Mengungkap Misteri Una Corda

17

Article Top Ad

Yth. Dr. Hendry,
Baru-baru ini saya mengikuti sebuah master class piano di mana sang guru menyarankan penggunaan Una Corda pada sebuah lagu yang dimainkan oleh seorang peserta master class. Secara sekilas, saya mengerti bahwa penggunaan pedal Una Corda dimaksudkan untuk memungkinkan kita memainkan piano dengan suara yang sekecil mungkin.
Karena penasaran, saya mulai mencari tau apa sebetulnya arti dari Una Corda dan bagaimana cara kerjanya pada alat musik piano. Saya menemukan bahwa Una Corda itu berarti satu senar. Lalu saya mulai mengamati piano saya sendiri dan saya menjadi bingung ketika melihat bahwa setiap not piano itu ternyata terdiri dari tiga buah senar. Dan ketika saya menekan pedal Una Corda, palu pemukul senar piano saya ternyata memukul dua dari tiga senar yang ada dan bukan satu senar seperti definisi yang saya temukan.
Saya ingin tanyakan apakah istilah “Una Corda” memang betul artinya memukul hanya satu senar pada piano? Apakah penggunaan Una Corda juga mempengaruhi karakteristik suara piano secara keseluruhan? Apakah terdapat perbedaan suara yang signifikan antara menggunakan Una Corda dan tidak menggunakan Una Corda saat bermain piano?
Mohon kesediaan Dr. Hendry untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai konsep Una Corda dan bagaimana hal ini bisa mempengaruhi teknik bermain piano saya. Saya penasaran untuk mengetahui lebih banyak. Terima kasih atas bantuannya untuk menjawab pertanyaan saya di majalah Staccato.

Salam,

Esther R.
Semarang

Article Inline Ad

Yth. Sdri. Esther,
Saya senang sekali mendengar antusiasme Anda dalam memahami konsep Una Corda setelah mengikuti master class piano. Pertanyaan Anda yang menarik tentang penggunaan pedal Una Corda dan pengaruhnya terhadap karakter suara piano memang sangat penting untuk dipahami oleh para musisi. Marilah kita bahas lebih dalam mengenai hal ini.

Una Corda adalah istilah dari bahasa Italia yang memang sesungguhnya berarti “satu senar”. Konsep Una Corda pada piano sebenarnya berkaitan dengan bagaimana posisi palu pemukul senar digeser sedikit melalui penggunaan pedal Una Corda sehingga palu-palu pemukul senar itu tidak mengenai semua senar yang ada pada setiap not. Meskipun istilah ini menunjukkan penggunaan satu senar, pada kenyataannya, palu pemukul biasanya memukul lebih dari satu senar pada setiap not piano. Mengapa begitu? Saya akan mencoba menjelaskannya di bawah ini.

Alat musik piano yang diciptakan oleh Bartolomeo Cristofori pada sekitar tahun 1700 itu, awalnya hanya memiliki dua senar pada setiap not. Pada piano semacam ini, tentu saja memungkinkan untuk memukul satu senar saja ketika Una Corda digunakan. Namun pada saat itu, Una Corda masih belum bisa diaktifkan melalui penggunaan kaki pada pedal, melainkan dengan penggunaan tangan.

Tentunya sistem seperti ini sangat merepotkan dan dapat mengganggu permainan kita apabila kedua tangan kita sedang sibuk memainkan not-not yang ada, sementara kita memerlukan satu tangan lagi untuk mengaktifkan Una Corda.

Sekitar setengah abad kemudian, yaitu pada masa Mozart, mekanisme Una Corda sudah menjadi lebih maju sehingga dapat diaktifkan melalui lutut kita yang ditekankan ke pedal yang waktu itu masih berada di bagian atas. Lalu pada akhir abad ke delapan belas, mekanisme pedal seperti yang kita kenal sekarang ini dengan penggunaan kaki pada pedal mulai diperkenalkan.

Pada piano jaman kita yang sudah modern sekarang ini, pedal Una Corda yang juga sering dikenal dengan sebutan Soft Pedal ini terletak pada bagian paling kiri dari deretan tiga pedal baik pada piano grand maupun upright.

Perlu kita ketahui bahwa cara kerja pedal Una Corda pada piano upright itu sangat berbeda dengan piano grand. Pada piano upright, ketika pedal Una Corda ditekankan, maka deretan palu pemukul senar akan berubah posisi mendekati senar, sehingga suara yang dihasilkan akan menjadi kecil karena jarak antara palu pemukul dan senar yang menjadi sangat terbatas.

Sementara pada piano grand, ketika pedal Una Corda ditekankan, deretan palu pemukul senar akan bergeser ke sebelah kanan, sehingga palu tidak lagi memukul semua senar yang ada pada setiap note. Apabila kita perhatikan semua senar yang ada pada piano, dari not terendah sampai pada not tertinggi, kita akan melihat bahan dan ketebalan senar yang berbeda-beda. Untuk not-not bagian tengah sampai atas, kita dapati kelompok tiga buah senar pada setiap not yang bahannya lebih tipis.

Pada bagian kelompok tiga senar per not ini, hanya dua senar yang akan terpukul oleh palu ketika pedal Una Corda digunakan. Untuk not-not bagian tengah ke menengah bawah, kita akan dapati kelompok dua buah senar pada setiap not dengan bahan yang lebih tebal karena dililiti oleh lapisan tembaga untuk memungkinkan penghasilan suara yang lebih rendah tanpa memerlukan senar yang terlalu panjang.

Pada bagian kelompok dua senar per not ini, hanya satu senar yang akan terpukul oleh palu ketika pedal Una Corda digunakan. Jadi, bagian ini adalah satu-satunya bagian yang sesungguhnya bisa dimainkan hanya dengan penggunaan satu senar pada saat Una Corda ditekankan, sesuai dengan arti dari Una Corda itu sendiri.

Lalu pada deretan not yang paling rendah (bass), kita dapati senar dengan lilitan tembaga yang lebih tebal lagi sehingga hanya memerlukan satu senar pada setiap not. Pada saat Una Corda digunakan pada bagian ini, palu pemukul senar akan memukul senar-senar yang sangat tebal ini dari samping, sehingga tidak menghasilkan suara yang sekeras seperti ketika senar itu terpukul dari tengah. Jadi pada dasarnya, dengan penggunaan pedal Una Corda ini, jumlah senar yang dipukul menjadi berkurang sehingga suara yang dihasilkan menjadi lebih lembut dan lebih redup.

Sebetulnya, mekanisme pedal Una Corda pada sekitar akhir abad ke delapan belas dan awal abad ke sembilan belas itu lebih efektif daripada Una Corda yang kita miliki sekarang ini. Pada saat itu, ketika jumlah senar piano sudah dikembangkan menjadi tiga buah senar per not pada sebagian besar jumlah not yang ada, para pemain dapat memilih antara Una Corda (satu senar), Due Corde (dua senar), atau Tre Corde (tiga senar).

Mekanisme semacam ini tidak memungkinkan pada piano jaman modern sekarang ini, karena jarak antara senar yang terlalu dekat. Apabila pedal Una Corda kita perbolehkan untuk bergeser lebih jauh lagi, maka palu pemukul senar akan juga memukul senar pada not yang berikutnya, sehingga menghasilkan dua buah suara yang tidak kita inginkan.

Penggunaan pedal Una Corda sangat mempengaruhi karakteristik suara piano secara keseluruhan. Suara yang dihasilkan menjadi lebih halus, lebih lembut, dan memiliki nuansa yang lebih intim. Ini memberikan kebebasan ekspresi yang berbeda dalam permainan piano, terutama dalam menghasilkan dinamika yang lebih lembut atau nuansa yang lebih emosional. Jadi, penggunaan Una Corda itu tidak semata-mata hanya untuk membantu kita dalam menghasilkan suara yang sekecil mungkin, tetapi juga dapat menghasilkan warna suara yang berbeda.

Adakah perbedaan suara yang signifikan antara menggunakan Una Corda dan tidak menggunakan Una Corda saat bermain piano? Tentunya ada! Kita bisa rasakan dan dengarkan perbedaannya dengan sangat jelas. Saat pedal Una Corda ditekan, piano akan menghasilkan suara yang lebih “tertutup” dan redup, sedangkan saat tidak menggunakan Una Corda, suara piano akan terasa lebih terbuka dan keras.

Secara tidak langsung, penggunaan pedal Una Corda juga akan mempengaruhi teknik permainan piano kita. Ini karena Una Corda memungkinkan pianis untuk mengekspresikan nuansa musik dengan lebih banyak variasi dinamika yang dapat dihasilkan, serta memberikan kedalaman emosional yang lebih terasa dalam penampilan mereka.

Saya harap penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang konsep Una Corda dan bagaimana penggunaannya dapat mempengaruhi permainan piano Anda. Teruslah menggali dan menjelajahi dunia musik ini dengan semangat. Semoga pertanyaan Anda juga bermanfaat bagi para pembaca Staccato lainnya.

Salam musik,
Dr. Hendry Wijaya

DOKTOR Hendry Wijaya menarik perhatian dunia tahun 1996 ketika mendapat penghargaan “Young Artist Piano Award” usai memenangkan kompetisi piano yang diselenggarakan Artist International di Amerika Serikat. Ia kemudian diundang tampil di gedung konser terkemuka, Carnegie Hall, dan General Assembly Hall dari Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, dan memperoleh sambutan luar biasa. Ia mendapat beasiswa penuh dari Manhattan School of Music dan tamat sebagai peraih gelar Doctor of Musical Arts (DMA) yang termuda. Berbagai musisi dunia yang pernah membimbingnya antara lain Peter Frankl, Lilian Freundlich, Constance Keene, Michael Ponti, Charles Rosen, Herbert Stessin, Paul Badura-Skoda, dan Robert Weirich. Ia pernah mengajar di Stecher and Horowitz School of the Arts dan Direktur Musik di Music Consortium of Long Island. Kini ia adalah Professor Piano di Westminster Conservatory of Music di Princeton. Di sela-sela kesibukannya, ia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pembaca STACCATO berkaitan dengan piano, edukasi dan performing. Kirim pertanyaan Anda langsung ke E-mail Hendry Wijaya: [email protected] atau ke e-mail STACCATO: [email protected]. Selamat mengikuti

Article Bottom Ad