Mengapa Perlu Pemanasan

166

Article Top Ad

Dr. Hendry Yth.,
Saya sekarang belajar piano. Saya mau bertanya, sebelum bermain piano itu perlu melakukan pemanasan tidak? Soalnya kata orang sebelum main piano harus pemanasan dulu. Memang pemanasan yang dimaksud seperti apa? Demikian pertanyaan saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Sherlina M.
Medan

Saudari Sherlina yang budiman,
Pemain piano itu sebetulnya hampir sama seperti seorang atlet. Oleh karena itu, pemanasan itu penting sekali untuk melemaskan otot-otot kita, agar dapat digunakan dengan lancar tanpa menimbulkan cedera pada waktu bermain. Dalam bermain piano, pemanasan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum yaitu dengan berlatih tangga nada terlebih dahulu, sebelum memainkan lagu-lagu lainnya yang sedang dipelajari. Latihan tangga nada memberikan kesempatan kepada setiap jari kita untuk digunakan secara berurutan dalam berbagai posisi yang beraturan.

Article Inline Ad

Tangga nada juga akan membantu peredaran darah yang lebih lancar ke setiap jari kita. Tentunya, latihan tangga nada ini sebaiknya dimulai pada tempo atau kecepatan yang lambat dan santai. Kecepatan ini dapat ditambah perlahan-lahan secara bertahap pada setiap perulangan tangga nada yang sama atau pada tangga nada yang berikutnya.

Selain latihan tangga nada, ada juga buku-buku yang memang dirancang secara khusus untuk pemanasan jari. Apabila Anda lebih suka untuk memakai buku-buku khusus untuk pemanasan, mintalah nasihat dari guru Anda akan buku-buku yang lebih sesuai dengan tingkat kemampuan Anda. Kalau Sherlina kurang memahami akan tangga nada atau buku-buku yang diperlukan tidak tersedia, Anda dapat berlatih dengan cara memainkan setiap jari secara berulang kali pada tempo yang lambat, sampai jari-jemari Anda mulai terasa nyaman dan tidak kaku.

Walaupun pemanasan jari itu penting sekali, seringkali para pianis tidak memiliki kesempatan untuk mengadakan pemanasan sebelum tampil di atas panggung, baik itu sebelum konser ataupun kompetisi. Ini karena banyak gedung konser tidak dilengkapi oleh piano khusus untuk pemanasan di balik panggung atau di ruang tunggu. Pada situasi yang demikian, kita dapat menggunakan cara pemanasan yang serupa di atas meja atau permukaan datar lainnya.

Cara-cara pemanasan yang baru saya ulas di atas ini hanya terbatas pada pemanasan jari. Banyak orang tidak sadar bahwa untuk memainkan piano atau alat musik lainnya dengan baik, seorang musisi juga perlu untuk mengkoordinasi otot-otot jari mereka dengan otot-otot tubuh yang lainnya, seperti otot lengan, bahu, leher, dan lain sebagainya. Jadi, sebetulnya otot-otot tubuh yang lainnya juga perlu pemanasan. Kalau hanya jari kita yang lemas, tetapi otot-otot tubuh lainnya kaku, maka tubuh kita akan terasa sakit atau tidak nyaman pada saat memainkan alat musik, walaupun jari-jemari kita dapat bergerak dengan lincah.

Masalah tubuh kurang nyaman yang kelihatannya sepele ini sering menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi banyak musisi profesional. Bahkan ada orang yang menjadi cacat, ataupun tidak dapat bermain piano lagi karena itu. Oleh karena itu, setiap kesakitan kecil pada anggota tubuh kita yang dirasakan pada saat memainkan alat musik itu harus diperhatikan.

Salah satu cara yang baik untuk pemanasan otot-otot tubuh sebelum berlatih yaitu dengan cara senam ringan atau bermeditasi. Senam yang saya maksudkan disini bukanlah senam aerobik, melainkan senam yang lebih bersifat tenang dan meditatif, dimana kita dengan sadar dan perlahan-lahan menggerakkan anggota-anggota tubuh kita untuk melemaskan otot-otot. Mungkin jenis senam yang mendekati apa yang saya maksudkan ini adalah senam seperti Tai Chi, Yoga atau senam relaksasi lainnya.

Pada waktu Anda melakukan senam pemanasan ini, cobalah untuk lebih memberikan perhatian pada bagian pergelangan tangan, leher dan pinggang, dimana bagian-bagian tubuh ini biasanya lebih terpakai dengan intensif dalam memberikan support pada jari-jari kita pada saat memainkan alat musik.

Lamanya pemanasan yang diperlukan oleh seseorang itu tergantung dari tahap keterampilan masing-masing dalam memainkan alat musik mereka. Murid-murid pada tahap permulaan yang masih mempelajari lagu-lagu dengan tempo yang sangat lambat, yang kecepatannya itu menyerupai pemanasan, tidak perlu menghabiskan waktu yang terlalu banyak untuk pemanasan. Pada umumnya, 10 menit itu sudah cukup untuk kebanyakan orang.

Demikianlah saran dari saya. Saya berharap agar saudari Sherlina dan para pembaca Staccato lainnya akan lebih memperhatikan masalah pemanasan ini, agar kita semua dapat memainkan alat musik kita masing-masing dengan lebih leluasa. Otot-otot tubuh yang relax atau lemas akan membantu kita untuk menghasilkan musik yang lebih indah dengan cara yang lebih efektif.

Salam,

DR. Hendry Wijaya

Doktor Hendry Wijaya menarik perhatian dunia pada tahun 1996 ketika menerima penghargaan “Young Artist Piano Award” sebagai pemenang kompetisi Artist International di Amerika Serikat. Melalui penghargaan ini, ia diberikan kesempatan untuk mengadakan resital perdananya di gedung terkemuka Carnegie Hall, New York, diikuti oleh Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan memperoleh sambutan luar biasa dari para pakar musik dunia. Ia dianugerahkan gelar Doctor of Musical Arts (DMA) dari Manhattan School of Musik sebagai penerima beasiswa penuh Presidential Merit Scholarship. Kini ia menjabat sebagai Head of Piano Department di Westminster Conservatory of Musik di Princeton dan pimpinan dari Elly Lim Musik Studio di Jakarta. DR. Hendry sering diundang untuk menjadi juri di berbagai kompetisi piano internasional, seperti Golden Key Festival, Alberti International Piano Competition, Chopin International Piano Competition di Hartford, World Pianist Invitational International Competition dan sebagainya. Di sela-sela kesibukannya, ia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pembaca STACCATO berkaitan dengan piano, edukasi dan performing. Kirim pertanyaan Anda langsung ke e-mail DR. Hendry Wijaya: HWHW123@aol.com atau STACCATO: mjlstaccato@yahoo.com.

Article Bottom Ad