CLARIN LUKITO

359

Article Top Ad

 

Bagi Clarin Lukito, dalam hidup ini tidak ada yang namanya jalan pintas. Semua proses dalam kehidupan ini memiliki alurnya sendiri yang sudah diatur Tuhan. Berproses bagaikan alir mengalir, lebih menenteramkan daripada “menerabas” kehendak Tuhan. Begitulah yang menjadi pegangan Clarin dalam keriernya sebagai guru piano.

Article Inline Ad

Sejak kapan Anda mengenal dan belajar musik?
Saya mengenal dan belajar musik sejak umur 4 tahun. Awalnya sih karena mama memang pingin anaknya bisa piano. Jadi akhirnya coba diles kan saja. Pertama kali ikut group class di SM Melodia, lalu setelah mama melihat progress saya ternyata lebih cepat dalam menyerap pelajaran disbanding murid-murid lain di group class itu, akhirnya saya mengambil privat di miss Brigifine E. Syams & Gensly. Sempat les juga dengan miss Herlina Njoviana.

Sejak kapan Anda benar-benar memutuskan untuk belajar musik lebih serius?
Sejak lulus SMA. Sebanarnya saya sempat ada waktu vakum les waktu SMP karena muncul rasa bosan dan ingin mencoba hal baru, tapi ketika lulus SMA saya baru menyadari bahwa musik memang sebuah passion, akhir nya les kembali dengan Ms. Brigifine dan Ms.Ines Maer. Saya juga mengambil masterclass dengan beberapa pianis seperti dengan Ananda Sukarlan, Iswargia R. Sudarno, Stephanie Neeman, Steven Spooner, dan lain-lain

Tidak melanjutkan kuliah di luar negeri?
Saya memang tidak melanjutkan studi musik ke luar negeri. Saya pernah mendaftar di Yong Siew Toh Singapura dua kali tapi tidak diterima, akhirnya sayan memutuskan bahwa walaupun tidak kuliah ke luar negeri, ilmu bisa didapatkan dengan mudah sekarang ini. Saya kemudian mengambil ujian diploma ABRSM dan mendapatkan High Score. Saya juga banyak ikut webinar, masterclass dan masih aktif mengikuti lomba hingga sekarang sehingga tidak berhenti untuk belajar musik. Rencananya saya akan mengambil ujian LRSM di tahun ini

Sejak kapan Anda mengajar?
Sejak tahun 2017dengan mengajar privat. Pada tahun 2019 saya membuka Clarin Piano Studio. Awalnya sih menjadi guru piano bukan merupakan cita-cita saya, tapi setelah terjun ke dunia mengajar ada kesenangan tersendiri ketika melihat murid-murid yang kita ajari bisa berhasil dan melihat progress belajar mereka, saya merasa mendapat panggilan. Maka saya memutuskan untuk serius dalam pengajaran piano

Bagaimana suka duka menjadi guru piano?
Suka nya bisa belajar banyak, terutama bagaimana cara meng-handle tiap murid, karena menurut saya tiap murid itu spesial dan tidak ada hal yang paten untuk bagaimana cara mengajar tiap anak. Dengan mengajar, saya bisa semakin termotivasi untuk lebih banyak belajar dan menambah ilmu lagi karena sebagai guru kita dituntut untuk terus menerus belajar, tidak boleh sampai stop. Kita harus bisa mengikuti perkembangan jaman dan saya rasa mempelajari musik is a lifetime. Tidak akan ada berhenti nya. Untuk dukanya, sebetulnya tidak ada yang signifikan sih hehehe….Musik itu kan sesuatu yang mennangkan. Nggak ada tempat untuk berduka hehehe…Mungkin lebih ke stress saja sih karena terkadang jadwal ngajar padat, lalu ketika ada lomba,ujian dan lain-lain, guru akan lebih sibuk dalam mempersiapkan murid-muridnya. Kalau kesel mungkin bisa juga, terutama kalau melihat murid datang les tetapi tidak siap. Jadi kelihatan kalau tidak perah latihan. Ya kesal lah hehehe…

Bagaimana Anda memandang guru-guru piano lain?
Menurut saya tiap-tiap guru piano punya karakteristik mereka sendiri dalam mengajar dan saya justru senang menjalin hubungan yang baik dengan guru-guru piano yang lain karena banyak manfaatnya. Kita bisa share ilmu dan tips-tips untuk bagaimana meningkatkan cara mengajar. Saya justru semakin termovitasi bila melihat murid-murid dari guru lain bermain piano dengan baik. Saya sangat menghargai guru piano yang bekerja karena passion, bukan hanya sekedar untuk uang. Menurut saya, menjadi seorang guru piano tidak lah mudah, saya sendiri juga perlu banyak belajar, tapi yang benar-benar diperlukan adalah ketika kita mencintai apa yang kita kerjakan, saya yakin kita akan lebih maksimal dalam melakukannya.

Tidak memandang guru lain sebagai pesaing?
Saya lebih suka memandang guru piano sebagai mitra karena menurut saya di dunia bisnis memang kita harus bersaing, tetapi lebih baik bersaing secara sehat dan sportif saja. Jaman sekarang koneksi itu penting dan saya rasa jaman sekarang ini sudah berubah, orang harus lebih baik berkolaborasi dan bekerja sama dari pada saling menjatuhkan

Bagaimana Anda melihat peran orangtua dalam proses belajar musik?
Peran orangtua murid sangat penting, karena progress terbaik memang ketika di rumah. Karena pada saat latian di rumah, terutama untuk anak-anak yang masih kecil, dikarenakan mereka masih belum mengerti arti tanggung jawab. Jadi peran orangtua menurut saya sangat penting untuk bisa mensupport anak ketika berlatih. Orangtua murid bisa membantu untuk mengirimkan progress video selama latihan ke guru, lalu mereka juga bisa menemani ketika anak sedang berlatih, karena dengan ditemani, anak bisa lebih fokus dan pikirannya tidak kemana-mana. Orangtua, murid, dan guru sama-sama memiliki peran penting dan harus bisa saling bekerjasama

Bagaimana pendekatan Anda kepada orangtua siswa?
Saya dari awal akan selalu menjelaskan bahwa peran orangtua penting untuk progress anak. Karena seperti yang saya bilang tadi, guru, orangtua dan murid saling berperan penting. Ketika tiga-tiganya saling kooperatif maka saya yakin progress murid pasti akan mengalami kenaikan yang drastis. Dari awal memang sebagai guru, kita harus menjelaskan ke orangtua mengenai hal-hal seperti ini. Terkadang guru piano lupa bahwa peran orangtua juga penting untuk progress belajar anak

Apa yang Anda lakukan disaat jenuh?
Saya biasanya mencari kesibukan lain di luar musik untuk menjernihkan pikiran. Karena terkadang kita juga butuh refreshing terutama di otak, karena saya tergolong orang yang introvert, saya suka memiliki waktu untuk sendiri, misal membaca buku, menonton film, dan lain-lain. Biasanya saya memberikan waktu 1-2 hari untuk bersantai atau beristirahat, setelah itu saya akan kembali fokus lagi untuk mengajar

Anda lebih suka mengajar anak-anak atau orang dewasa?
Dua-duanya sih, meskipun ada plus minusnya dari dua-duanya. Saya tidak bisa memilih. Karena anak-anak daya serapnya kuat, tetapi kita sebagai guru harus bisa menjelaskan pelan-pelan dan dengan bahasa yang jelas. Kita juga harus memperhatikan mood mereka, dan melatih tanggung jawab mereka untuk berlatih. Sedangkan untuk orang-orang dewasa, mereka lebih bisa diajak ngobrol dan cara penjelasan lebih gampang. Tetapi biasanya kendalanya di waktu latihan, karena orang dewasa biasanya sudah bekerja dan lain-lain sehingga waktu untuk berlatih juga berkurang. Akhirnya terkadang progress jadi lebih lambat

Apa tantangan dalam mengajar anak-anak dan dewasa?
Untuk siswa anak-anak tantangannya lebih ke menjaga agar mood-nya. Bagaimana agar mereka tidak bosan, karena kebanyakan anak agak susah untuk bisa fokus duduk diam dan berlatih piano dalam waktu lama. Lalu untuk anak-anak juga harus lebih sabar karena anak terkadang sering lupa bila diajarin hanya satu kali, harus sering diulang. Kalau untuk orang dewasa kendala nya lebih ke waktu latihan mereka karena mereka punya lebih banyak kesibukan dari pada anak-anak. Lalu jari-jari dan tangannya biasanya lebih kaku sehingga tekniknya harus lebih diperhatikan

Apa prinsip hidup Anda?
Always do the best and let God do the rest. Saya percaya apapun profesi kita, kalau kita melakukan dengan sebaik-baiknya dan dengan hati, apapun yang kita lakukan pasti akan berhasil. Saya juga punya prinsip untuk selalu jujur dan tidak sugar-coating, tidak ada jalan pintas. Semua harus dilalui dengan proses. Prinsip itulah yang saya lakukan ketika saya mengajar murid-murid saya. Saya selalu berusaha untuk memberikan pengertian kepada murid-murid saya. Saya tidak hanya mengajar sebagai guru piano tetapi saya juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada murid-murid saya

Apa rencana ke depan Anda?
Rencana saya ingin memperbesar Clarin Piano Studio, saya ingin lebih bisa mengajar murid-murid yang memiliki passion di bidang musik. Saya mungkin rencana juga ingin menambah kelas-kelas untuk alat musik lain seperti biola, dan lain-lain. Untuk saya sendiri rencana ingin tetap menambah ilmu dengan mengikut ujian LRSM, saya rencana ingin sampai ke FRSM. Lalu saya juga ingin mengikuti berbagai lomba mumpung usia masih cukup hehehe…Saya juga ingin tetap ikut masterclass, webinar dan lain-lain karena saya percaya kita tidak boleh untuk stop learning. Music is a lifetime. (eds)

Article Bottom Ad