ANDA pasti kenal Percussion atau Perkusi. Arti Perkusi itu sendiri adalah memukul sebuah obyek. Memukul. Bukan memukuli, ya. Istilah perkusi sebetulnya tidak melulu digunakan pada alat musik. Dalam ranah kedokteran, saat seorang Dokter melakukan Tes Fisik Internal, ada juga teknik perkusi. Lazimnya adalah ketika seorang dokter, dengan teknik tertentu, memukul-mukul area sekitar perut dan mendengarkan bunyinya untuk memeriksa kelainannya.
Dalam ranah musik, alat musik Perkusi, diberi batasan sebagai: alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul atau digesek oleh pemukul. Dalam hal ini, termasuk kerincingan yang dipukul, digesek atau digosok dengan tangan. Keluarga alat musik perkusi, diyakini termasuk instrumen musik tertua. Keluarga Perkusi, dapat digabung dan bergabung malahan dalam bentuk Orkestra.
Bagian perkusi orkestra, paling sering berisi instrumen seperti timpani, snare drum, bass drum, simbal, segitiga/triangle dan rebana. Seringkali, dan ini sangat lazim, bagian atau seksi perkusi semacam itu, juga diisi oleh instrumen non-perkusi, seperti misalnya: peluit dan sirene, atau cangkang keong yang ditiup.
Hal yang unik adalah bahwa teknik bermain Perkusi bahkan dapat diterapkan pada tubuh manusia itu sendiri, seperti pada perkusi tubuh. Atau lazim disebut BODY PERCUSSION. Di sisi lain, dan ini sebetulnya agak aneh, instrumen keyboard, seperti celesta, biasanya tidak termasuk dalam bagian seksi perkusi. Anehnya, instrumen perkusi keyboard seperti glockenspiel dan xylophone (yang tidak memiliki tuts seperti keyboard piano), disertakan. Bahkan PIANO itu sendiri, digolongkan dalam keluarga Perkusi, meskipun ia adalah alat musik yang sejati mandiri.
PERKUSI BERNADA DAN TAK BERNADA
Instrumen perkusi paling lazim dibagi menjadi dua kelas: Instrumen perkusi bernada, yang menghasilkan nada yang dapat diidentifikasi, dan instrumen perkusi tak bernada, yang menghasilkan bunyi dalam nada tak teridentifikasi. Peranan keluarga Perkusi tentu paling menonjol adalah sebagai Rhythm Section. Mengirama. Kita tentu sudah tahu bagaimana Perkusi menjadi tabuh tabuhan untuk mengiringi tarian dan/atau membuat ritme yang konstan sehingga menimbulkan kesan chanting yang sangat berperan dalam menjadikan suasana transendensi saat kita bergumul dengan religiositas.
PERKUSI DALAM MUSIK FILM
Fungsi lain yang seringkali luput dari perhatian, adalah sebagai Illustrator. Dalam Musik Film. Perkusi dalam musik film , tak semata untuk memberi kesan pukul pukulan. Goncangan ataupun keadaan mencekam dan menakutkan. Ada begitu banyak fungsi yang dapat diemban Perkusi dalam Musik Film. Sebetulnya, Anda sudah mendengarkan ribuan kali. Namun, karena itu sebagai soundtrack Film, Anda tak sadar mengenalinya. Jadi, sebetulnya, apa saja perkusi yang lazim dipergunakan dalam soundtrack film dan apa fungsi utamanya?
Pertanyaan panduan kita dapat diawali dengan: Drum apa yang menghasilkan pukulan drum yang kuat di trailer film? Ternyata…Bukan hanya satu drum, bukan dua drum, melainkan banyak drum dari jenis yang berbeda. Drum di trailer film, lazimnya, tentu tanpa kita sadari, terdiri dari Taikos, Snares, Tom-Tom, Dunun Drum, dan Bass Drum. Beberapa drum dari setiap jenis dimainkan secara bersamaan. Selain itu, biasanya ditambahkan pula reverb dan equalization untuk membuat drum terasa lebih menggelegar.
Ide dan konsep dasarnya adalah memainkan banyak pukulan drum secara bersamaan.
Dengan menggunakan berbagai jenis drum. Hal ini dilakukan,untuk mengisi seluruh spektrum frekuensi. Drum bass, mengisi rentang frekuensi bass, taiko dalam rentang frekuensi sub bass yang rendah, Bass Drum mengisi rentang Frekuensi menengah hingga mid-range, dan Snare serta Tom pada rentang Frekuensi yang sifatnya lebih Diskan.
Pemenuhan seluas mungkin rentang Frekuensi, tujuannya hanya tentang satu hal. Membuatnya semenggelegar mungkin dan se-epik mungkin hingga terasa seperti ledakan dengan setiap pukulan drum. Aneka Drum tersebut, juga sering dikombinasikan dengan ledakan seperti halnya FX lainnya, untuk menekankan apa yang terjadi di trailer film.
1. TAIKO
Sekarang, mari kita tatap sekilas, perkusi dalam fungsi peruntukan soundtrack film. Taiko, juga dikenal sebagai Drum Waidako. Yakni jenis drum Jepang yang sangat tua, yang berasal dari sekitar abad ke-6. Asal instrumen Drum ini, besar kemungkinan dari India atau China. Taiko adalah salah satu drum yang paling banyak digunakan di trailer, iklan, dan soundtrack film. Ukuran Taiko berkisar dari kecil hingga besar. Beberapa bahkan lebih besar dari orang dewasa.
2.TOM TOM
Drum Tom Tom adalah bagian dari Drumset masa kini. Meski demikian, Tom Tom ini bukan budaya Perkusi Eropa, melainkan berasal dari Asia Tenggara. Tom Tom mengisi peran dalam banyak musik, tetapi dalam soundtrack dan musik trailer, Tom Tom digunakan untuk menekankan frekuensi bass rendah hingga menengah.
3. BASS DRUM
Drum Bass (Gran Cassa) berfungsi sebagai penghasil Frekuensi rendah dan booming. Gran Cassa ini seperti Kick Drum dalam Drumset pada umumnya, tetapi ukuran diameter nya lebih besar, dan kita memainkannya dengan Hammer Mallet yang mirip palu. Snare Drum, secara historis digunakan dalam musik untuk keperluan Militer. Bekerja dengan memiliki kabel logam di bawah membran drum, menciptakan suara berderak yang ikonik. Dalam Soundtrack Film, bunyi Snare Drum sangat berperan untuk mempertegas adegan ketegangan, penantian yang mencekam atau penghantar alur klimaks.
4. DUNUN
Drum Dunun adalah Drum yang berasal dari Afrika Barat. Laras membrannya disetel dengan tali. Drum Dunun Ini memiliki kulit mentah di kedua sisi drum dan namanya berasal dari suara yang dihasilkannya.Dunun sering menjadi bagian dari Ansambel Drum yang digunakan untuk membuat Drum sinematik. Agar sekuens adegan Film lebih kental dan kentara serta lebih merangsang Adrenalin bagi penontonnya.
Dalam keadaan sebenarnya, tentu Anda, jika ingin membuat musik Perkusi untuk soundtrack film atau katakanlah video pendek di Instagram Anda, tidak perlu mendatangkan alat alat Drum tersbut. Juga tidak perlu menyewa Drum playernya. Memang, dalam tinjauan tertentu, originalitas akan menghasilkan sesuatu yang lebih bermakna. Namun Illustrator harus sangat memperhitungkan budgeting dan juga administrasi kerepotan jika harus menghadirkan alat dan playernya secara real time.
IDE MEMBUAT MUSIK PERKUSIF
Sampai di sini, mungkin banyak dari antara Anda yang bertanya, apa kira kira petunjuk praktis yang harus dilakukan jika ingin membuat musik Perkusi yang bisa “pukul memukul layar”?
• Anda kenali dulu keseluruhan ide kreatif Film atau videonya. Gambaran besar ini penting untuk menentukan, jenis perkusi, dan sejauh mana si perkusi akan dilibatkan.
• Tentukan sekuen-sekuen adegan yang akan melibatkan Perkusi
• Tentukan Rincian: Karakter, Nuansa Landscape nya, dan Empati serta aksen apa yang ingin diutarakan oleh perkusi
• Sebagai illustrator, Anda tentunya harus paham sepenuhnya akan ketentuan Orkestrasi dan juga Teknik Dasar mengilustrasi gambar bergerak
• Rencanakan Budgetingnya. Jika anda hokki dapat proyek ilustrasi Film yang milyaran tentu baik dan ok ok saja Anda mendatangkan semua alat perkusi dan pemainnya. Namun jika Anda hanya dapat proyek ikan asin atau proyek salaman…. Hmmmm… memakai Drum Module adalah pilihan yang paling pas.
VIRTUAL INSTRUMENT
Jika Anda ternyata hanya dapat proyek ikan asin dan/atau proyek salaman saja, prioritas berikutnya yang harus anda pertimbangkan adalah: memakai Virtual Instrument ataukah Sound Module. Virtual Instrument biasa terdapat pada Workstation yang brabded. Cubase, Wavelab, Protools dan banyak lagi. Adapula disediakan packing Percussion nya. Seperti misalnya produksi KONTAKT atau Native Instruments. Anda pilih, anda prioritaskan yang mana yang akan anda pergunakan.
Hal yang mestinya selalu anda ingat adalah: Proses editingnya. Mana yang lebih Anda kuasai? Bermain langsung dengan virtual instrument dengan panel Komputer anda. Ataukah Anda ingin berinteraksi memukul langsung dengan keyboard tuts menggunakan Percussion Sound Module, ataukah bermain virtual instrument namun mempergunakan tuts keyboard yang dihubungkan ke Komputer Anda.
Pemilihan ini selain bergantung pada kecanggihan anda mengoperasikan perangkat juga spesifikasi Komputer anda. Apakah Komputer anda kualitas kentang ataukah Steak mahal. Terutama Sound Card nya. Bermain virtual Instrument terutama jika Triggernya menggunakan Keyboard Tuts sangat membutuhkan Sound Card yang ASIO support. ASIO itu Audio Stream Input Output. Ini penting agar bunyi yang dihasilkan keluarnya sama dan tak ada jeda sedikitpun dengan saat anda menekan tuts keyboard.
Gambar di atas adalah Percussion Module yang dipergunakan Hans Zimmer. Komposer Musik Film yang langganan memperoleh Grammy Award. Percussion Module tersebut dirancang oleh Spitfire Audio dan bersifat virtual. Namun demikian, materinya bukan semata Virtual Instrument melainkan Sampling Instrument dengan cacah Dithering rate tinggi serta bisa dimanipulasi menjadi multi sampling.
Sebetulnya, apapun pilihan Anda, pukul memukul menghantam layar, utamanya terletak pada ide dan konsep anda. Semakin Anda musikal dan paham orkestrasi Perkusi, hasilnya akan semakin baik. (*)
Penulis: Michael Gunadi Widjaja (Pemerhati Musik)