Halo DR. Hendry,
Nama saya Margaret. Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang sekarang ini cukup serius belajar piano. Kami sekarang punya piano upright di rumah, yang selama ini rasanya sudah cukup. Tapi melihat keseriusan anak-anak saya dalam bermusik belakangan ini, terutama anak sulung saya yang semangat dan suka minta ikut acara-acara kompetisi dan konser bersama, seperti Indonesia Young Musician Performance yang diadakan setiap tahun oleh majalah Staccato, saya merasa sudah waktunya saya harus membelikan grand piano untuk anak-anak saya ini, dengan harapan supaya mereka bisa lebih maju lagi.
Oleh karena itu, saya mulai tanya sana-sini untuk cari informasi soal grand piano tipe apa saja yang mungkin lebih cocok untuk anak-anak saya. Seperti bapak ketahui, grand piano itu lumayan tinggi harganya. Pilihannya pun cukup banyak, mulai dari buatan Jepang yang sudah lama populer di Indonesia, disertai oleh piano buatan Korea, China, Jerman, Italia dan sebagainya, yang perbedaan harganya itu sangat jomplang. Selain itu ada lagi pilihan antara piano baru dan piano bekas. Semakin saya pelajari, semakin pusing rasanya untuk memutuskan piano mana yang lebih pantas untuk kami
Melihat perbedaan harga yang cukup jauh antara piano baru dan piano second / bekas terutama untuk merek-merek yang lebih terkenal, saya cenderung lebih untuk memilih piano bekas, yang tentunya dengan kondisi yang masih baik. Tapi saya juga bingung dan takut kalau beli piano bekas nanti apakah bisa lebih cepat rusak. Dan apakah beli piano baru pasti akan lebih bagus, sehingga memang pantas untuk membelinya dengan harga yang jauh lebih tinggi?
Saya mohon masukan dari Dr. Hendry akan piano seperti apa yang lebih sesuai untuk anak-anak saya yang cuma serius, tapi baru pada tahap menengah. Apakah saya sebaiknya beli piano baru atau piano bekas?
Banyak terima kasih atas waktu yang sudah bapak luangkan untuk menjawab pertanyaan saya ini. Semoga Tuhan akan selalu membalas kebaikan bapak.
Salam,
Margaret B.
Surabaya
Ibu Margaret yang baik,
Memang betul bahwa keputusan untuk memilih piano yang baik dan sesuai dengan keperluan kita itu bukanlah hal yang mudah dan seringkali membingungkan banyak orang, terutama karena pilihannya yang begitu banyak di mana-mana. Baik atau tidaknya sebuah piano itu tergantung pada banyak hal. Tidak semua piano bekas itu pasti kurang baik. Demikian juga tidak semua piano baru pasti lebih baik dari piano bekas. Tentunya kita akan lebih berhemat apabila kita membeli piano bekas, karena seperti halnya membeli mobil, nilai harga dari sebuah piano baru itu akan segera jatuh seketika piano itu meninggalkan showroom.
Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda dalam keputusan mereka untuk membeli piano baru atau bekas. Tidak semua orang yang memilih piano bekas pasti adalah orang yang kurang mampu. Piano bekas yang baik, terutama dengan merek yang terkenal bisa jadi justru lebih mahal harganya daripada piano baru dari merek lain. Ada banyak orang yang memilih untuk membeli piano bekas karena mereka ingin memiliki alat musik bermerek terkenal yang biasanya jauh lebih mahal, misalnya piano kelas atas seperti merek Steinway, Fazioli atau piano buatan Eropa lainnya. Kita mungkin dapat membeli piano bekas merek terkenal pada kondisi yang cukup baik dengan harga yang setara dengan piano baru buatan Korea atau China. Lalu bagaimana caranya kita bisa mengetahui apakah sebuah piano bekas itu berada dalam kondisi yang baik atau tidak?
Pada umumnya, orang-orang cenderung menilai piano bekas berdasarkan umurnya. Padahal umur dari sebuah piano itu belum tentu akan menjamin kondisinya. Ini tergantung pada beberapa hal seperti apakah piano itu sering dipakai, selama ini dirawat dengan baik dan berada pada iklim dan lingkungan yang optimal. Kondisi lingkungan yang kurang stabil disertai oleh pemakaian yang terus-menerus akan membuat piano menjadi lebih cepat tua.
Pemeliharaan yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk memperpanjang umur dari sebuah piano. Tanpa perawatan yang baik, piano yang belum mencapai sepuluh tahun pun bisa memerlukan perbaikan yang cukup ekstensif. Piano-piano yang terlalu sering digunakan di berbagai sekolah dan hotel, tidak pernah distem, atau sering terkena angin laut dan sinar matahari langsung sepanjang hari akan menyebabkan kerusakan yang cukup serius dalam waktu yang singkat.
Kita juga perlu mengetahui apakah piano bekas itu sudah pernah melalui proses restorasi dengan penggantian bagian-bagian yang baru, misalnya hammer, action dan senar yang baru (apabila piano sudah sangat tua), dengan harapan bahwa pekerjaan restorasi itu dilakukan oleh para ahli atau piano rebuilder yang teliti dan berpengalaman, sehingga kualitas dari pekerjaan mereka itu lebih terjamin. Apabila piano itu memang sudah pernah direstorasi sebelumnya, kita perlu menanyakan bagian-bagian apa saja yang sudah pernah diganti dan apakah diganti dengan spesifikasi yang sesuai dengan aslinya disertai oleh materi-materi yang berkualitas tinggi.
Tentunya semua orang yang ingin membeli piano bekas berharap bahwa mereka akan menemukan piano bekas yang masih kelihatan baru, jarang atau tidak pernah dimainkan, atau sudah pernah dibangun kembali (“rebuilt”) sehingga kelihatan seperti piano baru lagi. Namun seringkali tidak mudah untuk mengetahui latar belakang sebuah piano yang sebenarnya. Apabila kita merasa kurang yakin akan kondisi piano yang dilihat, kita sebaiknya meminta seorang teman yang sangat mengerti tentang piano atau mendatangkan seorang ahli atau teknisi piano untuk mengevaluasi kondisi piano tersebut dan memberikan pengarahan kepada kita.
Segala informasi dan tanda-tanda peringatan yang kita dapatkan dari evaluasi ini mungkin dapat menyelamatkan kita dari potensi pengeluaran biaya yang berjuta-juta untuk reparasi atau pembetulan ini itu di kemudian hari. Sebaiknya kita membeli piano bekas dari sebuah toko piano yang sudah terkenal memiliki reputasi yang baik dan dapat dipercaya daripada mengambil resiko dengan membelinya langsung dari pemilik piano yang tidak kita ketahui asal-usulnya.
Dengan bekal pengetahuan dan informasi yang cukup, kita berkemungkinan untuk mendapatkan piano bekas berkualitas tinggi dengan harga yang lumayan terjangkau. Tanpa pengetahuan yang cukup, kita berpotensi untuk membeli piano bekas yang secara sepintas kelihatannya bagus disertai oleh suara yang indah, namun setelah kita beli baru ketahuan bahwa “soundboard” atau papan suaranya sudah retak.
Dengan adanya masalah seperti ini, pada saat cuaca berubah nanti, piano kita mulai akan menghasilkan suara dengungan yang aneh-aneh dan satu-satunya jalan untuk memperbaikinya adalah untuk membangun ulang soundboard dari piano tersebut yang bisa menghabiskan dana sebesar puluhan juta rupiah. Bencana seperti ini tentunya adalah suatu hal yang dapat dihindarkan, terutama apabila kita mengandalkan para kenalan atau toko piano yang dapat kita percayai.
Nah, sekarang bagaimana dengan pembelian piano baru? Piano-piano yang masih baru kadangkala bisa memiliki resiko yang lebih besar daripada piano-piano bekas yang sudah terbukti awet selama bertahun-tahun tanpa adanya masalah yang serius. Namun demikian, masalah-masalah yang ada pada piano baru itu tidak perlu terlalu kita khawatirkan karena biasanya berbagai masalah akan timbul pada satu atau dua tahun pertama sejak piano itu keluar dari peti, yang biasanya disebabkan oleh pergerakan atau pemuaian materi-materi di dalam piano yang sangat sensitif pada saat perjalanan jauh karena adanya perubahan iklim yang mungkin sangat berbeda antara negara awal dengan negara yang dituju.
Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila kita membeli piano baru yang sudah cukup lama dipamerkan di ruang showroom, sehingga piano itu sudah mendapatkan cukup perhatian dari para teknisi yang sudah sempat menyetel piano itu berkali-kali sampai semua masalah yang ada sudah tidak akan bermunculan lagi. Piano-piano baru dari daratan Asia yang sebagian besar materi-materinya itu dibuat oleh mesin, terutama dari negeri China, cenderung memiliki harga yang jauh lebih rendah dan terjangkau dibandingkan dengan piano-piano dari Eropa dan Amerika yang masih sebagian besar dibuat secara manual oleh tangan-tangan manusia, yang menyebabkan harganya menjadi jauh lebih tinggi.
Namun tidak semua piano dengan harga yang sangat rendah ini bisa awet dan memungkinkan performance level yang tinggi dan mulus seperti piano-piano kelas atas, yang mungkin harganya bisa mencapai sepuluh kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan piano kelas dasar yang memiliki ukuran piano yang sama besarnya. Namun demikian, kita juga perlu menyadari bahwa piano-piano baru yang murah sekarang ini sudah jauh lebih baik daripada piano-piano murah yang dibuat beberapa dekade yang lalu.
Ada bagian-bagian dari piano yang kini dapat diproduksi oleh mesin dengan tingkat ketelitian yang jauh lebih tinggi dengan biaya yang minimal. Sebelumnya, sulit sekali bagi para pembuat piano untuk menawarkan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas pembuatannya. Kini tidak sulit lagi untuk menemukan piano yang lumayan baik pada harga yang rendah dan menengah.
Apabila kita mampu untuk membeli piano baru yang berkualitas sangat tinggi, tentunya itu akan memberikan kita suatu kepuasan tersendiri yang memungkinkan kita untuk berekspresi dalam musik tanpa batas. Saya seringkali melihat anak-anak yang menjadi frustrasi karena mereka tidak sanggup memainkan dengan baik pada piano mereka sendiri di rumah.
Mereka tidak dapat melatih sentuhan-sentuhan khusus yang diajarkan oleh guru mereka, karena piano mereka tidak sanggup untuk menghasilkan warna-warna sentuhan yang mereka kehendaki. Keluhan-keluhan seperti ini telah menyebabkan banyak murid memutuskan untuk berhenti kursus karena mereka mengira ketidaksanggupan mereka untuk berekspresi dengan baik itu disebabkan oleh kurangnya bakat pada diri mereka sendiri. Padahal penyebabnya itu adalah piano yang mereka gunakan untuk latihan di rumah.
Semoga beberapa perbandingan antara piano baru dan bekas yang saya sebutkan di atas ini akan membantu Ibu Margaret dalam mempertimbangkan piano mana yang lebih dikehendaki. Akhirnya, penting sekali bagi kita untuk memilih piano yang betul-betul kita sukai, sesuai dengan selera kita masing-masing, yang akan memungkinkan kita untuk lebih sering memainkannya dengan penuh kegembiraan dan menikmati keindahannya baik dalam segi suara, sentuhan, maupun desainnya. Memiliki piano yang paling mahal dengan merek yang paling terkenal sekalipun tidak akan ada artinya apabila tidak kita sukai.
Salam,
Dr. Hendry Wijaya