Halo Dr. Hendry,
Salam kenal. Nama saya Stella, seorang guru piano di Palembang. Saya sudah mengajar piano selama kurang lebih limabelas tahun. Murid-murid saya kebanyakan tingkat permulaan dan ada beberapa yang tingkat menengah sekitar level Clementi Sonatina dan Burgmüller.
Setelah mengajar begitu lama, saya melihat bahwa murid-murid saya itu lama sekali majunya walaupun mereka cukup rajin latihan. Saya selalu kagum melihat murid-murid dari rekan-rekan saya yang berada di Jakarta dan Surabaya, yang mana mereka itu sudah sanggup memainkan lagu-lagu yang cukup sulit walaupun baru belajar selama beberapa tahun. Apakah ada kesalahan dari cara saya mengajar yang mungkin kurang efektif?
Sebagai informasi, saya sudah pernah memakai buku-buku metode John Thompson untuk murid-murid tahap pemula. Beberapa tahun terakhir ini saya merasa lebih tertarik dengan metode Piano Adventures. Rasanya murid-murid saya (dan juga saya sendiri) lebih tidak stress dengan metode yang satu ini. Walaupun menggunakan metode yang saya rasa sangat baik ini, murid-murid saya tetap lama sekali majunya.
Mereka bisa menghabiskan waktu satu tahun untuk setiap level dari Piano Adventures dan metode ini kan ada lima level, jadi bisa menghabiskan waktu lima tahun untuk memakai buku metode ini. Setelah itu, saya baru memberikan lagu-lagu seperti Clementi Sonatina dan Burgmüller kepada murid-murid saya yang sudah menyelesaikan semua level dari Piano Adventures. Jarang sekali ada murid-murid saya yang sanggup mencapai level setinggi itu karena mereka kebanyakan sudah berhenti kursus piano sebelum sampai ke situ.
Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana caranya untuk membuat murid-murid saya supaya bisa maju lebih cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lima tahun sebelum bisa main Clementi Sonatina? Dan setelah itu bagaimana caranya untuk membimbing murid-murid saya yang tingkat menengah itu untuk bisa suatu hari mencapai tahap advance dengan lagu-lagu seperti Beethoven Sonata atau Chopin Nocturne, Etude, dan sebagainya? Buku Clementi Sonatina saja bisa menghabiskan waktu satu sampai dua tahun untuk menyelesaikan bukunya. Apakah ada jalan lain yang dapat ditempuh murid-murid saya supaya bisa sehebat murid-murid dari rekan-rekan saya itu?
Saya mohon untuk bisa mendapatkan pengarahan dari Dr. Hendry mengenai hal ini berdasarkan pengalaman bapak dalam mengajar yang tentunya sudah luar biasa. Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan banyak terima kasih. Tuhan memberkati,
Stella Pandana
Palembang
Ibu Stella yang budiman,
Terima kasih atas pertanyaan ibu yang sangat baik. Pengalaman yang ibu ceritakan di atas memang seringkali membuat kecil hati banyak guru-guru yang sudah mengajar selama bertahun-tahun lamanya dengan dedikasi yang tinggi, namun murid-murid mereka tetap biasa-biasa saja dengan perkembangan yang kurang optimal.
Tentunya ibu tidak sendirian dalam hal ini. Saya rasa hal ini terjadi mungkin disebabkan oleh kebiasaan orang-orang “perfectionist” seperti kita yang merasa bersalah kalau murid-murid kita tidak memainkan atau belajar semua lagu yang ada di dalam buku itu. Kita cenderung mengajar semua lagu yang ada di dalam buku, dari halaman yang pertama sampai terakhir dan dari level ke satu sampai level yang terakhir tanpa memikirkan manfaatnya karena kita yakin pasti memiliki khasiat yang baik bagi murid kita atau mungkin karena kita dulu juga melakukan hal yang sama sebagai murid.
Walaupun buku-buku metode untuk para pemula itu sangat baik untuk murid-murid dan merupakan cara pengajaran bertahap yang baik dan benar, kita seringkali lupa bahwa metode-metode pemula yang ada sekarang ini baru ada selama kurang lebih satu abad. Sebelumnya, orang-orang dulu tidak memiliki buku-buku metode pemula seperti yang kita miliki sekarang ini, yang materi-materinya itu dikupas secara bertahap sehingga dapat dipelajari dengan perlahan-lahan selama beberapa tahun lamanya.
Guru-guru menjadi terlalu “comfortable” atau nyaman dengan buku-buku metode ini sehingga mereka merasa enggan untuk meninggalkannya walaupun sebetulnya sudah tidak diperlukan lagi oleh murid mereka setelah mencapai level tertentu. Marilah kita pikirkan kembali tujuan utama dari penggunaan buku-buku metode untuk para pemula. Bukankah tujuan dari penggunaan buku-buku metode itu adalah untuk mengembangkan kemampuan murid kita dalam membaca not balok dan memperkenalkan berbagai konsep dan teknik dasar yang akan mempermudah mereka dalam memainkan alat musik?
Oleh karena itu, pada level tertentu apabila kita melihat bahwa murid kita itu sudah dapat membaca not secara mandiri dan sudah memiliki koordinasi yang cukup baik antara kedua tangan, mungkin pada saat itu juga kita dapat memutuskan untuk tidak lagi menggunakan buku metode pemula dan sudah saatnya untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Beberapa Contoh
Saya akan memberikan beberapa contoh akan saat-saat yang mungkin sesuai bagi murid-murid tertentu untuk meluncur ke tahap yang berikutnya. Misalnya pada saat murid Anda sudah selesai menggunakan Piano Adventures level 2A, sudah sanggup untuk memainkan chord/akor dengan baik, dapat mengenal dan memainkan “quaver” atau “eight note” dengan cukup mudah, dan sudah mengenal sharp dan flat, maka pada saat itu Anda sudah bisa mulai menyelipkan lagu pertama dari Burgmüller, Op. 100.
Apabila Anda khawatir bahwa murid Anda akan terkejut melihat not-not yang tiba-tiba kelihatan sangat banyak dan ruwet, Anda bisa memperbesar halamannya atau bahkan menjadikan dua atau tiga halaman, sehingga kelihatan mudah seperti buku metode lagi. Seringkali sebagai seorang guru kita harus berani “menghancurkan” tembok yang membatasi murid kita untuk maju, walaupun tembok itu memberikan mereka perasaan aman.
Anda bisa saja meneruskan ke buku Piano Adventures level 2B sementara murid mendalami Burgmüller, Op. 100, No. 1 dengan lebih lama. Setelah Anda merasa bahwa murid itu sudah mulai terbiasa dengan Burgmüller dan sanggup untuk mempelajari lagu berikutnya pada buku itu, Anda sudah boleh perlahan-lahan menghentikan buku Piano Adventures, sehingga bisa lebih fokus ke buku Burgmüller.
Perlu kita ingat bahwa kita tidak harus mengajarkan semua lagu yang ada pada buku Burgmüller kepada murid kita. Buku Burgmüller Op. 100 itu bersifat progresif di mana setiap lagu pada buku itu disusun secara berurutan berdasarkan tingkat kesulitannya.
Perbedaan tingkatan antara lagu pertama dengan lagu terakhir pada Burgmüller Op. 100 itu berkisar antara Grade 1 dan Grade 5. Oleh karena itu, penting sekali bagi guru-guru untuk juga menggunakan buku-buku lainnya secara bersamaan, sehingga tidak hanya menggunakan buku Burgmüller selama bertahun-tahun.
Bagi murid-murid Anda yang sudah menggunakan buku Clementi Sonatinas, Anda tidak perlu untuk mengajarkan semua Clementi Sonatinas pada buku itu. Satu atau maksimal dua Clementi Sonatinas itu sudah cukup. Gunakanlah waktu selanjutnya untuk memperkenalkan sonatina oleh komponis-komponis yang lain, misalnya Beethoven, Dussek atau Kuhlau, tapi jangan semuanya.
Setelah mempelajari tiga atau empat karya sonatina, tibalah saatnya untuk memperkenalkan karya sonata. Walaupun karya sonata berkesan sangat “advance”, sebetulnya ada beberapa karya sonata yang tingkat kesulitannya itu tidak terlalu jauh dari sonatina, misalnya sonata dari komponis Haydn, Hob. XVI: 7, 8, dan 9. Di antara sonata-sonata karya Beethoven yang terkenal sangat sulit sekalipun terdapat beberapa sonata yang cukup mudah, misalnya Op. 49, No. 1 dan 2.
Apabila murid-murid Anda sudah sanggup memainkan sonata-sonata yang mudah seperti yang baru saya sebutkan sebelumnya, sudah waktunya pula bagi mereka untuk diberi pengalaman untuk memainkan karya-karya Chopin, dimulai dari yang lebih mudah, misalnya Waltz in A minor (Posthumous) dan Prelude in E minor, Op. 28, No. 4. Penting sekali bagi guru-guru untuk selalu mengajarkan karya-karya dari berbagai jaman secara seimbang sedini mungkin, sehingga murid-murid dapat mengenal corak musik dari berbagai periode musik yang berbeda.
Sebetulnya kita tidak harus menunggu murid-murid kita untuk mencapai tingkat yang tinggi untuk dapat menikmati karya-karya yang kedengaran serius dan indah oleh komponis-komponis yang terkenal. Banyak sekali para pendidik masa kini yang mengarang lagu-lagu mudah yang menyerupai lagu-lagu karangan komponis terkenal, sehingga murid-murid dapat mulai mengenal periode-periode musik yang berbeda sejak awal.
Contohnya, buku “Lyric Preludes in Romantic Style” karangan William Gillock, yang memperkenalkan musik jaman Romantik kepada murid-murid melalui karya-karyanya yang lebih mudah dan menarik, sebelum murid-murid sanggup untuk memainkan karya-karya dari Chopin, Schumann, Brahms, dan Debussy. Buku “Keys to Stylistic Mastery”, karangan Ingrid Clarfield dan Dennis Alexander, memperkenalkan karya-karya mudah dari komponis-komponis terkenal dari jaman Barok hingga Kontemporer.
Bagi guru-guru yang merasa kurang percaya diri dalam memilih lagu-lagu dari berbagai periode musik untuk murid-murid mereka setelah tiba saatnya untuk melepaskan buku-buku metode pemula, saya sarankan untuk menggunakan buku-buku yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga setiap level mencakup empat periode musik, misalnya buku yang disusun oleh Keith Snell yang berjudul “Piano Repertoire: Baroque & Classical” dan “Piano Repertoire: Romantic & 20th Century” yang kedua-duanya tersedia mulai dari Preparatory Level sampai dengan Level 10. Ada juga buku yang disusun oleh Helen Marlais yang berjudul “The Festival Collection”, yang tersedia dari tingkat Preparatory sampai dengan tingkat 8, di mana setiap tingkatan mencakup pilihan lagu-lagu dari empat periode musik.
Sebagai guru, kita juga perlu ingat untuk sekali-kali mengajar murid-murid kita untuk memainkan lagu-lagu yang mereka sukai supaya mereka tidak menjadi bosan, walaupun apa yang mereka inginkan itu mungkin tidak sesuai dengan kurikulum belajar mereka masing-masing dan tidak terlalu bermanfaat demi perkembangan mereka.
Kita bisa anggap ini sebagai “rewards” mereka setelah memenuhi permintaan kita untuk menguasai lagu-lagu tertentu dari kurikulum utama mereka supaya mereka menjadi lebih semangat lagi untuk belajar.
Semoga ide-ide yang saya berikan di atas ini akan mempermudah Ibu Stella dan guru-guru lainnya dalam memilih langkah-langkah yang terbaik bagi murid-muridnya, supaya tidak terjebak terlalu lama pada buku-buku metode pemula yang tak kunjung selesai. Saya berharap agar murid-murid Anda bisa mulai menikmati karya-karya indah dari berbagai periode musik sejak tahap dini, sehingga mereka tidak lagi berhenti kursus sebelum sempat menikmati keindahan musik.
Salam,
Dr. Hendry Wijaya