MESKIPUN kini diakui sebagai salah satu komposer besar, selama hidupnya dan bertahun-tahun sesudah meninggal, Schubert tidak dikategorikan sebagai yang termasyhur ataupun diakui sebagai seorang musisi jenial. Musik Schubert hanya dinikmati dalam kelompok kecil diantara kawan-kawannya dan para penikmat musik, yang berkumpul untuk bermain musik bersama.
Banyak orang menulis mengenai Schubert, namun bagaimana kepribadian Schubert itu sebenarnya masih merupakan hal yang kabur dan misterius. Banyak hal diketahui mengenai kehidupan eksternalnya, namun sedikit yang diketahui mengenai apa yang ia katakan, pikirkan, rasakan. Schubert hanya meninggalkan sedikit surat.
Schubert pernah menyatakan bahwa “My music is the production of my genius and my misery.” Schubert merupakah salah satu dari dua atau tiga tokoh yang secara alamiah jenius di bidang musik klasik (bersama dengan Mendelssohn) yang dinilai hanya berbeda sehelai rambut di belakang Mozart (yang tidak tertandingi untuk aspek spontanitas dalam kreativitas), meskipun dalam hal kedalaman musik Mozart jauh lebih unggul. Disinyalir juga bahwa tidak ada seorangpun yang menandingi Mozart dalam hal kejeniusan dan kedalaman sekaligus. Sementara itu mengenai Mozart, Bach pernah mengatakan bahwa intelektualnya yang luarbiasa serta gairah spiritualnya telah membuat Mozart menduduki posisi Nomor Satu.
Sejumlah karya Schubert meliputi: 600 songs, 8 symphonies, 15 string quartets, 7 Masses for chorus and orchestra, short piano pieces, 21 piano sonatas, 4 operas. Sebagian besar karyanya tidak pernah ditampilkan. Diantara seluruh karya musiknya, musik vokal – terutama enam ratus Lieder (song atau lagu) yang membuat Schubert menjadi mashyur. Salah satunya yang terkenal adalah “Ave Maria.” Menciptakan Lieder merupakan bakat terbesar Schubert – teks yang dipadu dengan melodi; terdapat melodi yang sederhana, melodi yang membumbung tinggi, melodi yang lembut, melodi yang seakan memiliki daya sihir, melodi yang melankolis.
Schubert menggubah lebih dari 600 Lieder, banyak diantaranya yang merupakan karya sederhana. Terdapat sejumlah karyanya ini yang dijadikan satu set yang terdiri dari beberapa teks yang dikemas dalam satu seri. Dalam menggarap hal tersebut Schubert menciptakan yang disebut song cycle (semacam ‘concept album”) – sekelompok lagu-lagu tunggal yang dikemas dalam struktur yang ketat yang menceritakan sebuah kisah atau tema tertentu. Dua song cycles yang terkenal adalah Die Schone Mullerin (20 songs) serta Winterreise (24 songs), keduanya melukiskan konsekuensi dari cinta yang tidak terbalas. Dalam hal ini Schubert adalah seorang penyair, bukan komposer yang mashyur dalam mendesain karya untuk Misa, konduktor, ataupun pemain instrumentalis virtuoso.
Berikut ini akan disebutkan beberapa karya Schubert yang kiranya dapat menjadi awal untuk mengenal karya-karya musik Schubert lainnya, yang meliputi: symphony, chamber music, piano pieces, serta song.
- Symphony No. 8 in B Minor, D. 759 – the Unfinished Symphony. Merupakan karya simfoni Schubert yang paling terkenal
- The Trout Quintet in A for Piano and Strings. Merupakan karya yang menyenangkan untuk didengar sekaligus memiliki arti historis.
- Impromptus Op. 90 (D. 899). Merupakan salah satu karya piano Schubert yang paling sering dimainkan, yang sering dijadikan materi pelajaran piano klasik (khususnya second movement & third movement) dan concert repertoire.
- Impromptus Op. 142 (D. 935). Seperti Impromptus Op. 90, merupakan salah satu karya piano Schubert yang paling sering dimainkan, yang sering dijadikan materi pelajaran piano klasik (khususnya second movement & third movement) dan concert repertoire.
- Piano Sonata D. 960 in B-flat. Merupakan satu dari tiga komposisi yang dipublikasikan setelah kematiannya dan yang kini paling sering dimainkan diantara semua karya piano sonatanya. Para ahli musik seringkali mendeskripsikan komposisi ini adalah mengenai kepedihan dan bahkan beberapa ahli menganggap karya Schubert yang paling pedih.
- Wanderer Fantasy. Merupakan rangkaian variasi yang memperoleh namanya dari lagu Schubert “The Wanderer”, yang ditulis Schubert beberapa tahun sebelumnya. Menurut Schuman, Schubert ingin meringkas keseluruhan orchestra dalam karya piano dua tangan. Selanjutnya, Liszt menggubahnya untuk karya piano dan orchestra – atau piano concerto. Sejak dipublikasikan tahun 1823, karya ini menjadi popular hingga sekarang.
- Die Schöne Müllerin. Digubah Schuber tahun 1823 ketika Schubert berusia 23 tahun, yang menggambarkan siklus harapan, cinta, dan tragedi, dimana seorang tentara militer muda menemui ajal ketika berusaha mencari cinta dari seorang gadis muda. (Benedictine, dari berbagai sumber)