Musik dan Depresi

47

Article Top Ad

Bapak Hendry yang terhormat,
Nama saya Catherine. Baru-baru ini, seorang teman dekat saya menceritakan masalah depresi yang sering dialaminya kepada saya. Teman saya ini mengatakan bahwa saudara sepupunya yang kebetulan adalah seorang psikolog menganjurkannya untuk belajar piano atau setidak-tidaknya melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan musik, seperti bergabung dengan sebuah kelompok paduan suara gereja.

Saya sendiri yang kebetulan adalah seorang guru piano baru pertama kali ini mendengar bahwa bermusik itu mungkin dapat membantu dalam hal meringankan masalah depresi. Apakah itu memang benar? Saya menjadi tertarik akan hal ini dan ingin bisa turut membantu orang-orang penderita depresi lainnya, seperti teman saya ini. Mohon masukan dari Dr. Hendry mengenai hal ini, supaya saya bisa merasa lebih yakin dalam membantu orang lain.
Terima kasih banyak atas waktu yang sudah bapak luangkan untuk menanggapi pertanyaan saya ini.

Salam,
Catherine H.
Surabaya

Article Inline Ad

Saudari Catherine yang budiman,
TERIMA kasih atas pertanyaannya yang baik. Sebelumnya, perlu saya ingatkan kepada para pembaca Staccato bahwa saya ini bukanlah seorang dokter medis ataupun psikolog. Oleh karena itu, janganlah menganggap mutlak akan informasi yang saya tulis di bawah ini. Bagi para pembaca yang memiliki masalah depresi atau kejiwaan yang cukup berat, saya tidak menyarankan bermain piano sebagai cara penyembuhan satu-satunya. Namun demikian, saya yakin bahwa bermusik itu akan menambah keindahan dalam kehidupan kita, yang tentunya akan membuat hidup kita menjadi lebih bahagia dan berarti.

Bermain piano atau melibatkan diri dalam kegiatan musik secara umum itu bukanlah hanya sekedar hobi atau keterampilan musik belaka, tetapi juga merupakan semacam pintu masuk menuju kesehatan jiwa, terutama bagi orang-orang yang mengalami depresi dan masalah kejiwaan. Meskipun tidak ada jaminan bahwa bermain piano secara langsung akan mengatasi depresi, aktivitas musik itu berkaitan dengan pendekatan secara holistik yang dapat menghasilkan kondisi yang menunjang kesejahteraan mental. Beberapa manfaat yang mungkin dapat kita peroleh dari bermusik termasuk:

Mengungkapkan Perasaan
Bermain piano itu dapat kita jadikan sebagai wadah untuk mengekspresikan emosi atau perasaan kita yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ini dapat membantu seseorang dalam mengatasi perasaan depresi dan meningkatkan kemampuan kita dalam memahami diri sendiri. Apabila kita memainkan sebuah melodi yang sangat indah pada saat kita merasa sedih, mungkin sekali kita akan merasa terhibur pada saat memainkannya. Musik semacam ini akan memberikan kita perasaan yang hangat. Apabila kita memainkan musik klasik dari masa lampau, kita juga akan merasakan jiwa dan emosi dari orang-orang yang hidup ratusan tahun yang lalu, yang akan tertuang pada diri kita dan membuka mata dan pintu hati kita untuk lebih mengerti perasaan kita sendiri.

Mengatasi Tekanan Batin
Bermusik itu seringkali memerlukan konsentrasi atau fokus yang kuat, sehingga pikiran kita menjadi tenang, seperti halnya bermeditasi. Ini akan mengurangi tingkat stres atau tekanan batin. Berfokus pada musik dapat membantu mengalihkan perhatian kita dari pikiran yang negatif. Bahkan ada orang-orang yang mengatakan bahwa musik itu membantu mereka dalam mengurangi rasa sakit yang tidak sembuh-sembuh. Saya yakin bahwa kita semua pernah merasakan manfaat dari musik terhadap diri kita sendiri, apapun manfaatnya, yang bisa berbeda-beda untuk setiap orang tergantung bagaimana musik itu menyentuh jiwa kita. Berlawanan dengan contoh yang saya sebutkan di atas tadi, pada saat kita memainkan sebuah lagu yang terdengar agresif dan mengandung amarah, ini justru mungkin akan membantu kita untuk melepaskan perasaan marah kita yang terpendam.

Stimulasi Otak
Bermain piano melibatkan banyak aspek kognitif, termasuk memori, koordinasi motorik, dan kreativitas. Latihan otak semacam ini dapat membantu merangsang pikiran kita dan memberikan perasaan terpenuhi atau pencapaian. Seperti kita ketahui, belajar piano itu menuntut kita untuk berlatih dengan disiplin. Pada saat kita berlatih dengan giat dan kemudian menyaksikan hasil yang kita capai walaupun cuma sedikit, ini merupakan perasaan yang sangat menyenangkan dan memuaskan karena kita baru saja membuktikan diri kita sendiri bahwa kita memang bisa. Perasaan yang positif seperti ini harus senantiasa dipupuki karena akan berdampak positif terhadap kesehatan jiwa kita.

Hubungan Sosial
Bermain musik dapat memberikan kita kesempatan untuk mungkin terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti bergabung dengan kelompok musik, paduan suara, orkestra, atau tampil di depan orang lain. Seringkali melalui kegiatan-kegiatan sosial seperti ini, kita menjadi kenal dengan orang-orang baru yang mungkin kelak akan menjadi sahabat baik kita. Interaksi semacam ini dapat membantu mengurangi perasaan kesepian yang seringkali berhubungan dengan masalah depresi.

Meskipun musik dapat menghasilkan hal-hal yang bermanfaat seperti ini, perlu kita ingat bahwa setiap orang itu berbeda adanya, dan apa yang berdampak sangat positif untuk satu orang belum tentu akan menghasilkan hal yang sama persis untuk orang lain.
Oleh karena itu, jika kenalan Anda mengalami depresi, penting sekali untuk mencari bantuan profesional dari seorang dokter ahli atau psikologis. Walaupun bermusik itu dapat berfungsi sebagai salah satu elemen pendukung dalam proses pemulihan, kita tidak boleh menganggapnya sebagai pengganti pengobatan medis atau terapi yang disarankan oleh dokter.

Saya mengundang para pembaca Staccato lainnya untuk turut membagikan pengalaman-pengalamannya dalam bermusik, bagaimana musik membantu kalian dalam mengatasi kesedihan dan depresi, apakah musik membuat perasaan kalian menjadi lebih stabil dan terkontrol, atau perasaan apapun yang kalian alami pada saat bermusik.

Salam,

Dr. Hendry Wijaya

Doktor Hendry Wijaya menarik perhatian dunia pada tahun 1996 ketika menerima penghargaan “Young Artist Piano Award” sebagai pemenang kompetisi Artist International di Amerika Serikat. Melalui penghargaan ini, ia diberikan kesempatan untuk mengadakan resital perdananya di gedung terkemuka Carnegie Hall, New York, diikuti oleh Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan memperoleh sambutan luar biasa dari para pakar musik dunia. Ia dianugerahkan gelar Doctor of Musical Arts (DMA) dari Manhattan School of Musik sebagai penerima beasiswa penuh Presidential Merit Scholarship. Kini ia menjabat sebagai Head of Piano Department di Westminster Conservatory of Musik di Princeton dan pimpinan dari Elly Lim Musik Studio di Jakarta. DR. Hendry sering diundang untuk menjadi juri di berbagai kompetisi piano internasional, seperti Golden Key Festival, Alberti International Piano Competition, Chopin International Piano Competition di Hartford, World Pianist Invitational International Competition dan sebagainya. Di sela-sela kesibukannya, ia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pembaca STACCATO berkaitan dengan piano, edukasi dan performing. Kirim pertanyaan Anda langsung ke e-mail DR. Hendry Wijaya: [email protected] atau STACCATO: [email protected].

Article Bottom Ad