Menjadi Profesional

298

Article Top Ad

Seorang ibu terpaksa mengeluarkan anaknya dari sebuah sekolah musik, dan memindahkannya ke sekolah musik lain. Alasanya sederhana: sang guru kerap mengubah jadwal les yang sudah disepakati, sering chatting dan menerima telepon di saat sedang mengajar, kerap menginterupsi atau memotong jam mengajar di saat sedang berlangsungnya pengajaran dengan kegiatan lain.

Apakah Anda pernah mengalami kejadian serupa seperti ilustrasi di atas? Sebagai guru musik, apakah Anda sering memotong “jam mengajar” yang menjadi hak siswa, untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan mengajar? Apakah Anda tidak begitu peduli dengan penampilan Anda saat mengajar? Dan apakah Anda tidak memiliki perencanaan dalam mengajar?

“Jika Anda nenjawab ‘Ya’ dari pertanyaan di atas, maka Anda harus segera mengubah kebiasaan itu sebelum lebih banyak siswa meninggalkan Anda,” kata Karen Thickstun, guru piano yang juga psikolog di California, Amerika, dalam sebuah seminar guru piano di Amerika.

Article Inline Ad

Mengapa? Kata Karen, itu tanda-tanda bahwa “Menjadi profesional” adalah sesuatu yang tak bisa ditawar bagi seorang profesional seperti guru musik. Profesionalisme, menurut dia, bukan sekadar tindakan, tapi juga sikap dan cara berpikir. Tindakan itu sendiri, adalah cermin dari cara berpikir, sehingga profesionalisme, adalah soal kebiasaan, sesuatu yang kita butuhkan untuk dilatih terus menerus. “Profesionalisme juga adalah sesuatu dimana kita hidup dan bernafas, dan hal itu tak bisa dihindari sebagai sebuah kebutuhan sebagai seorang guru musik,” kata Karen.

Dalam pandangan Karen, bagi seorang guru musik yang berpengalaman, profesionalisme adalah harga mati. Tetapi menjadi problem bagi guru-guru muda yang belum berpengalaman. Bagi mereka, profesional seringkali sulit didefinisikan. Di sisi lain, orangtua siswa pun tidak selalu bisa mendefinisikan, tetapi mereka mengetahui dan merasakan ketika sesuatu mengganggu mereka.

“Selama 30 tahun tahun mengajar, saya sering berjumpa dengan orangtua  yang memindahkan anaknya dari guru sebelumnya dengan alasan guru tidak profesional. Bukan alasan kurang percaya pada kualitas gurunya,” kata Karen.

Masalahnya adalah, menurut Karen, apa yang dimaksud professional? “Profesional, sebenarnya sederhana. Ini hanya soal kebiasaan saja, dan Anda bisa memulainya dari hal-hal yang paling sederhana,” katanya.

Karen memberikan beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bagian dari keseharian seorang profesional. Antara lain:

 

TEPAT WAKTU

Awali dan akhiri pelajaran tepat pada waktunya. Mengapa? Karena, orangtua siswa menetapkan jadwal pelajaran putra-putrinya dengan berbagai pertimbangan. Mungkin saja, siswa memiliki aktivitas lain yang harus dikerjakan setelah belajar musik. Oleh sebab itu mereka sangat berharap dan memerlukan kesungguhan kita untuk menepati jadwal yang telah disepakati,

 

TERATUR DAN TERORGANISIR

Tetap teratur dan terorganisasi dengan baik. Dalam hal ini, gunakan waktu mengajar semaksimal mungkin. Beberapa hal yang harus dihindari dalam hal ini adalah, jangan habiskan waktu menngajar Anda, misalnya dengan mencari-cari dukumen, partitur yang sesuai untuk diajarkan saat itu, dan hal lain yang menunda pengajaran. Paling tidak persiapkan segala sesuatunya, termasuk materi yang akan diajarkan, sebelum memasuki kelas dan pelajaran dimulai. Sehingga, ketika berada di dalam kelas, pengajaran langsung bisa dilakukan

 

KONSISTEN

Mempertahankan jadwal mengajar yang konsisten. Jika Anda terpaksa  untukmengubah jadwal, jangan segan berikan penjelasan panjang lebar tentang alasan kapan dan mengapa Anda meminta pada mereka untuk jadwal ulang pertemuan kelas Anda. Beritahukan jauh hari sebelumnya, agar siswa menyesuaikan jadwal baru dengan kegiatan lain mereka

 

FOKUS

Tetap fokus pada siswa. Jangan pernah memberikan pembenaran diri Anda untuk menerima telepon saat jam pelajaran berlangsung. Jangan pula menghabiskan waktu dengan bercakap-cakap, meski dengan orangtua siswa yang dapat menyita jam mengajar Anda. Tetapi bila mereka yang memulainya, berikan senyuman seraya mengatakan dengan lembut,”ADuh maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda sekarang, karena harus mengajar. Bagaimana kalau saya usahakan untuk menghubungi Anda besok pagi?”.

 

BAHASA PROFESIONAL

Biasakan berbicara dengan bahasa yang professional setiap saat, baik di sekolah, di telepon maupun dalam acara formal ataupun informal di luar kelas. Gunakan kalimat yang tepat dan  sesuai

 

GUNAKAN MESIN PENERIMA

Jika memang tidak bias menghindari telepon yang masuk ke Anda, sebaiknya pertimbangkan untuk menggunakan mesin penerima telepon Anda dengan suara pesan yang mencerminkan karakter Anda shingga saat siswa, orangtua siswa maupun orang lain yang mencari Anda, mesin telepon Anda memberikan indentitas jelas sekolah Anda, khususnya apabila Anda mengajar di rumah sendiri. Hindari penggunaan mesin penerima telepon dengan suara lucu, suara anak, atau lagu-lagu

 

JAGA GAYA BUSANA

Anda sebagai seorang professional, menjaga gaya berbusana ANda, adalah sebuah keharusan. Untuk menerapkannya, Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk itu, tetapi mari kita hindari penggunaan pakaian yang terlalu santai, misalnya celana pendek. Meskipun mengajar di rumah, usahakan mengenakan pakaian yang seharusanya, sebagaimana ia memposisikan kita mengajar di universitas.

 

JAGA LINGKUNGAN STUDIO

Menjaga lingkungan studio musikyang professional, yang jelas batas-batasaya dari area istirahat atau pribadi rumah Anda. Tatalah sedemikian rupa studio Anda sebagaimana ruang kerja, misalnya dengan memasang ijasah, atau benda-benda penghargaan, menjaga barang-barang yang diperlukan untuk mengajar tetap tertata rapi dan siap digunakan sewaktu-waktu. Jangan segan menyediakan lahan parkir yang cukup luas dan menyediakan ruang tunggu di rumah Anda.

 

SIKAP TERBUKA

Menjaga sikapn terbuka, dengan menciptakan lingkungan yang nyaman dan terbuka. Misalnya penataan ruang yang secara tidak langsung dapat mengundang dan memberi kesempatan para orangtua melakukan observasi atau ambil bagian dalam pengajaran, dalam arti dapat menyaksikan proses belajar anak-anaknya dengan membuat jendela-jendela kelas yang terbuka.

 

JUJUR

Berusaha jujur pada diri sendiri. Paham betul kemampuan Anda dalam mengajar, jangan segan mengalihkan siswa Aanda pada guru yang lain sekiranya anda menyadari batas kemampuan Anda.

 

“Kita, para guru mungkin dapat mengambil beberapa poin di atas dan menerapkannya sebagai bentuk profesionalisme, tetapi tidak demikian halnya dengan para orangtua siswa. Mereka sebenarnya hanya mengharapkan perhatian terbesar Anda semua detail-detail tersebut di atas, dan mengharapkan menjadikan semua poin tersebut di atas sebagai sebuah bagian yang biasa diterapkan dalam setiap hari kita bekerja. Dengan cara tersebut kita telah berusaha menciptakan sebuah imej profesionalisme yang tinggi bagi diri kita sendiri dan profesionalisme sebagai sebuah kkeutuhan dalam dunia pengajaran musik,” kata Karen. (dini)

Article Bottom Ad