APAKAH Anda merasa bahwa Anda selalu berjuang keras ketika memainkan karya dari Johann Sebastian Bach? Anda tidak sendirian. Karya musik JS. Bach adalah salah satu yang paling sulit untuk dimainkan dari semua komposer dan menghadirkan tantangan yang luar biasa, bahkan bagi seorang pianis profesional sekalipun.
Bagi banyak murid, mempelajari karya Bach merupakan momok, terlalu sulit, tidak mungkin bisa dimainkan, dan bisa jadi sangat membosankan. Memainkan not sesuai dengan fingeringnya dan melakukan latihan terpisah RH/LH saja tidak cukup. Lalu tidak adanya tanda fingering (kalau adapun biasanya langka dan terkadang fingeringnya juga tidak lazim), begitu juga dengan tanda artikulasi yang jarang, ketiadaan tanda dinamika, dan kerumitan karya kontrapuntal yang sangat kompleks.
Untuk memainkan Bach, Anda harus memahami ide musiknya, filosofinya, musik teori, menganalisa strukturnya, motifnya, berlatih, dan banyak mendengarkan. Untuk memainkan Bach bukan saja hanya dibutuhkan teknik bermain yang tinggi, kemampuan menghafal, kemampuan mendengar, kemandirian, koordinasi dan kepiawaian jari-jari. Namun juga kesiapan mental, disiplin, konsistensi, dan kesabaran. Tentunya banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memainkan musik dengan rasa Bach. Aduh susahnya. If it’s easy, everyone can do it!
Mempelajari cara berlatih secara efisien dan memanfaatkan sesi latihan Anda sebaik mungkin adalah kunci kemajuan Anda. Jika seseorang ingin berlari marathon, maka ia harus berlatih berlari bermil-mil selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Jika seseorang ingin menjadi mahir dalam sesuatu, maka ia sebaiknya berlatih secara teratur dengan motivasi, semangat juang yang tinggi, dan pantang menyerah. Tidak ada jalan pintas.
Kabar baiknya, pada artikel kali ini akan dibahas beberapa tips cara berlatih karya Bach agar lebih mudah untuk dipahami dan dimainkan. Ada segudang cara untuk berlatih Bach, namun ada beberapa tips praktis untuk mempelajari karya Bach lebih efektif dan efisien, antara lain:
1. FINGERING
Pada umumnya Bach tidak menuliskan fingering pada karyanya. Namun beberapa editor telah memasukkan beberapa alternatif fingering. Walau demikian pilihlah fingering yang nyaman, tepat, dan cocok untuk Anda, lalu tulislah fingering tsb di atas not atau grup not yang sulit dimainkan.
Hati-hati dengan nada-nada yang ditahan saat jari-jari tangan yang lain sedang bermain, dan perhitungkan tanda istirahat! Terkadang hanya satu penjarian yang akan berhasil, jadi Anda harus konsisten dengan fingering yang sama atau Anda berisiko kehabisan jari dalam memainkan satu bagian.
Secara berkala Anda akan belajar untuk mengubah penjarian saat Anda mengenal sebuah lagu. Anda mungkin menemukan bahwa penjarian lain memberikan artikulasi yang lebih baik, atau penjarian asli Anda tidak bekerja secara efektif pada tempo permainan. Namun berusahalah untuk menjaga penjarian yang berubah-ubah menjadi minimum absolut, sehingga Anda akan menjadi terampil dalam mencapai fingering yang efektif sejak awal latihan.
2. TEMPO LAMBAT
Jangan pernah bermain lebih cepat dari yang Anda bisa mainkan dengan baik dan akurat. Jangan pernah mencoba untuk memainkan karya Bach yang belum pernah Anda baca sebelumnya (sight reading) dengan cepat. Kecuali jika Anda sangat mahir dan dapat melakukannya dengan benar. Berlatih dalam bagian-bagian kecil dan berlatih secara perlahan amatlah penting. Bermain terlalu cepat akan membuat Anda kehilangan esensi dari musiknya: fingering, ritme, akor, dan hampir semua detail.
Begitu banyak hal yang terjadi dalam masing-masing tangan secara independen, sehingga Anda harus memulai latihan secara perlahan dan “benar-benar” memainkannya untuk mendapatkan semua suara dan mendengarkan setiap bagiannya dengan lebih jelas.
Jika banyak nada yang salah atau kagok/keder dalam permainan, berarti tempo Anda terlalu cepat. Kesalahan dalam berlatih jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk yang menggerogoti dan merusak permainan Anda.
Oleh karena itu latihan dengan tempo yang lambat merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar suatu karya dan ini tidak terbatas pada karya Bach saja sebetulnya. “Meningkatkan kecepatan” bukan berarti hanya sekedar cepat saja, tetapi Anda harus dapat merasakan tangan yang tenang, memiliki kontrol sepenuhnya atas setiap jari, dan memiliki kualitas, nuansa, detail, dan on tempo.
3. ORNAMEN
Bicara tentang Bach tidak lepas dari kata Baroque dan ornaments. Hati-hati dengan artikulasi (light pressure, accent, strong accent, staccato, legato) dan ornament (upper mordent, lower mordent, acciaccatura, appoggiatura, trill). Jika ornamen menyulitkan Anda saat pertama kali belajar, tinggalkan, dan tambahkan kembali saat Anda bisa memainkan nada di sekitarnya dengan lebih baik. Jangan ragu untuk menambahkan ornament pada saat pengulangan.
4. LATIH PER BAGIAN
Bermain straight through piece (dari awal hingga akhir) bukanlah cara yang paling efisien untuk berlatih. Bagian-bagian tertentu yang lebih rumit membutuhkan latihan khusus, misalnya dalam ritme: quaver/semiquaver yang tidak rata, dotted notes, atau aksen. Berlatihlah dalam potongan-potongan kecil, ibarat puzzle.
Komposisi Bach dirancang untuk menciptakan pianis konser dengan teknik dasar suara. Anda juga bisa mempelajari masing-masing bagian suara dengan tangan terpisah. Dengan begitu Anda akan tahu bagaimana setiap bagiannya terdengar dan tahu lebih baik bagaimana mengeluarkan dan mengungkapkannya.
Hal ini juga berguna untuk memperkuat memori kinestetik dari masing-masing tangan. Saat Anda melakukannya, mungkin beberapa nada akan hilang dari suara tertentu karena nada ini dimainkan dengan tangan yang lain. Sebaliknya, sangat penting bagi Anda untuk mendengar nada-nada yang belum dimainkan di telinga pikiran Anda (inner hearing).
Untuk 3-parts voicing atau 4-parts voicing, ini sedikit berbeda. Selain mempelajari setiap bagian suara, Anda juga harus memainkan 2 suara secara bersamaan pada satu tangan yang sama, karena Anda harus mendengarkan melodic line nya ketika dimainan bersama dan mengecek apakah fingering yang digunakan berhasil dan nyaman.
Setelah itu menyatukan kedua tangan secara perlahan. Adalah penting untuk melatih suara secara terpisah untuk memperkuat pemahaman Anda tentang Musik Bach dan untuk memastikan bahwa Anda benar-benar mendengarkan setiap nada dari setiap suara.
Berlatihlah secara metodis sesuai urutan suara yang masuk.
Pertama-tama mainkan dua suara sekaligus, dan ikuti dua suara ini hingga akhir lagu. Sekarang lakukan hal yang sama untuk suara kedua dan ketiga. Jika ada empat suara, Anda dapat mempraktikkan permutasi apa pun: 1-2, 1-3, 1-4/2-3, 2-4/3-4/1-2-3/1-2-4/2-3-4. Tentunya Anda tidak harus melakukan semuanya. Yang penting adalah bahwa Anda mengenal setiap melodic line setiap suara dan hubungannya dengan suara yang lain. Anda bisa mencoba satu atau dua kombinasi berbeda di setiap sesi latihan untuk melatih permainan jari yang independen, synchronized, dan otoritatif.
5. FIND THE MELODIC LINE!
Bach dikenal sebagai Master of Polyphony & Improvisation sejati. Pada musiknya seringkali ditemukan teknik komposisi counterpoint, dimana beberapa melodi muncul secara bersamaan – ibarat percakapan/dialog dari beberapa orang. Sering kali garis melodi ini akan berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya. Ini sebenarnya salah satu hal yang paling rumit namun indah dalam musik Bach. Menemukan melodi ini sebelum bermain membantu Anda memunculkan melodic lines ini agar mengetahui apa yang harus didengarkan. Untuk itu Analisa musik merupakan bagian dari memahami karya Bach.
Akan sangat membantu untuk menggunakan pensil warna yang berbeda untuk menandai melodic lines yang berbeda dalam karya Bach, terutama ketika Anda baru pertama kali mempelajarinya. Beberapa elemen musik utama yang harus muncul, a.l motif, sequence, dan imitation. Metode latihan yang sangat berguna adalah dengan menyanyikan salah satu suara dan memainkannya pada saat yang bersamaan pada instrumen Anda. Hal ini akan membuat pikiran Anda tetap aktif dan fokus pada setiap suara, karena membutuhkan konsentrasi dan disiplin yang tinggi.
6. DINAMIKA
Dinamika selalu menjadi masalah pelik dalam melakukan Bach karena Bach tidak memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan! Kabar baiknya adalah Anda memiliki kebebasan untuk memutuskan. Namun, berhati-hatilah dengan pilihan Anda. Apa pun yang Anda putuskan untuk dilakukan, pastikan gayanya tetap Baroque. Anda tidak perlu berpura-pura untuk memainkan harpsichord pada piano modern.
Walau Bach tidak membubuhkan tanda dinamika, bukan berarti Anda tidak bisa menggunakan perubahan tanda dinamika dan variasi dinamika. Pianis kontemporer menafsirkan Bach secara berbeda, beberapa dengan berani, tergantung pada selera pribadi mereka. Tentu saja Anda dapat bereksperimen, namun Anda perlu mengetahui gaya dan karakter style dari Bach sebelum Anda dapat mengubah gayanya!
Begitu juga dengan penggunaan pedal. Memang siapa yang bilang main Bach tidak boleh menggunakan pedal? Pedal boleh tetapi dalam batas tertentu, biasanya penggunaannya singkat dan tidak boleh merusak estetika dan mengaburkan frase dari Musik Bach. Penggunaan pedal yang baik dapat menumpulkan sudut yang tajam, menonjolkan akor tertentu, menambahkan warna dan ekspresi.
Yang jelas Musik Bach tidak dimaksudkan untuk berbunyi mekanis seperti file midi atau robot, namun harus memberikan kesan “kaya”, mendalam tak terbatas. Hal ini bisa terwujud apabila musiknya dimainkan dengan musikal, colorful, kontras, sesuai dengan konteksnya dan pemahaman akan Musik Bach itu sendiri. Jangan ragu untuk memainkan Musik Bach dengan sepenuh hati Anda, dengan semua emosi dan ekspresi.
7. HAVE FUN!
Terakhir, jangan lupa untuk bersenang-senang dan menikmati Musik Bach! Hal sederhana, tetapi sangat penting. Sesulit apapun lagunya, ketika Anda lupa bersenang-senang, Anda akan melewatkan bagian yang terbaik dari Musik itu sendiri. Keharmonisan/percakapan antara kedua tangan, lalu akhir dari setiap bagian yang istimewa. Apapun ceritanya, pastikan bahwa akhir dari setiap karya Bach memiliki tujuan. Soli deo Gracia. Heaven! (*)
Penulis: Jelia Megawati Heru (Master of Musik Education from Fachhochschule Osnabrück Konservatorium, Institut für Musikpädagogik,Germany).