yang menyegarkan setiap kali dipertunjukkan atau dipentaskan. Pertunjukan adalah salah satu eleman musik yang sangat penting
Adalah tugas seorang performer untuk menghidupkan notasi dan simbol-simbol yang ditulis seorang composer. Akan sekeras apa chord yang dimainkan? Secepat apa sebuah bagian dengan lebel allegro harus dimainkan? Semuanya sangat tergantung pada seorang penampil. Tidak peduli berapapun spesifikasi spesifikasi irama, dinamika atau aksen tertulis di partitur, semuanya tidak bermakna apa-apa tanpa keberadaan seseorang yang mampu menterjemahkannya ke dalam bentuk sebuah permainan atau pertunjukkan.
Karena itu, dalam satu hal, seorang pemaln music adalah penterjemah dari seorang komposer. Dan tugas pemain musik adalah ‘menterjemahkan’ apa yang ditulis komposer untuk audiennya. Dalam hal ini terdapat hubungan yang sangat dekat antara performer dan komposer, Begitu dekatnya sehingga kadang-kadang seorang pemain musik bisa dikenali dari komposer yang biasa ia mainkan.
Dalam pertunjukkan, kadang ada musik yang dibuat pada saat dalam pertunjukkan yang lazim disebut improvisasi. Bach, melalui organnya, dan Beethoven dengan pianonya, adalah sosok improviser-improviser brilian, dimana gagasan-gagasan musikal mereka mengalir serta merta dari otak ke ujung jari-jari.
Dalam musik jazz, improvisasi adalah sebuah aspek yang sangat vital. Sebelum abad ke-19, para pemain musik banyak menambahkan ornamen-ornamen tertentu atau not tambahan yang tidak tertulis di partitur. Penambahan-penambahan seperti itu memberikan variasi dan sebuah cita rasa individu pemain yang bersangkutan. Banyak musisi jaman sekarang yang menampilan musik-musik abad ke-17 dan 18 karena melihat era tersebut sangat penting dan mereka berusaha mempelajarinya.
Dengan pengetahuan sperti itu, para pemusik bias memainkan musik sebagaimana yang dimaksudkan oleh sang komposer untuk dimainkan Musik-musik yang dibuat sebelum tahun 1600-an, banyak memberikan kesempatan kepada pemainnya untuk memilih instrument apa akan dipergunakan. Sering kali hal itu tidak ditentukan oleh komposernya. Dan yang lebih menyulitkan, beberapa instrument aslinya tidak terdia lagi saat ini,
Demikian juga dengan gaya pertunjukkan, yang selalu mengalami perubahan dari satu generasi ke generasi. Beberapa pemain musik jaman sekarang percaya bahwa dalam memainkan musik sebaiknya menggunakan instrument yang sama ketika lagu itu pertama kali dibuat. Misal nya, seorang pemain keyboard akan lebih baik memainkan hapsicord ketika memainkan komposisi komposisi karya Bach daripada menggunakan piano.
Sementara sebagian musisi lain percaya bahwa mereka membutuhkan re-interpretasi karya-karya jaman dulu ke dalam semangat masa kini karena dengan alasan, penonton mereka mempergunakan wilayah dinamika lebih luas dan mereka mendengarkan pertunjukkan dalam ruang konser yang lebih besar. Musisi seperti ini lebih memilih menggunakan semua fasilitas-fasilitas modern untuk lebih menghidupkan apa yang ingin disampaikan composer.
Para pemain musik biasanya selalu orang-orang yang memiliki talenta spesial, bakat alam yang besar dn tertanam sejak mereka masih kecil. Seperti vocal yang bagus, ketrampilan dan kemampuan yang tidak biasa, daya ingat yang luar biasa, dan kepekaan pendengaran terhadap nada-nada.
Seperti atlet, mereka juga memiliki koordinasi yang luar biasa, antara kekuatan dengan semangat berkompetisi. Sebgian besar solo pianis misalnya, atau juga para violis, telah bermain secara professional di bawah usia 10 tahun. Demikian juga para vokalis dan musisi alat musik tiup menunggu cukup lama untuk bisa berlatih secara serius karena membutuhkan kedewasaan dan pertumbahan fisiknya.
Tetapi, bakat alam saja juga tidak cukup. Musisi-musisi hebat belajar dan mengasah bakatnya selama bertahun-tahun di bawah bimbingan guru-guru terbaik. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk berlatih, dan meningkatkan cita rasa serta gaya bermusiknya.
Di luar itu ada seorang virtuoso, yakni seorang artis yang memiliki kemampuan penguasaan teknik yang luar biasa. Seorang musisi solo, seperti gitaris, pianis, violis dan lainnya yang hebat, merupakan salah satu yang termasuk kategori virtuoso. Di atas dan dibalik bakatnya yang besar, mereka membangun sebuah daya tarik personal yang bisa menjadi daya tarik yang luar biasa bagi penontonnya. Tidak semua pemain musik atau musisi memiliki daya tarik personal atau daya magis.
Sebagaimana bakat yang dibawa manusia sejak lahir, daya tarik personal juga merupakan sesuatu yang sudah ada pada seseorang sejak ia lahir. Para musisi berkomunikasi melalui musik dengan dua cara, yakni kemampuan skill dan daya tarik personal.
Bagaimana dengan para instrumentalis? Kebanyakan mereka jarang berada dalam posisi virtuoso, karena mereka pada umumnya adalah bermain dalam kelompok orchestra atau mengajar. Mereka bermain musik secara kolektif. Biasanya ketergantungan mereka terhadap kelompok sangat besar, dan tidak semua instrumentalis bisa menikmati apa yang diperoleh oleh seorang artis. Meskipun mereka mungkin mendapatkan honor yang tinggi, mereka kerap harus melakukan pekerjaan sampingan. Seringkali mereka merasa hanya sebagai pemain pelengkap.
Konduktor
Seorang konduktor adalah pimpinan sekelompok musisi yang memiliki tanggung jawab dan kekuasaan. Konduktor biasanya memimpin sebuah orchestra, band atau paduan suara. Mereka memimpin sekompok musisi dalam menterjemahkan arti sebuah lagu secara keseluruhan.Kebayakan konduktor memiliki tongkat kecil yang disebut baton, meski juga ada beberapa konduktor diantaranya yang tidak melengkapi dirinya dengan stick kecil ditangannya.
Melalui baton di tangan kiri atau kanannya inilah, konduktor memberikan aba-aba, tanda atau isyarat kepada pada pemainnya, untuk tempo, ketukan dan kode-kode lainnya. Sementara satu tangannya yang lain dipergunakan untuk mengontrol keseimbangan di musikal yang penting dalam sebuah karya bisa disampaikan dengan tepat dan baik.
Gaya memimpin yang diperlihatkan para konduktor berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tetapi biasanya para konduktor akan mempergunakan tangan kirinya untuk member isyarat atau menunjukkan ekspresi kepada pemain. Ketika puluhan instrument atau suara musik terdengar secara bersamaan, konduktor harus mampu medeteksi adanya kesalahan atau pemain yang out of tune.
Konduktor membaca partitur orchestra dan mendengarkannya’ di otak. Ada kalanya konduktor harus menghafal score lagunya agar supaya dia bebas melakukan kontak mata dengan para musisinya dan dengan demikian ia dapat mengontrol poin-poin interpretasinya dengan baik. Dalam pertunjukkan, konduktor miliki karater penampilannya yang berbeda-beda. Ada yang flamboyant, pendiam, lemah, gemulai, anggun atau juga kaku, tetapi ada juga yang atraktif.
Namun bagaimanapun penampilan mereka, seorang konduktor bertugas untuk membangun sebuah konsep karya musik secara keseluruhan. Para konduktor biasanya menguasai, sedikitnya, sebuah instrument musik dan kemudian mengembangkan dirinya dengan mempelajari orkestrasi, teori musik dan komposisi.
Para konduktor bagaikan seorang diplomat, penguasa atau guru, yang bertugas dalam tradisi pemikiran sebagai profesi glamor dalam musik. Pada awal abad 19, konduktor mulai menulis musik-musik yang sangat membutuhan banyak musisi. Tren ini kemudian banyak melahirkan konduktor-konduktor virtuoso, yakni seseorang yang tidak hanya memegang semua kekuasaan secara bersamaan, tetapi juga mempengaruhi semua suara dari para musisi yang membuat kesan interpretatif.
Sebelum abad 19, ketukan pertama biasanya diberikan pada seorang violis pertama atau pemain keyboard, atau keduanya. Hingga saat ini masih berlaku ketentuan tersebut. Dan biasanya dalam hal ini ada yang bertindak sebagai concert master, biasanya pemain biola pertama, dan biasanya berada di sebelah kiri konduktor. Musik violin solo yang terdapat dalam karya-karya symphoni biasanya dimainkan oleh concert master. Ia juga bertugas membantu konduktor dengan memastikan bahwa para pemain string telah siap, dan memimpin penyesuaian nada pada semua instrument sebelum konduktor muncul di panggung
Live
Dewasa ini ada dua jenis pertunjukkan musik. Yakni, melalui rekaman dan pertunjukkan langsung atau live. Pementasan musik melalui rekaman, merupakan inovasi sensasional saat ini. Melalui rekaman kita begitu mudah memenuhi seluruh ruangan rumah dengan berbagai genre musik, mulai dari klasik hingga rock, sampai musik tradisional. Dalam bentuk rekaman, pertunjukan musik tidak bisa disaksikan secara langsung. Dan untuk mendengarkan musik harus dengan peralatan lain yakni tape recorder.
Namun dalam perkembangan teknologi yang sangat maju, produk rekaman kini memberikan aspek live, sekalipun tetap saja tidak bisa menghadirkan sense live sebagaimana mestinya. Dalam sebuah pertunjukan live performance, seorang artis memperlihatkan skill musikalnya, tetapi juga harus mampu menarik perhatian penontonnya, bahkan memancing emosi penontonya. Demikian juga dengan para pemain instrumennya.
Dibandingkan dengan rekaman, pertunjukkan musik secara langsung memberikan kesempatan yang sangat luas kepada para pemain musiknya untuk mengekspresikan dan mempertontonkan skill mereka masing-masing. (rafi)