NIATNYA menetap di Paris selepas lulus dari konservatori. Namun Nitya Primantari tak mampu menolak permintaan sang ibu agar kembali ke Indonesia supaya bisa menemani sang ibu di hari tuanya. Dan permintaan sang ibu itu ternyata ada hikmahnya. Nitya merintis kariernya sebagai guru piano. Dan kini, sekolah musik yang dibangunnya menjadi salah satu sekolah musik dengan jumlah murid terbanyak di Surabaya. Berikut bincang singkatnya di Steinway Family Story
Sejak kapan Anda mengenal musik?
Sejak berusia 3,5 tahun, waktu bergabung di kelas musik anak-anak di Yamaha Music. Saat usia 6 tahun saya mulai belajar piano secara privat dengan ibu So Kim Wie, Russy Sutanto, dan Ina Widyatono. Selama belajar piano saya berpartisipasi dalam lomba, konser, dan memenangkan berbagai kompetisi nasional di Indonesia
Mengapa memilih piano?
Banyak orang berpendapat bahwa piano merupakan instrumen yang tepat untuk memulai belajar musik. Saya sependapat, karena dengan piano kita mendapatkan general understanding yang bagus tentang musik. Piano juga instrumen yang mudah dipelajari untuk para pemula, terutama dalam membuat suara. Hanya dengan menekan tuts piano, suara yang dihasilkan relatif bagus. Ini berbeda dengan biola atau flute yang lebih sulit. Tuts piano sangat jelas untuk membantu membedakan not dan melihat jarak atau interval antar not. Saat belajar piano, kita juga belajar untuk mengkoordinasikan kedua tangan, memainkan melodi dan harmoni, yang juga sangat penting sebagai basic belajar musik.
Apa yang mendorong Anda belajar di luar negeri, dan dimana Anda melanjutkan studinya?
Harus diakui bahwa pilihan untuk melanjutkan studi musik klasik hingga mendapatkan degree di Indonesia masih sangat terbatas, sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan studi keluar negeri untuk memperdalamnya. Puji syukur saya diterima di Ecole Normale de Musique de Paris “Alfred Cortot”, sebuah konservatori terkemuka yang terletak di Paris, Prancis. Konservatori ini didirikan oleh Auguste Mangeot dan pianis Alfred Cortot
Bagaimana kesan Anda selama belajar di luar negeri?
Inspiratif dan menantang. Di Prancis, saya bertemu dengan banyak guru dan teman dari mancanegara. Saya juga belajar budaya dan bahasa baru, dan mendapat kesempatan tampil di banyak tempat. Di Paris ada banyak konser dan pertunjukan musik klasik dari musisi dunia di setiap hari, dan hal ini menumbuhkan motivasi dan inspirasi saya.
Sejak kapan kembali ke Indonesia ?
Sejak tahun akhir 2014. Sebenarnya sudah nyaman tinggal di Paris, tapi saya memutuskan pulang ke Indonesia karena beberapa hal. Pertama, orangtua menghendaki saya pulang karena ingin tinggal dekat dengan anak-anaknya. Saya juga ingin menemani orangtua saya di masa tua mereka. Kedua, saya melihat lebih banyak peluang di Indonesia. Di Paris sudah banyak musisi dan pianis yang bagus dari seluruh penjuru dunia, sedangkan di Indonesia belum sebanyak itu. Jadi saya ingin ikut andil dalam pengembangan edukasi musik klasik di Indonesia.
Apa saja kegiatan sekembalinya dari luar negeri?
Dimulai dari mengajar privat, saya kemudian membuka sekolah musik, Nitya Piano Studio, dengan beberapa guru-guru pendukung. Sekarang kami memiliki kelas piano, vokal, teori musik, dan juga kelas grup musik untuk balita. Selain mengajar, saya masih aktif perform, baik yang saya organize sendiri atau oleh pihak lain. Seperti, “A Musical Evening with Nitya and Friends”, yang menampilkan karya klasik dan improvisasi jazz dengan musisi jazz dari Jakarta dan Surabaya, “The Piano Concert of Steven Spooner and Nitya”, kolaborasi duet piano dengan Steinway Artist asal Amerika, Steven Spooner, “Timeless Melodies” dengan pianis dari Italia, Niccolo Ronchi dan murid-murid saya. Di- samping perform, saya juga menjadi juri dalam beberapa lomba piano, seperti “Indonesia Steinway Youth Piano Competition 2018” dan “Ananda Sukarlan Award 2018”.
Tantangan apa saja yang dihadapi Anda saat mem- bangun sekolah musik?
Pertama, mencari guru dan staf yang kompeten. Kedua, membangun teamwork yang solid. Ketiga monitoring. Ketiga hal itu perlu berjalan simultan untuk memastikan bahwa semua murid merasa puas dan berkembang dengan baik, oleh karena hal itu merupakan tanggung jawab saya sebagai pemilik sekolah musik
Anda lebih enjoy sebagai teacher atau performer?
Beberapa tahun yang lalu saat saya masih muda, saya ingin menjadi performer, saya enjoy bermain di atas panggung dan juga travelling. Namun, sekarang saya juga sangat enjoy mengajar dan mengelola sekolah musik. Merupakan kepuasan tersendiri saat murid-murid saya berkembang dan menyukai musik klasik.
Sebagai lulusan luar negeri, apa visi dan misi Anda sebagai teacher?
Saya ingin murid-murid saya tidak hanya bisa bermain piano dengan bagus, tetapi memahami musik klasik secara keseluruhan. Saya juga ingin membuat pembelajaran musik yang berkualitas dan lebih menyenangkan.
Bagaimana Anda merealisasikan visi dan misi tersebut?
Saya sering menyelipkan teori-teori musik dalam pengajaran saya, dan saya berusaha untuk menjelaskan background lagu yang akan dimainkan sehingga murid mendapatkan pemahaman yang lebih mendetail tentang komposer, instrumen, dan maksud dari lagu yang akan dimainkan tersebut. Saya terkadang juga memberi kebebasan kepada murid untuk memilih lagu yang ingin dimainkan, sehingga saat mereka bermain lagu yang mereka suka, mereka akan lebih semangat dalam berlatih.
Menurut Anda, faktor apa saja yang bisa menunjang keberhasilan dalam mengajar musik?
Kecocokan antara guru dan murid. Ini memegang peran penting. Guru dan murid harus menyelaraskan visi, misi, dan tujuan apa yang ingin dicapai. Komunikasi juga penting. Guru harus bisa menyampaikan tujuannya dengan baik, dan murid juga berusaha untuk memahami apa yang ingin dicapai oleh sang guru. Guru juga harus pandai memotivasi murid, karena setiap murid perlu dimotivasi dengan cara yang berbeda-beda. Orangtua juga berperan penting, terutama bagi anak yang berusia muda. Saya mendukung orangtua murid saya untuk ikut mengantar anaknya les dan involve dalam proses berlatih di rumah, karena seringkali mereka dapat membantu mereview apa yang sudah dipelajari saat les sehingga tidak mudah lupa dan perkembangan yang didapat pun lebih pesat.
Problem apa yang paling banyak ditemui selama mengajarkan musik, dan bagaimana Anda mengatasinya?
Salah satu challenge yang paling sering ditemui adalah memotivasi murid agar disiplin menyisihkan waktu untuk latihan. Zaman sekarang anak-anak banyak aktivitas, baik aktivitas sekolah, atau juga les-les lainnya, sehingga terkadang kurang ada waktu dan tenaga untuk latihan. Biasanya saya tetap memotivasi murid untuk menyisihkan waktu latihan setiap hari meskipun tidak lama.
Hal apa yang paling penting mendapat perhatian dalam mengajarkan musik agar berhasil?
Untuk siswa pemula atau kanak-kanak, postur tubuh dan tangan saat bermain piano perlu mendapat perhatian agar anak dapat bermain dengan nyaman dan rileks, karena menurut pengalaman saya, sangat susah untuk membetulkan postur yang sudah terlanjur salah. Selain itu, pemahaman teori dasar seperti cara membaca not atau juga interval, rhythm, bahasa musik juga penting untuk ditanamkan sejak dini, sehingga anak bisa memahami musik secara menyeluruh.
Dalam pandangan Anda, seperti apa guru piano yang baik?
Guru piano yang ideal tidak hanya mengajarkan bermain instrumen secara baik dan benar, tetapi juga mengajarkan konsep-konsep musik secara menyeluruh. Sehingga, kedepannya mempersiapkan murid-murid untuk bisa independent, dan tidak tergantung dengan gurunya. Mereka juga diharapkan bisa memiliki ciri khas atau taste sendiri dalam bermusik. Selain pengajaran cara bermain instrumen musik dengan postur dan teknik yang benar, juga pengajaran musik yang menyeluruh yang melingkupi teori musik, sejarah musik, background dari komposer-komposer klasik dan karya-karya ciptaannya. Guru yang baik tentunya juga harus bisa memotivasi muridnya untuk semangat berlatih di tengah kesibukan. Disamping itu, memiliki pemahaman musik yang baik dan luas, mencakup pemahaman teori, solfege, sejarah, dan lain-lain. Juga kemampuan untuk berkomunikasi dengan murid dan semangat untuk memotivasi siswa.
Pengajaran musik yang ideal itu yang seperti apa?
Pengajaran musik yang komprehensip. Maksud saya, selain mengajarkan cara bermain musik dengan postur dan teknik yang benar, juga penting untuk memberikan hal-hal diluar teknis yang meliputi teori musik, sejarah musik, biografi dan sejarah dimana komposer dan karya-karyanya diciptakan. Ini penting karena musik adalah refleksi kehidupan dari setiap jaman yang berbeda
Apa saran Anda untuk mereka yang akan berkarier sebagai pianis?
Berkarir menjadi pianis bukanlah hal yang mudah. Sebagai seniman selalu ada room for improvement, selalu masih bisa menjadi lebih baik. Teruslah belajar, belajar dan belajar. Jangan berhenti. Carilah inspirasi dan tuangkan dalam musikmu. Kreatiflah dan jangan cepat merasa puas. Musik itu ibarat sumur tanpa dasar
Apa filosofi dan tujuan profesional Anda?
Filosofi saya adalah selalu berusaha memberikan yang terbaik, dan selalu belajar dan mengembangkan diri sehingga menjadi guru yang lebih baik lagi. Pengalaman juga memegang peranan penting dalam mengajar piano. Mengajar piano menurut saya bukan hanya semata-mata mempersiapkan murid untuk menjadi pianis, karena tidak semua murid memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pianis. Tetapi dengan belajar piano, saya berharap murid-murid mendapatkan life-long hobby, belajar untuk fokus, bekerja keras secara konsisten, dan lebih percaya diri.
Bagaimana Anda melihat prospek pengajaran musik klasik di tanah air, khususnya untuk piano?
Sangat bagus. Minat belajar musik meningkat. Awareness orangtua sangat terasa, sehingga banyak yang ingin anaknya belajar musik. Saya optimistis kedepan pendidikan musik menjadi bidang pengajaran yang diperhitungkan
Seberapa besar Anda rela berkorban demi sukses sebagai guru piano profesional?
Selama ini saya merasa telah banyak mengorbankan waktu tenaga, dan pikiran untuk mengajar dan mengembangkan sekolah musik saya, sehingga tidak berlebihan jika saya berharap kelak mereka yang belajar dengan saya menjadi manusia-manusia yang berkualitas secara jasmani maupun rohani, terlepas apakah mereka akan berkarier di musik atau di bidang lain. Cukuplah bagi saya, jika murid-murid saya bisa menjadikan musik sebagai teman yang dapat menemani mereka dalam suka dan duka sepanjang perjalanan hidupnya
Bagaimana penilaian Anda terhadap piano Steinway?
Steinway merupakan piano yang sangat sensitif terhadap sentuhan tangan. Piano Steinway memiliki warna suara dan range dinamika yang luas sehingga dapat memproduksi jenis suara yang kita ingin buat. Hal ini sangat penting bagi pianis agar dapat mengekspresikan diri secara maksimal. (*)