Haydn dan Karya Terkenalnya

2929

Article Top Ad

Selama tigapuluh tahun Haydn melayani keluarga Esterházy di istana, menulis sejumlah symphonie, opera, string trio, dimana pangeran sendiri dapat turut serta berpartisipasi. Surat kabar London The Gazeteer, agaknya cenderung membesar-besarkan isolasi Haydn ketika memberitakannya di tahun 1785 sebagai berikut:

“Sungguh sangat menyedihkan bahwa pria yang sangat hebat ini, yang merupakan seorang Shakespeare di bidang musik, sosok yang hebat yang hidup di jaman kita ini, dikutuk untuk tinggal di sebuah istana dari seorang pangeran yang menyedihkan dari Austria (Jerman), yang bahkan tidak dapat menghargai dirinya secara layak, seorang pangeran yang tidak layak mendapat kehormatan. …. Tidakah akan menjadi sebuah prestasi besar seandainya para pemuda berusaha menyelamatkannya dari nasibnya dan menolongnya pergi ke Inggris Raya, sebuah negara dimana seharusnya ia menggubah karya musiknya?”

Setelah Pangeran Nikolaus meninggal dunia pada tahun 1790. Pangeran Nikolaus meninggali Haydn uang pensiun untuk hidup serta kebebasan untuk melakukan perjalanan. Mengikuti panggilan produser konser yang aktif – beserta janji biaya yang cukup  besar – Haydn kemudian melakukan dua kunjungan ke London pada 1791. Untuk setiap perjalanan, Haydn menggubah enam symphonie. Dengan demikian Haydn menggubah total 12 symphonie, yang disebut London Symphonie (No. 93 – 104).

Article Inline Ad

Sembari bertindak sebagai dirigen dari keyboard yang dimainkannya, Haydn pertama kali menampilkan karyanya ini di Hanover Square Rooms – sebuah gedung konser publik yang terbaru dan terbesar di London. Haydn tinggal di London selama 1791–1792 dan kembali lagi untuk mengadakan concert season di tahun 1794–1795.

Haydn tampil di hadapan raja dan ratu, menerima gelar doktor kehormatan dari Oxford. Status Haydn adalah visiting celebrity (selebriti yang melakukan kunjungan), sebagaimana tertuang dalam surat yang ditulis dua minggu setelah kedatangannya:

“Setiap orang ingin mengenal saya. Saya harus makan di luar enam kali hingga sekarang, dan seandainya saya menghendaki, sebetulnya saya dapat mengundang orang setiap hari; namun pertama-tama, saya harus menjaga kesehatan saya dan pekerjaan saya. Kecuali untuk bangsawan, saya tidak menerima panggilan sampai jam 2 siang”.

Pada musim panas tahun 1795, Haydn kembali ke seorang pria kaya di Wina. Melalui aktivitasnya di London, Haydn memperoleh penghasilan bersih 24,000 Austrian gulden, yang di masa itu bukanlah jumlah yang sedikit bagi anak dari seorang pembuat roda. Sepulang dari London, Haydn menghasilkan dua oratorio: The Creation (1798) dan The Seasons (1801). The Creation diilhami oleh oratorios karya George Frederick Handel – seperti Messiah.

The Seasons berhasil diselesaikan Haydn di bulan April 1801. Setelah itu kesehatan Haydn mulai mengalami kemunduran. Penampilan besar di depan publik Haydn yang terakhir terjadi pada tanggal 27 Maret 1808, ketika menampilkan The Creation di universitas di Wina untuk merayakan hari ulangtahunnya yang ke tujuhpuluh enam.

Pertunjukan itu dihadiri oleh komposer Beethoven, Salieri, dan Hummel, serta sejumlah bangsawan tertinggi. Para penonton mengetahui bahwa Haydn sudah mendekati ajal dan pertunjukan itu menjadi peristiwa yang hampir mistis. Dalam sebuah moment yang begitu menyentuh, Putri Esterhazy melihat Haydn menggigil dan menutupi bahu Haydn dengan selendangnya, yang segera diikuti oleh para wanita lain sampai Haydn benar-benar terselimuti.

Sambutan yang diterima Haydn di malam itu sungguh tidak dapat terlukiskan dengan kata-kata. Baik Bach, Mozart, Beethoven, Schubert, maupun Brahms tidak pernah mengalami moment perpisahan seperti itu. Semenjak itu Haydn tidak pernah muncul di depan umum lagi. Haydn meninggal dengan bahagia dan tenang pada tanggal 31 Mei 1809 di usia tujupuluh tujuh tahun, di tahun yang sama dengan tahun kelahiran Abraham Lincoln. Haydn dimakamkan di Wina, lalu jenazahnya dipindahkan ke Eisenstadt. Ketika meninggal Haydn dikenal sebagai komposer yang paling dihormati di Eropa.

Terlepas dari capaiannya, Haydn tidak berontak dengan penugasannya di istana keluarga diantara masyarakat abad delapanbelas yang tradisional: “Saya telah berasosiasi dengan kaisar, raja, dan banyak orang besar,” katanya, “dan saya telah mendengar banyak sanjungan dari mereka, namun saya tidak akan hidup dalam relasi karib dengan orang-orang semacam itu; saya memilih dekat dengan orang-orang sesuai posisi saya sendiri,” .

Dan meskipun sangat menyadari bakat musiknya, Haydn dengan cepat mengenali bakat pada orang lain, termasuk Mozart dan Beethoven yang musiknya dipengaruhi oleh gaya musik Haydn. Khususnya terkait bakat Mozart, Haydn mengatakan: “Kawan-kawan seringkali menyanjung saya bahwa saya jenius, namun kejeniusan dia (Mozart) jauh melampaui saya”.

Mozart yang usianya masih sangat muda adalah pengagum Haydn dan Haydn juga sangat menghargai Mozart. Six String Quartets Op. 33 karya Haydn telah menginspirasi Mozart untuk menuliskan six quartets ciptaannya sendiri yang didedikasikan untuk Haydn.

Haydn dianggap sebagai pemandu sekaligus pelopor dalam perkembangan gaya klasik barat di abad ke 18. Haydn telah berjasa menciptakan form & style untuk string quartet dan symphonie, yang oleh karenanya ia dinyatakan sebagai “Father of symphonie and string quartet”.

Secara keseluruhan karya musik Haydn meliputi antara lain: symphoni dan string quartet (sebagai karya-karya terpenting Haydn), piano sonata, piano trio, concerto, dan oratorio, Masse, dan lain-lain.

String quartet dan symphoni dari Haydn merupakan model dari Classical style – ditandai keseimbangan yang sempurna dari melodi, harmoni, bentuk (form), dan ekspresi. Sebagai musisi, Haydn adalah seorang inovator sekaligus eksperimentir yang membenci “aturan-aturan komposisi” yang sewenang-wenang. “Seni itu bebas,” katanya. “Telinga yang terdidik adalah satu-satunya otoritas….dan kupikir aku memilikinya …..”

Beberapa karya Haydn yang penting dan terkenal adalah: Symphony No. 94 (“Surprise”), Symphony No. 100 (“Military”), Symphony No. 101 (“Clock”), Symphony No. 103 (“Drum Roll”), Symphony No. 104 (“London”), Concerto for Trumpet, Concerto for Cello No. 1 & 2, String Quartets Op. 76 No. 3 (“Emperor”) & No. 4 (“Sunrise”), serta The Creation dan The Seasons (dua terakhir ini termasuk oratorios).

Disamping itu masih terdapat banyak karya musik lainnya, seperti piano sonata, piano trio, dan lain-lain. Perjalanan hidup musik Haydn memperlihatkan bahwa Haydn adalah seorang pekerja keras yang sangat mencintai dan bergairah besar terhadap musik, melebihi ambisinya mengejar ketenaran.

Aktivitas menciptakan dan memainkan karya musik merupakan keasyikan yang memberikan kesenangan pada dirinya sendiri, bukan sarana untuk memperoleh status sosial atau ketenaran. Haydn yang berasal dari keluarga sederhana, berjuang keras untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan musikalitasnya yang kuat dalam wadah yang terbuka untuknya.

Sebagai musisi besar di jamannya, Haydn dengan rendah-hati mengakui keunggulan Mozart dibandingkan dirinya, meskipun usia Mozart jauh lebih muda dibandingkan Haydn. Beberapa Karya Musik Joseph Haydn yang terkenal:

 

Chamber Music

  • String Quartets (6) Op. 76 No. 3 (“Emperor”) & No. 4 (“Sunrise”)
  • Piano Trios No. 27, 28, dan 29 Concerto
  • Concerto for Cello No. 1 in C Major & No. 2 in D Major
  • Concerto for Trumpet in E-flat Major

 

Choral

  • The Creation
  • Lord Nelson Mass
  • The Seasons

 

Orchestra:

  • Symphony No. 92 (“Oxford”), 94 (“Surprise”), 100 (“Military”), 101 (“Clock”), 104 (“London”) (Benedictine Widyasinta, dari berbagai sumber)

Article Bottom Ad